Teritip Bantu Pencarian MH370
A
A
A
Di atas tangan para seniman, cangkang teritip bisa menjadi aksesoris dan perhiasan menarik. Ternyata, binatang sejenis kerang ini juga digunakan para pakar sebagai sumber informasi yang membantu mencari objek yang tenggelam di laut.
Kini teritip juga membantu memberikan berbagai informasi dalam penyelidikan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Pasalnya, bagian pesawat yang baru-baru ini ditemukan ternyata ditempeli sejumlah teritip.
Para penyelidik pun mengarahkan penelitian mereka pada binatang laut tersebut. Entah sejak kapan manusia meneliti dan mendalami teritip. Yang jelas, sejak abad 20, banyak para ahli menggunakan teritip sebagai hewan yang dapat menuntun pencarian kapal karam. Dengan menganalisis teritip, para pakar berpeluang menemukan bangkai kapal di dasar laut.
Setidaknya, mereka mendapatkan petunjuk penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Saat ini metode yang sama akan diterapkan. Bedanya, objek yang dicari terbilang tidak lazim yakni sebuah pesawat. Selama proses analisis serpihan sayap MH370 di Prancis sejak Rabu (5/8), para ahli sepakat menggali informasi tambahan dari teritip untuk mencari pesawat yang hilang sejak 8 Maret tahun lalu itu.
Maklum, di tepi serpihan sayap MH370 yang ditemukan di pantai Pulau Reunion, Prancis, itu terdapat sejumlah teritip yang telah mengeras. Menilik kebiasaan, teritip selalu menghabiskan sisa masa dewasanya dengan menempel di permukaan substrat. Hewan yang cenderung menyukai perairan dangkal itu tidak pernah berpindah tempat hingga binatang itu mati. Sifat teritip itu cukup meyakinkan ekolog Australia jika binatang yang menempel di tepi serpihan MH370 menjalar selama serpihan itu tenggelam di dalam laut.
”Cangkang teritip bisa memberikan kita informasi penting mengenai kondisi air bawah laut tempat mereka lahir,” ujar Ryan Pearson, mahasiswa PhD di Universitas Griffith Australia, dikutip kantor berita Reuters. Pearson, mahasiswa yang mendalami zat kimia cangkang teritip untuk mengetahui gerak migrasi kura-kura langka, mengatakan hasil analisis cangkang teritip yang mengungkap komposisi kimia dan suhu dapat menuntun tim ahli pada arah gerak teritip tersebut.
Teknik itu juga digunakan untuk mempelajari arah gerak ikan paus. Teritip merupakan hewan yang dapat menempel pada hampir semua substrat yang ada di laut. Teritip bahkan dapat menempel di tubuh makhluk hidup seperti kaki burung, paus, kurakura, kepiting, lobster, ular laut, uburubur, penyu, dan karang. Selain itu, teritip pada umumnya berasosiasi dengan organisme lain salah satunya spons.
Dengan penggalian informasi dari teritip, tim penyelidikan MH370 dapat mempersempit area pencarian di Samudera Hindia, hingga menjadi puluhan ribu atau ratusan ribu kilometer. Saat ini, berdasarkan pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott beberapa bulan lalu, pencarian MH370 di Samudera Hindia mencapai 60.000 kilometer.
Menurut Pearson, analisis itu hanya bisa mempersempit lokasi pencarian, tapi kemungkinan tidak bisa menuntun tim penyelidik menuju titik jatuhnya MH370. Meski demikian, teritip tetap menjadi salah satu objek bisa yang bisa memberikan informasi penting sebab teritip memiliki umur yang berbedabeda bergantung pada jenis, usia, dan ukuran.
Profesor di Departemen Ilmu Pengetahuan Biologikal Universitas Macquarie, Melanie Bishop mengatakan, usia teritip di permukaan serpihan sayap pesawat itu lebih tua dari jatuhnya MH370. Teritip itu kemungkinan sudah menjamur di dalam pesawat. Meski demikian, posisi teritip yang menempel di permukaan substrat juga menentukan. Para penyelidik di Prancis sebelumnya mengaku akan mencoba mencari tahu beragam ekologi yang kemungkinan menempel di serpihan pesawat.
Sebut saja cacing pipa, alga merah coralline , dan kerang. Organisme laut itu diyakini dapat memberikan dukungan informasi yang bisa membantu pencarian asal serpihan pesawat. Para arkeolog maritim tidak terkejut dengan metode ini sebab mereka sudah sering melakukannya. Sejak dulu mereka mempelajari teritip untuk mencari petunjuk mengenai kapal yang tenggelam. Kendati demikian, mereka belum pernah mempelajari teritip untuk mencari pesawat.
”Cara yang tidak terduga bisa berguna dalam menyelesaikan masalah baru,” kata profesor Angela Moles dari pusat riset evolusi dan ekologi Universitas New South Wales. Jean-Paul Troadec, mantan kepala penyelidikan penerbangan Prancis (BEA), menambahkan peran teritip sangat penting dalam mencari MH370. Alasannya, teritip, begitupun dengan kerang laut, memainkan peranan penting.
Dengan mengetahui lebih jauh, para pakar dapat menentukan seberapa lama serpihan pesawat itu berada di bawah laut. Teritip merupakan hewan bercangkang yang hanya ditemukan di air laut dan cenderung hidup di wilayah dangkal dengan gelombang kuat. ”Kerang laut juga tumbuh dengan ritme tertentu. Para penyelidik bisa mendapatkan
informasi bergantung dari ukuran karena kerang bisa saja berkembang biak selama 12 bulan atau dua tahun,” kata Troadec. Saat masih muda, teritip sering mengapung di permukaan air. Teritip biasanya makan plankton dengan menggunakan antena tipis cirri. Berdasarkan penelitian para ahli, jenis teritip beraneka ragam.
Sejauh ini mereka baru menemukan sekitar 1.220 spesies teritip dengan ukuran terpanjang 75 sentimeter. Teritip ratarata berukuran kurang dari 2,5 sentimeter.
Muh shamil
Kini teritip juga membantu memberikan berbagai informasi dalam penyelidikan pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang. Pasalnya, bagian pesawat yang baru-baru ini ditemukan ternyata ditempeli sejumlah teritip.
Para penyelidik pun mengarahkan penelitian mereka pada binatang laut tersebut. Entah sejak kapan manusia meneliti dan mendalami teritip. Yang jelas, sejak abad 20, banyak para ahli menggunakan teritip sebagai hewan yang dapat menuntun pencarian kapal karam. Dengan menganalisis teritip, para pakar berpeluang menemukan bangkai kapal di dasar laut.
Setidaknya, mereka mendapatkan petunjuk penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Saat ini metode yang sama akan diterapkan. Bedanya, objek yang dicari terbilang tidak lazim yakni sebuah pesawat. Selama proses analisis serpihan sayap MH370 di Prancis sejak Rabu (5/8), para ahli sepakat menggali informasi tambahan dari teritip untuk mencari pesawat yang hilang sejak 8 Maret tahun lalu itu.
Maklum, di tepi serpihan sayap MH370 yang ditemukan di pantai Pulau Reunion, Prancis, itu terdapat sejumlah teritip yang telah mengeras. Menilik kebiasaan, teritip selalu menghabiskan sisa masa dewasanya dengan menempel di permukaan substrat. Hewan yang cenderung menyukai perairan dangkal itu tidak pernah berpindah tempat hingga binatang itu mati. Sifat teritip itu cukup meyakinkan ekolog Australia jika binatang yang menempel di tepi serpihan MH370 menjalar selama serpihan itu tenggelam di dalam laut.
”Cangkang teritip bisa memberikan kita informasi penting mengenai kondisi air bawah laut tempat mereka lahir,” ujar Ryan Pearson, mahasiswa PhD di Universitas Griffith Australia, dikutip kantor berita Reuters. Pearson, mahasiswa yang mendalami zat kimia cangkang teritip untuk mengetahui gerak migrasi kura-kura langka, mengatakan hasil analisis cangkang teritip yang mengungkap komposisi kimia dan suhu dapat menuntun tim ahli pada arah gerak teritip tersebut.
Teknik itu juga digunakan untuk mempelajari arah gerak ikan paus. Teritip merupakan hewan yang dapat menempel pada hampir semua substrat yang ada di laut. Teritip bahkan dapat menempel di tubuh makhluk hidup seperti kaki burung, paus, kurakura, kepiting, lobster, ular laut, uburubur, penyu, dan karang. Selain itu, teritip pada umumnya berasosiasi dengan organisme lain salah satunya spons.
Dengan penggalian informasi dari teritip, tim penyelidikan MH370 dapat mempersempit area pencarian di Samudera Hindia, hingga menjadi puluhan ribu atau ratusan ribu kilometer. Saat ini, berdasarkan pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott beberapa bulan lalu, pencarian MH370 di Samudera Hindia mencapai 60.000 kilometer.
Menurut Pearson, analisis itu hanya bisa mempersempit lokasi pencarian, tapi kemungkinan tidak bisa menuntun tim penyelidik menuju titik jatuhnya MH370. Meski demikian, teritip tetap menjadi salah satu objek bisa yang bisa memberikan informasi penting sebab teritip memiliki umur yang berbedabeda bergantung pada jenis, usia, dan ukuran.
Profesor di Departemen Ilmu Pengetahuan Biologikal Universitas Macquarie, Melanie Bishop mengatakan, usia teritip di permukaan serpihan sayap pesawat itu lebih tua dari jatuhnya MH370. Teritip itu kemungkinan sudah menjamur di dalam pesawat. Meski demikian, posisi teritip yang menempel di permukaan substrat juga menentukan. Para penyelidik di Prancis sebelumnya mengaku akan mencoba mencari tahu beragam ekologi yang kemungkinan menempel di serpihan pesawat.
Sebut saja cacing pipa, alga merah coralline , dan kerang. Organisme laut itu diyakini dapat memberikan dukungan informasi yang bisa membantu pencarian asal serpihan pesawat. Para arkeolog maritim tidak terkejut dengan metode ini sebab mereka sudah sering melakukannya. Sejak dulu mereka mempelajari teritip untuk mencari petunjuk mengenai kapal yang tenggelam. Kendati demikian, mereka belum pernah mempelajari teritip untuk mencari pesawat.
”Cara yang tidak terduga bisa berguna dalam menyelesaikan masalah baru,” kata profesor Angela Moles dari pusat riset evolusi dan ekologi Universitas New South Wales. Jean-Paul Troadec, mantan kepala penyelidikan penerbangan Prancis (BEA), menambahkan peran teritip sangat penting dalam mencari MH370. Alasannya, teritip, begitupun dengan kerang laut, memainkan peranan penting.
Dengan mengetahui lebih jauh, para pakar dapat menentukan seberapa lama serpihan pesawat itu berada di bawah laut. Teritip merupakan hewan bercangkang yang hanya ditemukan di air laut dan cenderung hidup di wilayah dangkal dengan gelombang kuat. ”Kerang laut juga tumbuh dengan ritme tertentu. Para penyelidik bisa mendapatkan
informasi bergantung dari ukuran karena kerang bisa saja berkembang biak selama 12 bulan atau dua tahun,” kata Troadec. Saat masih muda, teritip sering mengapung di permukaan air. Teritip biasanya makan plankton dengan menggunakan antena tipis cirri. Berdasarkan penelitian para ahli, jenis teritip beraneka ragam.
Sejauh ini mereka baru menemukan sekitar 1.220 spesies teritip dengan ukuran terpanjang 75 sentimeter. Teritip ratarata berukuran kurang dari 2,5 sentimeter.
Muh shamil
(ars)