Jokowi Diminta Akhiri Kegaduhan di Internal Pemerintah
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo diminta untuk segera mengakhiri kegaduhan politik yang muncul di internal pemerintah.
Paling belakangan ialah kegaduhan karena perbedaan pendapat antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt.
Politikus Partai Golkar Tantowi Yahya menyesalkan kegaduhan politik di lingkaran Istana. Menurut dia, justru seharusnya pemimpin negara dan para menteri justru menjaga stabilitas politik.
"Semestinya tidak boleh terjadi karena konflik antarpenyelenggara pemerintah akan semakin membingungkan rakyat dan semakin menjauhkan RI dari investor," kata Tantowi kepada Sindonews, Kamis (20/8/2015).
Menurut anggota DPR itu, kondisi aman saja sulit untuk mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Apalagi kalau gaduh terus," ujar Tantowi. (Baca: Rizal Ramli Tantang JK Debat Soal Listrik 35.000 MW)
Tantowi mengatakan, perlu ada langkah untuk menyikapi kritik Rizal Ramli terhadap program pembangunan pemerintah.
Kendati demikian, kata dia, cara Rizal menyampaikan kritik dan pertanyaan tersebut tidak tepat. "Secara subtansi tidak salah. Yang kurang tepat adalah caranya," kata Tantowi.
Sebelumnya, kegaduhan politik sempat terjadi terkait isu adanya menteri yang menghina Jokowi. Isu untuk muncul kali pertama dari pengakuan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang memberikan pernyataan bernada "mengecilkan" Jokowi. (Baca: Sst...Mendagri Sebut Ada Menteri Kecilkan Jokowi)
PILIHAN:
Hadir di Tipikor, Keluarga OC Kaligis Kompak Berkaus #SaveOCK
Paling belakangan ialah kegaduhan karena perbedaan pendapat antara Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 Megawatt.
Politikus Partai Golkar Tantowi Yahya menyesalkan kegaduhan politik di lingkaran Istana. Menurut dia, justru seharusnya pemimpin negara dan para menteri justru menjaga stabilitas politik.
"Semestinya tidak boleh terjadi karena konflik antarpenyelenggara pemerintah akan semakin membingungkan rakyat dan semakin menjauhkan RI dari investor," kata Tantowi kepada Sindonews, Kamis (20/8/2015).
Menurut anggota DPR itu, kondisi aman saja sulit untuk mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Apalagi kalau gaduh terus," ujar Tantowi. (Baca: Rizal Ramli Tantang JK Debat Soal Listrik 35.000 MW)
Tantowi mengatakan, perlu ada langkah untuk menyikapi kritik Rizal Ramli terhadap program pembangunan pemerintah.
Kendati demikian, kata dia, cara Rizal menyampaikan kritik dan pertanyaan tersebut tidak tepat. "Secara subtansi tidak salah. Yang kurang tepat adalah caranya," kata Tantowi.
Sebelumnya, kegaduhan politik sempat terjadi terkait isu adanya menteri yang menghina Jokowi. Isu untuk muncul kali pertama dari pengakuan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang memberikan pernyataan bernada "mengecilkan" Jokowi. (Baca: Sst...Mendagri Sebut Ada Menteri Kecilkan Jokowi)
PILIHAN:
Hadir di Tipikor, Keluarga OC Kaligis Kompak Berkaus #SaveOCK
(dam)