Pedagang Kenakan Jas Putih bak Dokter

Jum'at, 11 September 2015 - 10:31 WIB
Pedagang Kenakan Jas Putih bak Dokter
Pedagang Kenakan Jas Putih bak Dokter
A A A
Bila Anda berjalan-jalan di Madinah, jangan lupa mampir ke Pasar Kurma Madinah. Berbagai jenis kurma yang tersedia di tempat tersebut harganya lebih murah ketimbang kita membeli di perkebunannya langsung.

Tapi jangan heran, bila banyak orang yang menggunakan jas putih layaknya dokter di pasar tersebut. Mereka bukannya dokter yang akan memeriksa orang sakit, melainkan pedagang kurma yang menjajakan barang dagangannya di kioskios tersebut. Baju putih wajib dikenakan para penjaja kurma setelah ada kebijakan dari pemerintah Arab Saudi supaya kebersihan di pasar tersebut terjaga.

Bila dua kali ketahuan tidak mengenakan jas putih layaknya dokter, pemerintah Arab Saudi akan mendenda pedagang sebesar 500 riyal atau setara Rp1,9 juta, kurs 1 riyal sama dengan Rp3.800. ”Awalnya pakaian seperti ini diberi pemerintah, tetapi karena sudah lama rusak, akhirnya kami membeli lagi. Harganya sekitar 20 riyal sampai 25 riyal,” kata Khalili, karyawan di kios nomor 24 yang berada di Pasar Kurma Madinah, baru-baru ini.

Pria yang sudah tinggal puluhan tahun di Madinah tersebut mengungkapkan, di pasar kurma ada 108 kios yang ratarata pemiliknya orang Arab Saudi. Tetapi, para pegawai yang menjajakan kurma berasal dari beberapa negara, seperti Pakistan, India, termasuk Indonesia, seperti Khairiri. Pria berusia 53 tahun ini sudah lama bekerja dalam dunia kurma, mulai bekerja di pabrik pengolahan kurma hingga menjadi penjaja kurma di Pasar Kurma Madinah.

Memang Madinah terkenal dengan kurmanya dan di wilayah tempat Nabi Muhammad di makamkan tersebut memang masih banyak perkebunan kurma. Kurma paling terkenal adalah kurma ajwa atau sering dikenal juga dengan kurma nabi. Karena banyak peminatnya, perkebunan di Madinah banyak yang menanam kurma yang memiliki warna agak kehitam- hitaman tersebut sehingga harganya menjadi turun khususnya saat musim kurma.

”Kurma ajwa stoknya banyak karena dianggap paling laku, akhirnya banyak orang yang menanamnya sehingga harganya menjadi anjlok,” ungkap pria asal Madura, Jawa Timur, yang sudah bermukim di Madinah sejak 1986 ini. Kurma ajwa biasa dijual dengan harga 50 riyal, itu untuk kurma ajwa yang diambil dari perkebunan yang berada di area Tanah HaramMadinah.

Tetapi bila kurma ajwa yang berasal dari luar Tanah Haram harganya bisa sedikit lebih murah, yakni sekitar 30 riyal. Meskipun sama-sama kurma ajwa, ukurannya ada dua rupa, kecil dan besar. Sebetulnya di pasar kurma pun tidak semuanya kurma berasal dari Madinah, tetapi ada juga dari kota-kota lain di Arab Saudi seperti dari Riyadh. Memang kurma banyak jenisnya.

Dari segi bentuk dan warnanya pun kita sudah bisa membedakan dan kita tinggal memilih mana yang kita suka karena kita bisa mencicipi terlebih dahulu setiap kurma yang dijajakan. Bagi Anda yang ingin belanja di Pasar Kurma, jangan berpikir harga kurma yang mahal karena di setiap kios rata-rata hampir sama.

Biasanya para penjaja akan menaikkan sedikit harganya, tetapi harga tersebut masih bisa ditawar dan kita bisa mengetahui berapa sebenarnya harga pasaran kurma saat itu. ”Kalau berbeda harga, pasti sulit menjualnya,” ucapnya.

Sunu Hastoro F/MCH
Madinah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9469 seconds (0.1#10.140)