Kolaborasi Sosial, Menghubungkan Kebaikan

Minggu, 16 Agustus 2015 - 09:29 WIB
Kolaborasi Sosial, Menghubungkan...
Kolaborasi Sosial, Menghubungkan Kebaikan
A A A
Profil proyek para pemenang kompetisi ”Ideas for Indonesia” dapat dilihat di situs www.kitabisa.com. ”Kita Bisa” adalah sebuah gerakan crowd funding atau lembaga nirlaba yang mencari para donatur untuk berbagai pemberdayaan sosial.

Melalui situs www.kitabisa.com, mereka mengumpulkan sumbangan melalui online lalu disalurkan ke lembaga-lembaga dan kelompok yang membutuhkan termasuk mereka yang mau jadi entrepreneur. Menurut founder”Kita Bisa”, Alfatih Timur, gerakan ini adalah sebuah wadah untuk melakukan kolaborasi sosial. Timur mengatakan,dia percaya negara ini tidak kekurangan orang baik, hanya saja orang baik ini tersebar dan sibuk dengan keseharian.

”Di sisi lain ada banyak inisiatif sosial yang bermunculan, namun tidak sedikit yang gagal terlaksana karena kekurangan sumber daya. www.kitabisa.com lahir untuk menghubungkan keduanya, menghubungkan kebaikan,” kata salah satu mentor ”Ideas for Indonesia” ini. Di situs www.kitabisa.com, setiap orang bisa menawarkan dan mengajak orang lain untuk berdonasi.

Tentu tidak bisa sembarangan tapi setelah diverifikasi terlebih dulu untuk menjamin donasi benar-benar sampai kepada pihak yang membutuhkan. Sementara itu, founder Ideafest yang juga Festival Director Ideafest 2015, Bernhard Subiakto, mengungkapkan, sudah saatnya generasi muda di Indonesia ikut membantu menyelesaikan masalah sosial yang ada di sekitar mereka dengan terobosan berbagai ide kreatif.

Dia meyakini, bisnis yang baik tidak hanya bermanfaat bagi pelakunya tapi juga bagi masyarakat. Terlebih, tujuan akhir kreativitas adalah kemaslahatan publik. ”Jadi Ideafest 2015 adalah sebuah gerakan kebangkitan kreatif, ajang berbagi pengalaman, ide, dan inspirasi antaranak muda potensial di Indonesia untuk menciptakan sebuah perubahan positif bagi Tanah Air,” jelas pria yang akrab disapa Ben ini. Ben mengaku gembira Ideafest bisa melahirkan sosok-sosok inspiratif baru dari kalangan anak muda.

”Banyak ide baru untuk membangun bangsa melalui kreativitas. Kita harus jadi negara yang tidak hanya memiliki banyak konsumen tapi juga banyak kreator,” katanya. Founder gerakan GerakCepat, Chaerany Putri, mengatakan, berbagai daerah di Indonesia dengan 514 kabupaten/ kota memiliki persoalan sosial masing-masing.

Dibutuhkan peran nyata anak muda sebagai motor penggerak perubahan menuju kondisi yang lebih baik. ”Jangan timpakan semua persoalan sebagai tanggung jawab pemerintah. Ini justru tantangan sekaligus tanggung jawab kaum muda untuk berkolaborasi secara kreatif,” tegasnya.

Dia menekankan, Ideafest 2015 tidak sekadar tentang industri kreatif tapi lebih dari itu, bagaimana para pelaku industri kreatif mampu memecahkan masalah-masalah sosial. Dengan adanya kompetisi di atas, Putri berharap Ideafest bisa menginspirasi anak muda untuk berkiprah bidang social enterpreneurship.

Robi ardianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0786 seconds (0.1#10.140)