Penyandera WNI Diduga Terkait Pegiat HAM di Papua
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi mengaku menerima kabar pembebasan dua warga negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok bersenjata di Papua Nugini pada Kamis 17 September 2015 sekira 19.35 WIB.
Retno pun mengapresiasi upaya pembebasan dua WNI tersebut."Komunikasi intensif dilakukan Indonesia dan PNG terkait pembebasan dua sandera, saya terus komunikasi dengan Menlu dan Panglima Angkatan Bersenjata PNG serta teman-teman kita dalam kaitan pembebasan," tutur Retno di kantornya, Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Menurut dia, pemerintah saat ini fokus pada pelaku penyanderaan. Para pelaku penyandera dua WNI itu sedang diselidiki.
Retno mengungkapkan pelaku penyanderaan diduga berafiliasi dengan kelompok yang selama ini menyuarakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.
"Ini kriminal dan tidak berprikemanusiaan, kami akan dalami siapa yang tanggung jawab, info sementara, kelompok bersenjata afiliasi dengan kelompok tuduhan yang suarakan adanya pelanggaran HAM di Papua, tapi ini tunjukkan kepada dunia adanya pelanggaran HAM oleh kelompok itu," tuturnya.
Retno menambahkan, pemerintah berharap para pelaku bisa segera dapat ditemukan. (Baca: Dua WNI yang Disandera OPM Bebas, Ketua DPR: Alhamdulillah)
PILIHAN:
Bambang Widjojanto Penuhi Panggilan Bareskrim
Retno pun mengapresiasi upaya pembebasan dua WNI tersebut."Komunikasi intensif dilakukan Indonesia dan PNG terkait pembebasan dua sandera, saya terus komunikasi dengan Menlu dan Panglima Angkatan Bersenjata PNG serta teman-teman kita dalam kaitan pembebasan," tutur Retno di kantornya, Jakarta, Jumat (18/9/2015).
Menurut dia, pemerintah saat ini fokus pada pelaku penyanderaan. Para pelaku penyandera dua WNI itu sedang diselidiki.
Retno mengungkapkan pelaku penyanderaan diduga berafiliasi dengan kelompok yang selama ini menyuarakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua.
"Ini kriminal dan tidak berprikemanusiaan, kami akan dalami siapa yang tanggung jawab, info sementara, kelompok bersenjata afiliasi dengan kelompok tuduhan yang suarakan adanya pelanggaran HAM di Papua, tapi ini tunjukkan kepada dunia adanya pelanggaran HAM oleh kelompok itu," tuturnya.
Retno menambahkan, pemerintah berharap para pelaku bisa segera dapat ditemukan. (Baca: Dua WNI yang Disandera OPM Bebas, Ketua DPR: Alhamdulillah)
PILIHAN:
Bambang Widjojanto Penuhi Panggilan Bareskrim
(dam)