BNI Incar Pertumbuhan Nasabah Emerald

Rabu, 12 Agustus 2015 - 08:56 WIB
BNI Incar Pertumbuhan Nasabah Emerald
BNI Incar Pertumbuhan Nasabah Emerald
A A A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengincar pertumbuhan jumlah nasabah kaya hingga 12% tahun ini. Hingga April 2015 jumlah nasabah segmen Emerald mencapai 21.828, sedangkan segmen Affluent sebesar 242.734 nasabah.

General Manager BNI Grace Pong Samma mengatakan, meskipun ada perlambatan ekonomi Indonesia, perseroan tetap optimistis jumlah nasabah Emerald BNI bisa tumbuh membaik. ”Awalnya kan 15% kita targetkan pertumbuhan, tetapi turun jadi 12%. Kalaupun secara internal, kita juga melakukan targettarget yang sebelum penyesuaian. Secara industri kan memang turun,” paparnya pada acara Women in Lifestyle & Investment dan talk show ”Invest with Lifestyle”di Jakarta kemarin.

Penambahan jumlah nasabah Emerald diprediksi bisa mendongkrak jumlah simpanan sebesar 15%. Dia juga meyakini di semester II/2015 pertumbuhan jumlah nasabah kaya akan lebih bagus. Grace mengungkapkan, pihaknya akan terus mengembangkan nasabah segmen prioritas dengan rutin melakukan kumpul bareng atau gathering khusus nasabah BNI Emerald.

Menurutnya, acara ini diadakan demi memperkenalkan lebih jelas mengenai produk BNI Emerald. ”Ini adalah event bagian dari apresiasi dan loyalty ke nasabah BNI Emerald priority banking . Nasabah BNI kita undang ke event yang bekerja sama dengan KORAN SINDO . Ada sekitar 50 undangan dan 20 di antaranya adalah nasabah BNI Emerald,” papar Grace.

Produk itu sendiri ditujukan untuk nasabah dengan asset under management (AUM) di atas Rp1 miliar. Di samping itu, pada semester I/2015 emiten BUMN ini berhasil membukukan pendapatan bunga bersih Rp12,3 triliun atau naik 14,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan, pertumbuhan ini terutama didukung naiknya pendapatan bunga sebesar 13,8% dari Rp15,5 triliun menjadi Rp 17,7 triliun serta stabilnya biaya dana di kisaran 3,2%. ”Dengan begitu dapat mendorong naiknya net interest margin (NIM) menjadi 6,5% dari 6,0% pada semester I/2014,” ujar dia.

Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) berhasil tumbuh 4,2% menjadi Rp327,3 triliun. Dia mengungkapkan, total DPK tersebut masih didominasi komponen dana murah sebesar 63,2% atau lebih besar dibandingkan semester I/2014 yang hanya 61,1%. Per akhir Juni 2015, jumlah nasabah DPK perseroan juga meningkat sebesar 1,2 juta rekening atau 8,8% (yoy).

Menurutnya, tingginya jumlah nasabah ini dapat menopang kenaikan pendapatan fee base, khususnya dari provisi dan komisi yang naik 13,5% atau per akhir Juni 2015 mencapai Rp2,7 triliun. Seiring dengan kenaikan DPK, penyaluran kredit juga tumbuh 12,1% menjadi Rp288,7 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut terutama ditopang pertumbuhan pinjaman kepada BUMN yang naik 23,9% atau menjadi sebesar Rp50,5 triliun. ”Sementara penyaluran pinjaman pada usaha menengah dan kecil berhasil tumbuh 9,7%,” ungkapnya. Adapun pinjaman konsumer perseroan mengalami kenaikan 10,6% menjadi Rp53,5 triliun.

Kunthi fahmar sandy
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5301 seconds (0.1#10.140)