Pemkot Jakbar Bongkar Portal Perumahan
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Barat secara bertahap membongkar portal dan pagar di kompleks perumahan. Jalanjalan di perumahan diharapkan bisa menjadi jalur alternatif saat jalan utama didera kemacetan parah.
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi menuturkan, pihaknya telah menginstruksikan camat dan lurah untuk melakukan membongkar portal sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 162/2014 tentang pembukaan akses jalan-jalan perumahan untuk kepentingan umum.
”Kemarin kita sudah membongkar portal di perumahan Permata Buana, Kembangan. Hari ini (kemarin) kita bongkar pula portal di Tanjung Duren Utara, secepatnya portal di kawasan lain kita bongkar,” katanya kemarin.
Mantan wali kota Jakarta Selatan ini mengatakan, portal dengan ketinggian rata-rata 1-2 meter dibangun untuk mengantisipasi kerusuhan seperti pada Mei 1998. Saat itu sejumlah massa menjarah kawasan perumahan. Saat ini keberadaan portal telah mengganggu kepentingan umum karena pengguna jalan tidak dapat melintasi jalan di perumahan.
Tak aneh kemacetan di jalanan utama tidak dapat terurai, padahal dengan dibukanya portal dan pagar bisa menjadi alternatif bila jalan utama macet parah. ”Artinya, apa yang kita lakukan hanya untuk mengembalikan fungsi jalan. Tidak benar jalan ditutup, harus dibongkar secara permanen tanpa alasan apapun,” tegasnya.
Meskipun instruksi pembongkaran portal dan pagar perumahan lantang diucapkan Anas, rupanya hal itu tidak serta-merta dilakukan pejabat di bawahnya. Seperti di Jalan Rambutan, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan. Sejumlah portal maupun pagar perumahan belum ada satu pun yang dibongkar petugas.
Camat Grogol Petamburan Denny Ramdhani berdalih pembongkaran portal mengancam keamanan di wilayahnya. Karena alasan itulah, Denny belum menjalankan instruksi wali kota. ”Kita cuma buka portalnya dan pagar saja supaya kalau malam bisa ditutup kembali. Banyak warga takut kalau nanti dibongkar malah akan banyak maling,” terangnya.
Kriminolog Universitas Indonesia Kisnu Widagso mengatakan, portal tanpa patroli keliling dan pendirian pos tidak ada artinya. Kisnu menjelaskan, portal dan pagar di permukiman padat kelas bawah berfungsi menekan kerawanan tawuran dan pencurian sepeda motor.
Sedangkan di lingkungan permukiman kelas menengah ke atas, pengamanan lingkungan sudah seharusnya dilakukan lewat pemasangan kamera pengintai (closed circuit television /CCTV).
Yan yusuf
Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi menuturkan, pihaknya telah menginstruksikan camat dan lurah untuk melakukan membongkar portal sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 162/2014 tentang pembukaan akses jalan-jalan perumahan untuk kepentingan umum.
”Kemarin kita sudah membongkar portal di perumahan Permata Buana, Kembangan. Hari ini (kemarin) kita bongkar pula portal di Tanjung Duren Utara, secepatnya portal di kawasan lain kita bongkar,” katanya kemarin.
Mantan wali kota Jakarta Selatan ini mengatakan, portal dengan ketinggian rata-rata 1-2 meter dibangun untuk mengantisipasi kerusuhan seperti pada Mei 1998. Saat itu sejumlah massa menjarah kawasan perumahan. Saat ini keberadaan portal telah mengganggu kepentingan umum karena pengguna jalan tidak dapat melintasi jalan di perumahan.
Tak aneh kemacetan di jalanan utama tidak dapat terurai, padahal dengan dibukanya portal dan pagar bisa menjadi alternatif bila jalan utama macet parah. ”Artinya, apa yang kita lakukan hanya untuk mengembalikan fungsi jalan. Tidak benar jalan ditutup, harus dibongkar secara permanen tanpa alasan apapun,” tegasnya.
Meskipun instruksi pembongkaran portal dan pagar perumahan lantang diucapkan Anas, rupanya hal itu tidak serta-merta dilakukan pejabat di bawahnya. Seperti di Jalan Rambutan, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan. Sejumlah portal maupun pagar perumahan belum ada satu pun yang dibongkar petugas.
Camat Grogol Petamburan Denny Ramdhani berdalih pembongkaran portal mengancam keamanan di wilayahnya. Karena alasan itulah, Denny belum menjalankan instruksi wali kota. ”Kita cuma buka portalnya dan pagar saja supaya kalau malam bisa ditutup kembali. Banyak warga takut kalau nanti dibongkar malah akan banyak maling,” terangnya.
Kriminolog Universitas Indonesia Kisnu Widagso mengatakan, portal tanpa patroli keliling dan pendirian pos tidak ada artinya. Kisnu menjelaskan, portal dan pagar di permukiman padat kelas bawah berfungsi menekan kerawanan tawuran dan pencurian sepeda motor.
Sedangkan di lingkungan permukiman kelas menengah ke atas, pengamanan lingkungan sudah seharusnya dilakukan lewat pemasangan kamera pengintai (closed circuit television /CCTV).
Yan yusuf
(ftr)