Bisnis, Arus Utama Gerakan Anak Muda

Minggu, 13 September 2015 - 10:51 WIB
Bisnis, Arus Utama Gerakan Anak Muda
Bisnis, Arus Utama Gerakan Anak Muda
A A A
LocalFest.co.id 4.0 juga diisi dengan talkshow bertajuk League of Young Innovators pada hari ketiga. Ajang bincang-bincang ini dibagi dalam dua sesi.

Sesi I menghadirkan Hendy Setiono (pendiri dan CEO Baba Rafi Enterprise), Barli Asmara (pemilik dan Creative Director Barli Asmara), serta Angga Dwimas Sasongko (pendiri dan CEO Visinema Pictures). Sementara itu, sesi II menghadirkan para pelaku bisnis startup /berbasis teknologi informasi, yaitu Natali Ardianto (salah satu pendiri dan CTO Tiket.com), Achmad Zaky (pendiri dan CEO Bukalapak.com), serta Hanifa Ambadar (salah satu pendiri dan CEO Female Daily Network).

Para narasumber berbagi kisah sukses dalam membangun usaha, termasuk berbagai inovasi yang telah dilakukan. Mereka sepakat bahwa gerakan kewirausahaan harus menjadi arus utama gerakan anak muda di Tanah Air saat ini. Mereka pun memberikan tips sukses kepada hadirin. Hendy Setiono mengungkapkan bahwa dia memulai bisnis kebab turki yang kini beromzet ratusan miliar rupiah dengan modal kecil. Kuncinya adalah inovasi, ide kreatif, dan kerja keras.

”Modal saya saat merintis usaha ini Rp4 juta. Benar-benar UKM, yaitu usaha kecil menyedihkan. Dengan kesungguhan dan mental yang harus kuat kini menjadi usaha kecil miliaran,” jelasnya setengah bercanda. Hendy menekankan, mental yang kuat diperlukan karena dunia usaha penuh ketidakpastian. Harus siap jatuh dan harus siap bangun dengan cepat.

Barli Asmara yang juga seorang desainer menegaskan perlu fokus dan memiliki konsistensi dan komitmen yang kuat untuk terjun sebagai wirausaha. ”Jangan mengesampingkan pentingnya riset pasar dan riset produk terlebih dulu. Kita harus memahami target market -nya,” kata Barli. Sementara itu Angga Sasongko menuturkan bahwa dia memulai bisnis dari sebuah garasi.

”Awalnya kami hanya production service untuk PH (production house ) besar. Dengan ketekunan, kami berhasil membangun PH sendiri. Setelah berjalan, selalu dikawal bagaimana agar sustainable,” ungkapnya. Visinema Pictures bergerak dalam bidang produksi klip video, iklan, FTV, video profil korporasi, dan film. Film produksinya seperti Cahaya dari Timur , Hari untuk Amanda , dan Filosofi Kopi . Achmad Zaky mengungkapkan, kesuksesan itu tidak semudah yang dibayangkan.

Hal itu terbukti saat awal dia membangun bisnis. Tidak ada pengunjung yang membuka situsnya. Zaky pun kemudian berpikir keras untuk menciptakan strategi agar situsnya menarik banyak pengunjung hingga akhirnya sangat bernilai seperti sekarang. Sementara itu, Natali Ardianto mengingatkan bahwa saat ini belum ada yang benar-benar menjadi ”dewa” dalam bisnis online .

”Jadi semua bisa memulainya. Temukan pola dan sistem, kemudian eksekusi,” katanya. Sejak didirikan pada 2012, saat ini omzet Tiket.com mencapai Rp1 triliun! Hanifa Ambadar mengatakan, bisnis online atau yang berbasis internet tidak selamanya harus bergantung kepada investor. ”Suatu saat harus sudah ada agenda untuk sustainable sendiri,” katanya.

Robi ardianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7554 seconds (0.1#10.140)