Pahami Anjuran, Jamaah Raih Kenyamanan dan Haji Mabrur

JAKARTA - Pemerintah Indonesia setiap tahun berupaya melayani jamaah haji dengan sebaik-baiknya. Berbagai upaya itu bertujuan agar ibadah haji meraih kemabruran.

Kementerian Agama (Kemenag) akhir Juli 2015 di Jakarta telah meluncurkan aplikasi dalam ponsel bernama Haji Pintar. Aplikasi ini berisi panduan dan informasi dalam melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi DKI Jakarta, Abdurrahman mengatakan, aplikasi ini merupakan upaya Kemenag untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji.

Aplikasi yang dapat dioperasikan menggunakan ponsel berbasis Android ini membuat pelayanan semakin transparan. Aplikasi itu juga untuk memudahkan jamaah mendapatkan banyak informasi seperti pemondokan di Madinah dan Mekkah, lokasi tenda maktab di Arafah dan Muzdalifah, transportasi, jadwal keberangkatan dan kepulangan, bus Shalawat selama di Mekkah, pelayanan katering dan kesehatan. ”Aplikasi dapat diunduh di Google Play dan laman Kemenag,” kata Abdurrahman.

Apabila jamaah mengalami kebingungan setiba di Tanah Suci, diimbau agar jangan malu bertanya kepada petugas atau orang Indonesia lainnya yang ditemui di Madinah dan Mekkah. Ini untuk menghindari tersesat ketika kembali ke pemondokan.

”Kelemahan jamaah haji Indonesia sering kali enggan bertanya kalau bukan dari kelompoknya, padahal yang pakai merah putih adalah saudaranya se-Tanah Air,” ujar Abdurrahman. saat dialog haji bertema ”Haji Aman, Nyaman, dan Sehat” di Asrama Pondok Gede, Jakarta, kemarin.

Dialog yang diadakan SINDO Weekly ini bekerja sama Kemenag, Kementerian Kesehatan dan Master Card di Asrama Pondok Gede Jakarta. Kakanwil Kemenag DKI menambahkan, patuhi selalu anjurananjuran para petugas haji.

Menjelang Arafah jaga fisik, tidak boleh terlalu lelah dan jangan sungkan minta pertolongan petugas agar kegiatan wajib, rukun, sampai sunah haji dikerjakan dengan baik sehingga yang dicita-citakan dari Tanah Air meraih haji mabrur dapat diraih.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Asrama Haji Pondok Gede Oenedo Gumarang menegaskan, para petugas kesehatan sudah siap bertugas untuk memberikan pelayanan kepada jamaah haji. Untuk meraih kesehatan prima, Oenedo meminta seluruh jamaah haji Indonesia mawas diri dengan menjaga kesehatan serta kebersihan lingkungan sekitar.

Sejak awal tahun Kemenkes telah berupaya memastikan kesehatan para jamaah untuk meminimalisasi risiko sakit saat di Tanah Haram, termasuk Middle East respiratory syndrome corona virus (MERS-CoV) atau dikenal sindrom pernapasan Timur Tengah yang menyerang jamaah haji.

Kepada jamaah yang sudah mengalami penyakit jantung kronis, diabetes, gagal ginjal, atau paru kronis, sebaiknya menyiapkan obat-obatan yang harus dimakan secara rutin. Apabila obatnya kurang, mintalah pertolongan dokter kloter. Jamaah haji harus menghindar dari kemungkinan terpapar lama di luar ruangan, terutama saat wukuf di Arafah karena suhu di Arab Saudi berkisar 40- 50 derajat Celsius.

Sebab, sengatan panas atau heatsroke dapat menyebabkan kejang. Selain masalah di atas, pengaturan keuangan agar terhindar dari pencurian, penukaran mata uang, dan sebagainya termasuk masalah-masalah di dalam ibadah haji.

Menurut Vice Presiden Master Card Indonesia Tommy Singgih, untuk memberikan kemudahan melayani jamaah haji, Januari 2015 MasterCard meluncurkan Kartu Haji dan Umrah Indonesia yang memberikan banyak untuk memfasilitasi jamaah haji dan jamaahumrahselamaberibadah di tanah suci maupun keperluan sehari-hari di Tanah Air.

Khusus kartu haji dan umrah Indonesia sementara ini hanya diterbitkan BNI Syariah. Kartu ini berfungsi sebagai kartu ATM sekaligus sebagai kartu belanja yang diterima di semua ATM dan merchant yang berlogo MasterCard di seluruh dunia.

Bila dalam perjalanan menuju dan dari Arab Saudi jamaah transit di suatu negara, kartu ini bisa digunakan. Juga bila jamaah telah kembali ke Tanah Air.

Faisal