Usai Panas, Madinah dan Makkah Diguyur Hujan
A
A
A
MADINAH - Setelah cuaca panas berkisar 45-47 derajat celcius melanda Tanah Suci Makkah dan Madinah, kemarin sore turun hujan. Sesaat sebelumnya, terjadi badai pasir yang membuat jarak pandang terbatas dan sampah beterbangan di jalanan.
Pantauan Koran SINDO, badai pasir terlihat di tengah Kota Madinah hingga menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz yang berada di Timur Laut. Mobil-mobil yang melaju di jalanan terpaksa harus menghidupkan lampu badai.
Kuatnya badai membuat seng pembatas salah satu bangunan proyek bandara sempat rubuh.
Tak lama kemudian terjadi hujan yang berlangsung sekitar 10 menit.
"Tadi pesawat Garuda yang membawa kloter SOC 12 dari Solo sempat di-hold atau berputar dulu sekitar 30 menit. Tapi sekarang sudah mendarat," kata Manajer Operasional Garuda Indonesia di Bandara Madinah, Saleh Nugraha, kemarin.
Sedangkan staf operasional Saudi Arabia Airlines di Bandara Jeddah Febi Martawardaya mengaku belum mendapatkan laporan terakhir.
"Saya belum cek," akunya.
Terpisah, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nurul Badruttamam mengatakan bahwa fenomena badai pasir yang disusul hujan yang terjadi kemarin biasanya menandakan akan adan perubahan cuaca yang akan terjadi di wilayah Arab Saudi.
"Kondisi ini merupakan peralihan dari cuaca panas ekstrem ke dingin," ucapnya.
Sedangkan di Makkah terdengar suara petir terdengar dari kantor Daker Makkah sebelum hujan turun selama sekitar 15 menit, pukul 17.30 tadi sore. Meski demikian, suara petir masih beberapa kali terdengar.
Pilihan:
Pesawat Tempur TNI AU Serang Angkatan Udara Australia
SBY: Persoalan Bangsa Bermuara pada Kepemimpinan
Pantauan Koran SINDO, badai pasir terlihat di tengah Kota Madinah hingga menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz yang berada di Timur Laut. Mobil-mobil yang melaju di jalanan terpaksa harus menghidupkan lampu badai.
Kuatnya badai membuat seng pembatas salah satu bangunan proyek bandara sempat rubuh.
Tak lama kemudian terjadi hujan yang berlangsung sekitar 10 menit.
"Tadi pesawat Garuda yang membawa kloter SOC 12 dari Solo sempat di-hold atau berputar dulu sekitar 30 menit. Tapi sekarang sudah mendarat," kata Manajer Operasional Garuda Indonesia di Bandara Madinah, Saleh Nugraha, kemarin.
Sedangkan staf operasional Saudi Arabia Airlines di Bandara Jeddah Febi Martawardaya mengaku belum mendapatkan laporan terakhir.
"Saya belum cek," akunya.
Terpisah, Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Nurul Badruttamam mengatakan bahwa fenomena badai pasir yang disusul hujan yang terjadi kemarin biasanya menandakan akan adan perubahan cuaca yang akan terjadi di wilayah Arab Saudi.
"Kondisi ini merupakan peralihan dari cuaca panas ekstrem ke dingin," ucapnya.
Sedangkan di Makkah terdengar suara petir terdengar dari kantor Daker Makkah sebelum hujan turun selama sekitar 15 menit, pukul 17.30 tadi sore. Meski demikian, suara petir masih beberapa kali terdengar.
Pilihan:
Pesawat Tempur TNI AU Serang Angkatan Udara Australia
SBY: Persoalan Bangsa Bermuara pada Kepemimpinan
(maf)