WNI Jadi Korban Topan Soudelor
WNI Jadi Korban Topan Soudelor
A
A
A
TEGAL - Pemulangan jenazah Agung Wibowo, 25, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, yang tewas tertimpa papan reklame saat topan Soudelor menerjang Taiwan, Jumat(7/8), belummendapat kepastian.
Pihak keluarga berharap jenazah Agung segera dipulangkan ke Tanah Air agar bisa segera dimakamkan. Ibu kandung korban, Tasripah, mengaku pertamakali mendengar kabar duka anaknya dari istri Agung yang tinggal di Cilacap. ”Yang pertama kasih kabarituistrinya melaluitelepon pada Sabtu (8/8) siang. Katanya Agung meninggal karena tertimpa reklame,” kata Tasripah, kemarin.
Kakak ipar Agung, Samlawi mengungkapkan, sebelum bekerja di Taiwan, Agung juga pernah menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di Thailand. Dia berangkat melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta yang memiliki cabang di Suradadi. ”Informasinya yang bersangkutan saat badai keluar mengendarai sepeda untuk mencari makan.
Kemudian terkena besi yang melayang di bagian kepala,” kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal, Algunto, kemarin. Sementara itu, korban tewas akibat angin topan Soudelor di China meningkat menjadi 21 orang, kemarin. Berdasarkan laporan Xinhua, 14orangtewasdan empat lainnya hilang di Provinsi Zhejiang. Selain Taiwan, Soudelor jugamenghantamChina.
Di Wenzhou yang menjadi area terdampak paling parah di Zhejiang, 12 orang meninggal dan empat orang lainnya sampai kemarin tidak ditemukan. Di kota tetangga Wenzhou, Lishui, dua orang dilaporkan meninggal. Semua korban tewas setelah terseret air banjir atau tertimbun longsor di dalam rumah yang roboh.
Soudelor memorak-porandakan China karena disertai hujan yang sangat lebat. Curah hujan di kabupaten tertentu bahkan bisa mencapai 700 milimeter dalam dua setengah hari terakhir. Itu merupakancurahhujantertinggi yang pernah tercatat di atas data Badan Klimatologi dan Meteorologi China dalam 120 tahun.
Farid firdaus/ muh shamil
Pihak keluarga berharap jenazah Agung segera dipulangkan ke Tanah Air agar bisa segera dimakamkan. Ibu kandung korban, Tasripah, mengaku pertamakali mendengar kabar duka anaknya dari istri Agung yang tinggal di Cilacap. ”Yang pertama kasih kabarituistrinya melaluitelepon pada Sabtu (8/8) siang. Katanya Agung meninggal karena tertimpa reklame,” kata Tasripah, kemarin.
Kakak ipar Agung, Samlawi mengungkapkan, sebelum bekerja di Taiwan, Agung juga pernah menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di Thailand. Dia berangkat melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta yang memiliki cabang di Suradadi. ”Informasinya yang bersangkutan saat badai keluar mengendarai sepeda untuk mencari makan.
Kemudian terkena besi yang melayang di bagian kepala,” kata Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinsosnakertrans Kabupaten Tegal, Algunto, kemarin. Sementara itu, korban tewas akibat angin topan Soudelor di China meningkat menjadi 21 orang, kemarin. Berdasarkan laporan Xinhua, 14orangtewasdan empat lainnya hilang di Provinsi Zhejiang. Selain Taiwan, Soudelor jugamenghantamChina.
Di Wenzhou yang menjadi area terdampak paling parah di Zhejiang, 12 orang meninggal dan empat orang lainnya sampai kemarin tidak ditemukan. Di kota tetangga Wenzhou, Lishui, dua orang dilaporkan meninggal. Semua korban tewas setelah terseret air banjir atau tertimbun longsor di dalam rumah yang roboh.
Soudelor memorak-porandakan China karena disertai hujan yang sangat lebat. Curah hujan di kabupaten tertentu bahkan bisa mencapai 700 milimeter dalam dua setengah hari terakhir. Itu merupakancurahhujantertinggi yang pernah tercatat di atas data Badan Klimatologi dan Meteorologi China dalam 120 tahun.
Farid firdaus/ muh shamil
(bbg)
Explore More