Pidato Bung Karno Berkumandang di Kantor DPP PDIP
A
A
A
JAKARTA - Ada yang berbeda dalam Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Upacara diawali dengan dengan dibacakannya pidato proklamator Indonesia, Soekarno (Bung Karno) sebelum pembacaan teks Proklamasi pada HUT ke-70 Republik Indonesia oleh Wakil Ktua DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsito.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pembacaan pidato Soekarno sebelum membacakan teks Proklamasi sengaja dilakukan guna meluruskan sejarah.
"Hanya bangsa yang berani akan nasibnya dengan meletakkan tangan sendiri," kata Hasto mengutip sepenggal isi pidato Soekarno saat menyampaikan amanat upacara di Halaman Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2015).
Berikut isi pidato Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi.
PIDATO BUNG KARNO
Pada Hari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia Tanggal 17 Agustus 1945
Saudara-saudara sekalian
Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!
Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.
Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara!
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:
Proklamsi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahaan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta
Upacara diawali dengan dengan dibacakannya pidato proklamator Indonesia, Soekarno (Bung Karno) sebelum pembacaan teks Proklamasi pada HUT ke-70 Republik Indonesia oleh Wakil Ktua DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsito.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pembacaan pidato Soekarno sebelum membacakan teks Proklamasi sengaja dilakukan guna meluruskan sejarah.
"Hanya bangsa yang berani akan nasibnya dengan meletakkan tangan sendiri," kata Hasto mengutip sepenggal isi pidato Soekarno saat menyampaikan amanat upacara di Halaman Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2015).
Berikut isi pidato Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi.
PIDATO BUNG KARNO
Pada Hari Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia Tanggal 17 Agustus 1945
Saudara-saudara sekalian
Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.
Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!
Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.
Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.
Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.
Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.
Maka kami, tadi malah telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.
Saudara-saudara!
Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:
Proklamsi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahaan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta
(dam)