Jamaah Bergerak ke Bir Ali
A
A
A
MADINAH - Setelah berada di Madinah selama sembilan hari untuk melaksanakan ibadah Arbain di Masjid Nabawi, hari ini sebagian jamaah haji asal Indonesia mulai bergerak menuju Mekkah.
Mereka merupakan jamaah kelompok terbang (kloter) pertama yang tiba di Madinah pada 21 Agustus 2015. Sebelum memasuki Mekkah, rombongan harus berhenti di Bir Ali untuk melakukan miqat atau niat umrah. “Ada 13 kloter yang besok (hari ini) miqat di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah,” ungkap Kepala Sektor Khusus Bir Ali, Daerah Kerja (Daker) Madinah Kamalul Iman Bilah saat ditemui KORAN SINDO kemarin.
Bir Ali merupakan sebuah masjid besar dengan dua menara menjulang setinggi 64 meter yang dikelilingi lahan parkir kendaraan yang cukup luas. Lokasinya berada di sebuah lembah perbatasan Tanah Haram dengan jarak sekitar 11 km dari Masjid Nabawi. Kemarin ratusan orang jamaah haji asal negara lain sudah melakukan miqat. Sedangkan beberapa jamaah Indonesia tampak melakukan ziarah.
“Kami sudah melakukan simulasi dan besok personel dibagi dalam lima pos,” lanjut Kamalul. Pos itu bertugas mulai dari check list jamaah, pengawasan di kamar mandi, di pintu masuk masjid, di parkir di belakang, hingga check list penumpang bus saat akan meninggalkan Bir Ali. Jamaah diminta tidak tergesa-gesa turun sebelum bus berhenti.
“Ini untuk menghindari jangan sampai jamaah lupa tempat parkir busnya. Pintu keluar masjid juga harus diingat agar mudah mencari bus,” paparnya. Petugas akan fokus mengawasi di sekitar kamar mandi untuk memastikan tidak ada jamaah laki-laki maupun perempuan yang tersesat. “Di situ memangpadat. Tidakhanyajamaah Indonesia, tapi jamaah lain juga berada di situ,” ujarnya.
Dia mengaku sudah meminta tambahan personel perempuan sebab semua petugas yang ada sekarang laki-laki. Petugas perempuan penting untuk mengawasi jamaah perempuan, terutama saat sedang di kamar mandi dan di dalam masjid yang tidak bisa diakses petugas laki-laki. Dia juga meminta agar jamaah tidak terlalu lama saat beribadah di masjid.
“Kalau terlalu lama, akan menghambat kloter berikutnya. Kalau jamaah yang sepuh dan lanjut usia atau sakit, tidak perlu turun dari bus. Niatnya bisa dilakukan dari atas bus,” tandasnya. Mengenai keamanan, Kamalul mengaku mewaspadai ada penyusup. “Bisa dari warga Indonesia atau jamaah dari negara lain yang naik bus. Kita waspadai agar jangan sampai terjadi,” ujarnya.
Kepala Daker Madinah Nasrullah Jasam mengungkapkan, jamaah yang bergeser ke Mekkah mencapai 4.636 orang yang tergabung dalam 12 kloter. Rombongan ini akan bermikat di Bir Ali secara bergelombang, yakni mulai subuh hingga asar. “Jamaah diangkut dengan 107 bus,” paparnya.
Sesuai dengan peraturan Kementerian Haji Madinah, setiap jam dibatasi hanya boleh 3.000 jamaah yang diberangkatkan ke Mekkah. Peraturan itu berlaku untuk semua jamaah haji dari berbagai negara. “Kami berusaha agar jamaah bisa secepatnya bergeser di pagi hari supaya tidak terlalu panas. Soalnya harus berebut dengan jamaah dari negara lain,” ujarnya.
Paspor Dikumpulkan
Sebelum berangkat ke Bir Ali, seluruh paspor jamaah dikumpulkan oleh petugas dan diserahkan kepada muasassah selaku pihak yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi mengurusi pelayanan haji. Selanjutnya, paspor diberikan kepada sopir bus untuk ikut dibawa ke Kota Mekkah. “Saat ini semua paspor jamaah yang akan bergeser ke Mekkah sudah dikumpulkan,” kata Kasi Perlindungan Jamaah Daker Madinah Maskat Ali Jasmun.
Maskat pun mengimbau agar jamaah tidak perlu khawatir paspornya hilang karena sopir sudah diberi kepercayaan penuh oleh muasassah. Begitu juga saat di Bir Ali, semua barang jamaah akan dijaga sopir dan petugas dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sementara itu, Menteri Agama( Menag) Lukman HakimSaifuddin menjamin semua jamaahcalonhajiyangmengalami keterlambatan pembuatan visa akan berangkat ke Tanah Suci.
“Masalah visa tidak perlu dikhawatirkanlagi. Alhamdulillah sudah berangsur-angsur baik,” ungkap Menag Lukman seusai menghadiri Milad Ke-50 Pondok Pesantren Pabelan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Lukman pun menyatakan, sekarang banyak di antara para jamaah yang sebelumnya tertunda karena visa sudah terbang ke Tanah Suci.
“Tentu semuanya mereka akan berhaji,” katanya. Menurut dia, penyelenggaraan haji 2015 ada beberapa kemajuan yang perlu disyukuri. Seluruh jamaah sudah bisa mendarat di Madinah dan bisa mendapatkan makan selama di Mekkah. “Sesuatu yang belum pernah dilakukan selama ini. Ini semua sesuatu yang patut kita syukuri dan tidak kita dapatkan pada tahun- tahun yang lalu,” katanya.
Ant
SUNU HASTORO F
MADINAH
Mereka merupakan jamaah kelompok terbang (kloter) pertama yang tiba di Madinah pada 21 Agustus 2015. Sebelum memasuki Mekkah, rombongan harus berhenti di Bir Ali untuk melakukan miqat atau niat umrah. “Ada 13 kloter yang besok (hari ini) miqat di sini sebelum melanjutkan perjalanan ke Mekkah,” ungkap Kepala Sektor Khusus Bir Ali, Daerah Kerja (Daker) Madinah Kamalul Iman Bilah saat ditemui KORAN SINDO kemarin.
Bir Ali merupakan sebuah masjid besar dengan dua menara menjulang setinggi 64 meter yang dikelilingi lahan parkir kendaraan yang cukup luas. Lokasinya berada di sebuah lembah perbatasan Tanah Haram dengan jarak sekitar 11 km dari Masjid Nabawi. Kemarin ratusan orang jamaah haji asal negara lain sudah melakukan miqat. Sedangkan beberapa jamaah Indonesia tampak melakukan ziarah.
“Kami sudah melakukan simulasi dan besok personel dibagi dalam lima pos,” lanjut Kamalul. Pos itu bertugas mulai dari check list jamaah, pengawasan di kamar mandi, di pintu masuk masjid, di parkir di belakang, hingga check list penumpang bus saat akan meninggalkan Bir Ali. Jamaah diminta tidak tergesa-gesa turun sebelum bus berhenti.
“Ini untuk menghindari jangan sampai jamaah lupa tempat parkir busnya. Pintu keluar masjid juga harus diingat agar mudah mencari bus,” paparnya. Petugas akan fokus mengawasi di sekitar kamar mandi untuk memastikan tidak ada jamaah laki-laki maupun perempuan yang tersesat. “Di situ memangpadat. Tidakhanyajamaah Indonesia, tapi jamaah lain juga berada di situ,” ujarnya.
Dia mengaku sudah meminta tambahan personel perempuan sebab semua petugas yang ada sekarang laki-laki. Petugas perempuan penting untuk mengawasi jamaah perempuan, terutama saat sedang di kamar mandi dan di dalam masjid yang tidak bisa diakses petugas laki-laki. Dia juga meminta agar jamaah tidak terlalu lama saat beribadah di masjid.
“Kalau terlalu lama, akan menghambat kloter berikutnya. Kalau jamaah yang sepuh dan lanjut usia atau sakit, tidak perlu turun dari bus. Niatnya bisa dilakukan dari atas bus,” tandasnya. Mengenai keamanan, Kamalul mengaku mewaspadai ada penyusup. “Bisa dari warga Indonesia atau jamaah dari negara lain yang naik bus. Kita waspadai agar jangan sampai terjadi,” ujarnya.
Kepala Daker Madinah Nasrullah Jasam mengungkapkan, jamaah yang bergeser ke Mekkah mencapai 4.636 orang yang tergabung dalam 12 kloter. Rombongan ini akan bermikat di Bir Ali secara bergelombang, yakni mulai subuh hingga asar. “Jamaah diangkut dengan 107 bus,” paparnya.
Sesuai dengan peraturan Kementerian Haji Madinah, setiap jam dibatasi hanya boleh 3.000 jamaah yang diberangkatkan ke Mekkah. Peraturan itu berlaku untuk semua jamaah haji dari berbagai negara. “Kami berusaha agar jamaah bisa secepatnya bergeser di pagi hari supaya tidak terlalu panas. Soalnya harus berebut dengan jamaah dari negara lain,” ujarnya.
Paspor Dikumpulkan
Sebelum berangkat ke Bir Ali, seluruh paspor jamaah dikumpulkan oleh petugas dan diserahkan kepada muasassah selaku pihak yang ditunjuk Pemerintah Arab Saudi mengurusi pelayanan haji. Selanjutnya, paspor diberikan kepada sopir bus untuk ikut dibawa ke Kota Mekkah. “Saat ini semua paspor jamaah yang akan bergeser ke Mekkah sudah dikumpulkan,” kata Kasi Perlindungan Jamaah Daker Madinah Maskat Ali Jasmun.
Maskat pun mengimbau agar jamaah tidak perlu khawatir paspornya hilang karena sopir sudah diberi kepercayaan penuh oleh muasassah. Begitu juga saat di Bir Ali, semua barang jamaah akan dijaga sopir dan petugas dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sementara itu, Menteri Agama( Menag) Lukman HakimSaifuddin menjamin semua jamaahcalonhajiyangmengalami keterlambatan pembuatan visa akan berangkat ke Tanah Suci.
“Masalah visa tidak perlu dikhawatirkanlagi. Alhamdulillah sudah berangsur-angsur baik,” ungkap Menag Lukman seusai menghadiri Milad Ke-50 Pondok Pesantren Pabelan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kemarin. Lukman pun menyatakan, sekarang banyak di antara para jamaah yang sebelumnya tertunda karena visa sudah terbang ke Tanah Suci.
“Tentu semuanya mereka akan berhaji,” katanya. Menurut dia, penyelenggaraan haji 2015 ada beberapa kemajuan yang perlu disyukuri. Seluruh jamaah sudah bisa mendarat di Madinah dan bisa mendapatkan makan selama di Mekkah. “Sesuatu yang belum pernah dilakukan selama ini. Ini semua sesuatu yang patut kita syukuri dan tidak kita dapatkan pada tahun- tahun yang lalu,” katanya.
Ant
SUNU HASTORO F
MADINAH
(bbg)