Politisasi Pertemuan DPR-Trump Berlebihan

Jum'at, 11 September 2015 - 10:26 WIB
Politisasi Pertemuan...
Politisasi Pertemuan DPR-Trump Berlebihan
A A A
JAKARTA - Polemik soal pertemuan Ketua DPR Setya Novanto dengan bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai sudah melenceng dari koridor. Bahkan upaya sejumlah pihak yang mengait-ngaitkan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) di balik pertemuan itu dianggap berlebihan.

”Dipersalahkannya HT karena memfasilitasi pertemuan tersebut sesuatu yang berlebihan dan politis,” kata Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Armyn Gultom di Jakarta kemarin. Menurut Armyn, HT adalah seorang pengusaha nasionalis yang berupaya untuk berkontribusi menyelamatkan perekonomian nasional.

Pertemuan tersebut, kata Armyn, bisa bertujuan agar Trump yang memiliki investasi di Indonesia itu terus melanjutkan investasinya. Apalagi Indonesia berada dalam gejolak ekonomi dan sepi investor. Mengenai kehadiran Setya Novanto dalam konferensi pers DonaldTrump, menurutArmyn, hal itu merupakan cara orang Timur menghormati ajakan tuan rumah dan hal biasa dalam etika bertamu.

”Sebagai orang Timur yang penuh keramahan mereka (Setya Novanto dan Fadli Zon) tak kuasa menolak ajakan tuan rumah ketika melakukan konferensi pers di lobi hotel dan memperkenalkan tamunya yang berkunjung,” tutur dia. Armyn meyakini pertemuan dan kehadiran dalam konferensi pers tersebut bukan sebagai upaya menggadaikan kedaulatan bangsa seperti anggapan buruk berbagai pihak di dalam negeri. Jadi tidak ada yang salah dalam pertemuan Setya Novanto didampingi Fadli Zon dengan Donald Trump.

Kesalahan utama dalam permasalahan ini adalah pertemuan ini dibawa ke ranah politik. ”Muatan politis telah membawa polemik ini ke ranah yang tidak produktif dan kental dengan dendam politik,” ucapnya. Cara para politikus melaporkan Setya Novanto dan Fadli Zon ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), menurut Armyn, juga memiliki tujuan politik tertentu. Tujuan politik ini terlihat jelas saat mereka meminta MKD mencopot pemimpin DPR.

”Sepertinya ini jelas keinginan untuk melakukan kocok ulang pimpinan DPR. Sangat politis dan rakyat sudah mafhum dengan itu,” ungkapnya. Dia menyayangkan langkah- langkah beberapa anggota Dewan itu. Dia menyebut langkah- langkah ini sandiwara politik. Dia meminta semua pihak untuk mengakhiri semua dendam politik. ”Mari membangun bangsa ini yang sedang kesulitan ekonomi,” sebutnya.

Ketua DPP Partai Perindo Arya Sinulingga membenarkan HT memfasilitasi pertemuan Setya dkk dengan Trump di Trump Tower New York. Namun tak ada kaitan antara HT dengan pertemuan tersebut. ”Itu (sudah) enggak ada urusan. Itu kan sudah masing-masing,” kata Arya. Menurut Arya, tindakan HT yang berinisiatif untuk memfasilitasi pertemuan tersebut tidak ada yang salah.

Pasalnya Donald Trump adalah mitra bisnis HT yang telah menjalin kerja sama dalam membangun sejumlah usaha di Indonesia. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, di tengah sulitnya perekonomian pada saat ini, seharusnya pertemuan tersebut diapresiasi karena ada pengusaha yang akan melakukan investasi. ”Kita jangan melayani pikiran picik. Kita lagi susah dan ekonomi lagi jatuh. Harusnya para pengusaha didorong untuk menjalin usaha,” kata Fahri.

Politikus PKS itu menambahkan, sudah kewajiban semua pihak untuk mendorong investor menanamkan modal di negeri ini. ”Dan anggota DPR didorong untuk memudahkan proses investasi. Setiap saya ketemu pejabat Amerika kerjaannya mendukung perusahaan mereka di sini,” ujarnya.

Kiswondari/ sindonews.com/ okezone.com
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7087 seconds (0.1#10.140)