MNC Group Berkomitmen Tingkatkan Kualitas Bisnis
A
A
A
JAKARTA - MNC Group siap meningkatkan kualitas bisnisnya di tengah perlambatan ekonomi. Salah satunya dengan menggenjot pay tv (televisi berlangganan) melalui PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY).
Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah penetrasi ke seluruh daerah di Tanah Air. CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, strategi penguatan posisi kepala cabang sangat penting untuk meningkatkan bisnis di daerah. Ini lantaran setiap daerah memiliki karakter masyarakat yang berbeda.
”Saya juga terus mengonsolidasikan bisnis grup supaya kita tetap menjadi market leader . Para kompetitor sudah mundur karena kondisi sulit. Tantangan kita sekarang ada pada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas layanan,” ujar HT pada acara General Lecture for MDP di Wisma Indovision 2 di Jakarta kemarin. Dia mengatakan ada tiga kompetitor utama bisnis pay tv saat ini. Pertama, pembajakan karena kondisi ekonomi yang buruk membuat orang lebih nekat.
Kedua, recycle pelanggan dan ketiga adalah ancaman parabola gratis yang dapat membuat orang menyaksikan ratusan channel secara gratis namun bebas sensor. ”Ketiganya membutuhkan solusi berbeda. Seperti soal parabola yang diharapkan dapat masuk regulasi UU supaya lebih kuat aturan mainnya,” tegas HT. Dia menjelaskan bahwa semua pihak ingin mencapai tujuan akhir, yaitu jumlah pelanggan bertambah, turnover menurun, dan pemasukan iklan naik.
”Kita sudah sesuaikan paket iklan dengan kondisi ekonomi saat ini. Setiap cabang harus kuat supaya dapat meyakinkan masyarakat. Karakter masyarakat juga berbeda,” ujarnya. Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk Rudy Tanoesoedibjo juga mengatakan MSKY memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor. ”Kita punya 114 cabang, tidak ada yang bisa lakukan penjualan dan servis seperti kita. Bisnis ini sangat erat dengan kebiasaan karenanya kita fokus dekati ibu dan anak sebagai penonton utama,” ujar Rudy.
Dia menjelaskan, perseroan mempunyai tayangan eksklusif hampir 70% dari top 20 channel yang ditonton. Baik itu milik sendiri maupun dari luar. Dengan fokus pada ibu dan anak telah membuat Disney memberikan kontrak eksklusif. Pada kesempatan yang sama, HT juga mengabarkan bahwa pemerintah Timor Leste mengajak MNC Group berinvestasi di negara tersebut.
Negara yang dulu menjadi bagian Republik Indonesia ini berharap MNC Group mengembangkan industri properti, penyediaan jaringan internet, penyiaran televisi terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air /FTA), dan televisi berbayar milik MSKY, Indovision. ”Menteri dari Timor Leste datang minta bantuan kembangkan industri pay tv dan broadband. Kami akan segera melakukan kunjungan ke sana dan menyambut positif tawaran ini,” ujar HT.
Pihak Timor Leste juga meminta Indovision bisa masukdan mengudara di sana. Tidak hanya itu, lanjutnya, Timor Leste juga melihat kesempatan untuk bekerja sama di bidang properti.
Hafid fuad
Salah satu upaya yang terus dilakukan adalah penetrasi ke seluruh daerah di Tanah Air. CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, strategi penguatan posisi kepala cabang sangat penting untuk meningkatkan bisnis di daerah. Ini lantaran setiap daerah memiliki karakter masyarakat yang berbeda.
”Saya juga terus mengonsolidasikan bisnis grup supaya kita tetap menjadi market leader . Para kompetitor sudah mundur karena kondisi sulit. Tantangan kita sekarang ada pada diri sendiri untuk meningkatkan kualitas layanan,” ujar HT pada acara General Lecture for MDP di Wisma Indovision 2 di Jakarta kemarin. Dia mengatakan ada tiga kompetitor utama bisnis pay tv saat ini. Pertama, pembajakan karena kondisi ekonomi yang buruk membuat orang lebih nekat.
Kedua, recycle pelanggan dan ketiga adalah ancaman parabola gratis yang dapat membuat orang menyaksikan ratusan channel secara gratis namun bebas sensor. ”Ketiganya membutuhkan solusi berbeda. Seperti soal parabola yang diharapkan dapat masuk regulasi UU supaya lebih kuat aturan mainnya,” tegas HT. Dia menjelaskan bahwa semua pihak ingin mencapai tujuan akhir, yaitu jumlah pelanggan bertambah, turnover menurun, dan pemasukan iklan naik.
”Kita sudah sesuaikan paket iklan dengan kondisi ekonomi saat ini. Setiap cabang harus kuat supaya dapat meyakinkan masyarakat. Karakter masyarakat juga berbeda,” ujarnya. Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk Rudy Tanoesoedibjo juga mengatakan MSKY memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor. ”Kita punya 114 cabang, tidak ada yang bisa lakukan penjualan dan servis seperti kita. Bisnis ini sangat erat dengan kebiasaan karenanya kita fokus dekati ibu dan anak sebagai penonton utama,” ujar Rudy.
Dia menjelaskan, perseroan mempunyai tayangan eksklusif hampir 70% dari top 20 channel yang ditonton. Baik itu milik sendiri maupun dari luar. Dengan fokus pada ibu dan anak telah membuat Disney memberikan kontrak eksklusif. Pada kesempatan yang sama, HT juga mengabarkan bahwa pemerintah Timor Leste mengajak MNC Group berinvestasi di negara tersebut.
Negara yang dulu menjadi bagian Republik Indonesia ini berharap MNC Group mengembangkan industri properti, penyediaan jaringan internet, penyiaran televisi terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air /FTA), dan televisi berbayar milik MSKY, Indovision. ”Menteri dari Timor Leste datang minta bantuan kembangkan industri pay tv dan broadband. Kami akan segera melakukan kunjungan ke sana dan menyambut positif tawaran ini,” ujar HT.
Pihak Timor Leste juga meminta Indovision bisa masukdan mengudara di sana. Tidak hanya itu, lanjutnya, Timor Leste juga melihat kesempatan untuk bekerja sama di bidang properti.
Hafid fuad
(ars)