Taiwan Porak-poranda Dihantam Topan

Minggu, 09 Agustus 2015 - 09:40 WIB
Taiwan Porak-poranda Dihantam Topan
Taiwan Porak-poranda Dihantam Topan
A A A
SHANGHAI - Topan Soudelor mengamuk di Taiwan kemarin. Hujan disertai angin kencang membuat sejumlah kawasan di negara itu porak-poranda. China segera merespons pergerakan badai itu dengan mengungsikan ribuan warganya.

Hingga kemarin petang Pemerintah Provinsi Fujian dan Zhejian telah mengevakuasi sedikitnya 250.000 jiwa dari wilayah yang diprediksi akan dihantam topan mematikan tersebut. Ancaman datangnya bencana juga memaksa sejumlah penerbangan ke ibu kota Provinsi Fuzhou ditunda. Begitu juga perjalanan 100 kereta ke Kota Xiamen ditangguhkan. Di Quanzhou, puluhan penerbangan dibatalkan.

“Air keran berhenti mengeluarkan air. Listrik pun padam. Saya hanya bisa bersembunyi di dalam rumah. Kami takut untuk pergi ke luar,” ujar Pan Danyun, ibu rumah tangga yang hidup di Kota Fuzhou, ibu kota Provinsi Fujian, kemarin, kepada kantor berita AFP . Pusat Meteorologi Nasional (NMC) China sebelumnya memprediksi Soudelor akan mendarat di Fujian, wilayah antara Fuzhou dan Xiamen, tadi malam Menjelang petang kemarin, Soudelor berada sekitar 125 km dari Fujian.

“Saat tiba di Fujian, kekuatannya akan melemah secara signifikan,” kata Kepala NMC, Qian Chuanhai. Topan Soudelor menghantam Taiwan dan menyebabkan sejumlah kehancuran. Pohonpohon bertumbangan dan aliran listrik menuju 1,5 juta penduduk telah putus. Beberapa tepian sungai juga jebol ketika ombak laut terus menghantam tembok garis pantai. Pemerintah Taiwan mengatakan lima orang meninggal dunia, termasuk satu di antaranya petugas pemadam kebakaran di Pintung Selatan dan seorang lelaki di kota pesisir Suao karena tertimpa papan billboard.

Seorang lelaki berusia 83 tahun juga meninggal akibat tertimbun tanah longsor. Seorang anak perempuan berusia delapan tahun bersama ibunya merupakan korban pertama. Mereka terseret ombak laut dan tewas di tempat ketika Soudelor memasuki wilayah Taiwan. Seorang gadis kembar juga hilang dalam kejadian serupa. Sampai kemarin dia tidak ditemukan. Sementara itu, anak perempuan berusia sembilan tahun terluka.

Foto dramatis di Taiwan juga menarik sejumlah perhatian ketika para petugas darurat bencana di Wulai mencoba menyelamatkan seorang kakek yang tertimbun tanah setinggi pinggang. Pusat Operasi Darurat Taiwan menyatakan sebanyak empat orang hilang dan lebih dari 60 orang luka-luka. Beberapa rumah di perkampungan utara Taiwan, Taoyuan, hampir terkubur lumpur. “Longsor turun hingga ke pedesaan. Sekitar 10 rumah setengah tertimbun. Beruntung, penduduk desa dievakuasi pada malam harinya,” kata juru bicara petugas pemadam kebakaran Taoyuan.

Kota kecil Tatung, utara Yilan, mengalami curah hujan paling tinggi, yaknilebihdari satumeter. Hujan itu terjadi sejak Kamis (6/8). “Saya tidak pernah melihat angin topan sekuat kali ini dalam 60 tahun hidup saya,” kata seorangnenektuayanghidupdiTaitung Timur kepada Formosa TV . Kekuatan Soudelor mencapai 144 km/jam saat menyeberangi selat antara Taiwan dan daratan utama China.

Sekitar 1000 rumah di Kota Quanzhou kehilangan daya listrik. Otoritas China sebelumnya memperingatkan Soudelor mungkin akan semakin kuat sebelum mendarat di Taiwan. Kecepatan Soudelor mencapai 173 km/- jam saat menghantam Taiwan kemarin pagi. Lebih dari 300 kereta menuju atau dari Fujian serta tiga bandara terbesar China dihentikan beroperasi untuk sementara.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6451 seconds (0.1#10.140)