DKI Prioritaskan Penertiban Bidara Cina

Rabu, 02 September 2015 - 09:41 WIB
DKI Prioritaskan Penertiban Bidara Cina
DKI Prioritaskan Penertiban Bidara Cina
A A A
JAKARTA - Usai menertibkan warga bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana kembali mengeksekusi kampung kumuh. Relokasi warga Kampung Bidara Cina, Jakarta Timur, ini merupakan bagian dari program sodetan Kali Ciliwung.

Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardhana mengatakan, sekitar 300 keluarga di Bidara Cina yang segera ditertibkan. Penertiban bangunan di Bidara Cina diperkirakan bisa mengurangi banjir sekitar 60 meter kubik per detik lantaran dijadikan sodetan yang mengarah langsung ke Kanal Banjir Timur (KBT). ”Permintaan dari Pak Presiden tahun ini.

Itu kan program pemerintah pusat. Sekarang pengeboran sudah mau selesai. Ada dua lubang,” ujarnya kemarin. Menurut dia, 300 keluarga di Bidara Cina itu tinggal di atas bidang tanah yang kepemilikannya berbeda-beda. Sebanyak 48 keluarga di antaranya berdiri di atas tanah Pemprov DKI dan akan direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Selatan.

Sementara yang lainnya akan mendapat pergantian dari pemerintah pusat mengingat mayoritas pemilik tanah minta ditertibkan. Selain menertibkan Bidara Cina, pihaknya juga tidak akan melanjutkan penertiban Kampung Pulo tahap II sebelum penertiban Kampung Pulo tahap I rampung.

”Kita masih fokus di tahap I dulu. Semua sudah ditertibkan sampai jembatan Kampung Melayu. Saat ini pemasangan sheet file masih berjalan,” katanya. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan prioritas penertiban dilakukan di Bidara Cina setelah Kampung Pulo. ”Kalau Bukit Duri biarin saja banjir dulu,” ucapnya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar mengatakan, proyek pengerjaan sodetan Kali Ciliwung memasuki tahap pengeboran. Untuk lubang pertama sudah selesai dan lubang kedua sudah hampir 400 meter dari target pengeboran sepanjang 600 meter. Menurut dia, proses pengeboran masih terhambat lantaran proses pembebasan tanah yang sedang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Pembebasan tanah merupakan hal yang penting karena di lahan tersebut akan digunakan untuk mobilisasi alat bor. ”Kami targetkan pada 2016 sodetan ini selesai dikerjakan. Sebagian debit air ketika banjir di Kali Ciliwung dapat dialihkan minimal sebesar 60 meter kubik per detik ke KBT,” ungkapnya.

Iskandar menjelaskan, proyek sodetan Kali Ciliwung ke KBT merupakan bagian dari pelaksanaan program pengendalian banjir di DKI Jakarta. Program lain yang bertujuan mengurangi banjir yakni membuat saluran terowongan bawah tanah yang menghubungkan Kali Ciliwung dengan KBT melalui Kali Cipinang.

”Ada tiga titik lokasi yang menjadi pusat pekerjaan tersebut. Kebon Nanas menjadi tempat keluarnya air menuju Kalimalang, lalu Jalan Otista 3 yang menjadi lokasi pertengahan, serta Bidara Cina yang menjadi tempat keluar masuknya air yang berada di sisi Sungai Ciliwung,” jelasnya.

Bima setiyadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4324 seconds (0.1#10.140)