Kawasan Bermagnet di Perbukitan Cadas

Sabtu, 05 September 2015 - 09:27 WIB
Kawasan Bermagnet di Perbukitan Cadas
Kawasan Bermagnet di Perbukitan Cadas
A A A
Nama Jabal Magnet menarik perhatian wartawan yang bertugas meliput penyelenggaraan haji musim ini.

Lantaran ingin mengetahui apa benar ada medan magnet di bukit itu, sejumlah wartawan pun berangkat ke tempat yang menunjukkan kebesaran Allah itu.

Perjalanan dimulai dari pemandangan gedung-gedung tinggi hingga berubah menjadi perkebunan kurma di Kota Madinah tersebut. Setelah melewati perkebunan kurma, terhampar padang pasir serta gunung batu. Saat itu sudah 30 menit melaju keluar dari area Tanah Haram Madinah. Terlihat di kiri kanan jalan pohon ghorqod terhampar di padang pasir yang cukup luas dan dikelilingi pegunungan batu. Tampak pula orang yang menjajakan unta saat akan memasuki Jabal Magnet.

Tiba-tiba kendaraan yang membawa wartawan melambat dan berhenti di sebuah turunan. Ridwan, sang sopir yang merupakan mukimin asal Indonesia, memindahkan persneling kendaraan menjadi netral dan perlahan melepas pedal remnya. Ternyata mobil bukan jalan ke depan malah mundur ke arah jalan yang tampak menanjak ”Ini mobil jalan sendiri, tidak digas,” ucapnya.

Setelah mencoba dua kali untuk membuktikan mobil berjalan sendiri, mobil ditumpangi wartawan itu pun menepi. Ridwan meletakkan botol air mineral yang masih terisi di tengah jalan. Seperti mobil tadi, botol tersebut bergerak ke arah jalan yang menanjak. Tidak lama, rombongan jamaah haji asal India dengan menggunakan bus berukuran besar datang. Tampak sopir bus itu melakukan hal serupa yang dilakukan Ridwan sebelumnya.

Bus pun mundur ke arah jalan yang menanjak. Hampir 30 menit di tempat tersebut, ada sekitar 5 bus yang membawa jamaah haji asal India melihat keunikan Jabal Magnet. Mereka juga meletakkan botol minuman mineral di tengah jalan untuk melihat botol bergerak ke arah jalan yang menanjak.

Tampak rombongan takjub dengan fenomena tersebut. Setelah itu kendaraan yang kami tumpangi kembali melaju ke arah paling ujung jalanan di Jabal Magnet. Jalan tersebut ternyata buntu, di ujungnya terdapat bukit-bukit bebatuan. Tapi, saat melaju, mobil terasa begitu lamban. Kemudian di ujung jalan memutar, kendaraan kembali menepi untuk melihat pegunungan di wilayah tersebut.

Tampak sebuah bukit bebatuan yang banyak orang menyebutnya Jabal Baido atau Bukit Putih. Bahkan, ada juga orang menyebutnya Mantiqotul Baido atau Tanah Putih. Memang hamparan pasir yang dikelilingi gunung bebatuan tersebut sekilas berwarna putih pada siang hari. Tidak salah penduduk Kota Madinah dan kota-kota sekitarnya lebih sering menyebut wilayah tersebut sebagai Wadi el-Baida atau Lembah Putih.

Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Nasrullah Jasam mengatakan, meskipun didatangi berbagai jamaah haji di seluruh dunia, Jabal Magnet bukanlah tempat wisata ziarah religi. ”Jabal Magnet kan ditemukan baru-baru ini, jadi bukan tempat wisata ziarah seperti Masjid Quba, Raudhah atau Masjid Ijabah,” katanya.

Sunu H
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6813 seconds (0.1#10.140)