SBY Ungkap Delapan PR Indonesia, Ini Reaksi Istana
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menilai Indonesia masih memiliki delapan pekerjaan rumah (PR) ditanggapi pihak Istana Kepresidenan.
Menurut Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, delapan hal yang disampaikan SBY dalam Seminar Internasional di Universitas Indonesia Depok merupakan hal yang baik.
"Tapi itu kan memang hal-hal yang baik dalam politik, dalam ekonomi, dalam kehidupan bernegara memang harus jadi acuan pemerintah," tutur Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Lagipula, lanjut dia, delapan hal yang disampaikan SBY itu tidak akan diabaikan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. (Baca: Ini Delapan PR Indonesia Versi SBY)
Kendati demikian, dia mengakui masih banyak PR pemerintah sepeninggal era pemerintah SBY.
"Ya banyak. Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, dalam bidang energi kan, sudah banyak yang dilakukan kayak pencabutan subsidi minyak yang selama ini memberatkan pemerintah, sehingga pembangunan infrastruktur terabaikan," tuturnya.
Menurut dia, banyak infrastruktur yang dapat dibangun dengan dicabutnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Banyak proyek-proyek yang mangkrak, Waduk Jati Gede dari tahun 1963 ya kan. Sudah berapa puluh tahun. Sekarang sudah mulai selesai," ungkapnya.
Kemudian, perbaikan transportasi publik dan pergerakan barang agar biaya logistik lebih murah.
"Sebentar lagi pembangunan kereta api Trans Sulawesi, lalu tol Jawa akan tersambung semua, semua dalam waktu dekat. Saya kira banyak yang progres yang dalam 10 bulan ini sudah bisa mulai kelihatan," tuturnya.
PILIHAN:
Buru Teroris, Polri Jajaki Kerja Sama Bareng Polisi Inggris
Menurut Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, delapan hal yang disampaikan SBY dalam Seminar Internasional di Universitas Indonesia Depok merupakan hal yang baik.
"Tapi itu kan memang hal-hal yang baik dalam politik, dalam ekonomi, dalam kehidupan bernegara memang harus jadi acuan pemerintah," tutur Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Lagipula, lanjut dia, delapan hal yang disampaikan SBY itu tidak akan diabaikan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. (Baca: Ini Delapan PR Indonesia Versi SBY)
Kendati demikian, dia mengakui masih banyak PR pemerintah sepeninggal era pemerintah SBY.
"Ya banyak. Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, dalam bidang energi kan, sudah banyak yang dilakukan kayak pencabutan subsidi minyak yang selama ini memberatkan pemerintah, sehingga pembangunan infrastruktur terabaikan," tuturnya.
Menurut dia, banyak infrastruktur yang dapat dibangun dengan dicabutnya subsidi bahan bakar minyak (BBM).
"Banyak proyek-proyek yang mangkrak, Waduk Jati Gede dari tahun 1963 ya kan. Sudah berapa puluh tahun. Sekarang sudah mulai selesai," ungkapnya.
Kemudian, perbaikan transportasi publik dan pergerakan barang agar biaya logistik lebih murah.
"Sebentar lagi pembangunan kereta api Trans Sulawesi, lalu tol Jawa akan tersambung semua, semua dalam waktu dekat. Saya kira banyak yang progres yang dalam 10 bulan ini sudah bisa mulai kelihatan," tuturnya.
PILIHAN:
Buru Teroris, Polri Jajaki Kerja Sama Bareng Polisi Inggris
(dam)