Kebebasan Jangan Cederai Hak Individu

Minggu, 06 September 2015 - 09:49 WIB
Kebebasan Jangan Cederai Hak Individu
Kebebasan Jangan Cederai Hak Individu
A A A
TERNATE - Reformasi yang bergulir sejak 1998 memberikan kebebasan yang luas kepada seluruh warga negara.

Namun, dalam perjalanannya terjadi banyak salah kaprah akan makna kebebasan tersebut sehingga ekspresi yang muncul justru kerap menerabas nilai moral dan mengabaikan karakter bangsa. Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR Bachtiar Aly mengatakan, Indonesia sebagai negara yang menganut demokrasi sangat menjunjung tinggi kebebasan individu sebagai bagian dari hak asasi setiap warga.

Namun, sangat disayangkan ketika kebebasan diterapkan tanpa memandang norma agama dan budaya bangsa. ”Sebagai bangsa yang memiliki norma agama dan budaya, kebebasan tidak bisa dilakukan semaunya tanpa batas, termasuk di dalamnya pemaksaan kehendak, apalagi tindakan kekerasan,” ujarnya pada ”Sosialisasi Empat Pilar dengan Metode Outbound” di Hotel Bela Internasional, Ternate, Maluku Utara, kemarin.

Sosialisasi MPR ini diikuti sekitar 100 mahasiswa perwakilan 11 perguruan tinggi yang ada di Maluku Utara. Menurut Bachtiar, kata saling pengertian, kebersamaan, dan toleransi semakin lama terasa semakin surut. Jika ini dibiarkan bisa berbahaya dan mengarahkan bangsa kepada kehancuran. ”Bahaya bukan saja kepada diri sendiri tetapi juga orang lain bahkan dapat mengganggu stabilitas negara,” ujar Ketua Fraksi Partai NasDem di MPR itu.

Bachtiar mengingatkan, kebebasan berekspresi tidak boleh melanggar batas-batas hukum formal ataupun norma-norma yang hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat, apalagi Indonesia adalah bangsa multietnik, multikultur, dan multireligi. ”Kita berharap setiap pihak mampu bijaksana, sehingga kebebasan sebagai hak setiap warga negara tidak dicederai dengan perilaku-perilaku yang tidak menghargai normanorma dan etika yang ada di masyarakat,” tegasnya.

Sosialisasi MPR ini berisikan materi dan makna nilai-nilai empat pilar berbangsa dan bernegara yang diharapkan memberikan menambah pengetahuan dan wawasan kebangsaan para mahasiswa. ”Sarana penyampaian inilah yang dipandang tepat untuk dipahami mahasiswa agar mereka dapat memahami nilai-nilai jati diri bangsa yang terangkum dalam Empat Pilar MPR RI,” tandasnya.

Kepala Biro Persidangan Setjen MPR Mohammad Rizal memberi apresiasi kepada Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, yang telah mendukung acara Outbond 4 Pilar untuk mahasiswa se-Maluku Utara yang berlangsung di Ternate, 4-7 September 2015.

”Saya yakin kegiatan ini perlu terus dilakukan sebab berdasarkan survei membuktikan bahwa 95% menyatakan kegiatan ini penting. Untuk itu, program ini perlu kita teruskan,” ujarnya pada kesempatan sama.

Kiswondari
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7495 seconds (0.1#10.140)