PAN Merapat, Wacana Reshuffle Kabinet Jilid II Menguat
A
A
A
JAKARTA - Masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan memengaruhi konstelasi perpolitikan nasional.
Bergabungnya partai berlambang matahari itu juga bisa berimplikasi terhadap komposisi menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). (Baca: PAN Resmi Jadi Partai Pendukung Pemerintah Jokowi)
Peneliti politik dari Centre for Strategic and Cultural Studies (CSIS) Arya Fernandez menilai merapatnya PAN ke pemerintah memperkuat menguatnya wacana perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja jilid dua.
"Tidak ada makan siang gratis, pasti PAN akan masuk kabinet," tutur Arya, Rabu (2/9/2015).
Arya menilai bergabungnya Jokowi ke kelompok parpol pendukung pemerintah lebih karena dukungannya kepada Presiden Jokowi bukan ke KIH.
Hal tersebut, lanjut dia, terlihat dari pernyataan pertama Zulkifli yang mengumumkan hal ini di Istana bersama dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto.
Yang menarik, sambung Arya, pemimpin parpol lain di dalam KIH tidak ikut dalam pengumuman itu.
"Chemistry lebih ke Jokowi. Partai di KIH akan berfikir implikasi di kabinet. Bagaimanapun presiden akan memberikan kompensasi dukungan, dan yang terancam partai-parta ini (KIH). Reshuffle kemarin saja Nasdem sudah kehilangan satu kursi," tuturnya.
PILIHAN:
JK Nila Bergabungnya PAN Perkuat Pemerintah
Bergabungnya partai berlambang matahari itu juga bisa berimplikasi terhadap komposisi menteri dalam Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). (Baca: PAN Resmi Jadi Partai Pendukung Pemerintah Jokowi)
Peneliti politik dari Centre for Strategic and Cultural Studies (CSIS) Arya Fernandez menilai merapatnya PAN ke pemerintah memperkuat menguatnya wacana perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja jilid dua.
"Tidak ada makan siang gratis, pasti PAN akan masuk kabinet," tutur Arya, Rabu (2/9/2015).
Arya menilai bergabungnya Jokowi ke kelompok parpol pendukung pemerintah lebih karena dukungannya kepada Presiden Jokowi bukan ke KIH.
Hal tersebut, lanjut dia, terlihat dari pernyataan pertama Zulkifli yang mengumumkan hal ini di Istana bersama dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto.
Yang menarik, sambung Arya, pemimpin parpol lain di dalam KIH tidak ikut dalam pengumuman itu.
"Chemistry lebih ke Jokowi. Partai di KIH akan berfikir implikasi di kabinet. Bagaimanapun presiden akan memberikan kompensasi dukungan, dan yang terancam partai-parta ini (KIH). Reshuffle kemarin saja Nasdem sudah kehilangan satu kursi," tuturnya.
PILIHAN:
JK Nila Bergabungnya PAN Perkuat Pemerintah
(dam)