Studi Alquran Perlu Diperluas

Rabu, 05 Agustus 2015 - 08:31 WIB
Studi Alquran Perlu Diperluas
Studi Alquran Perlu Diperluas
A A A
YOGYAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Konferensi Internasional Tren Baru Studi Alquran di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Konferensi bertajuk ”New Trends In Quran Studies” yang berlangsung 4-6 Agustus 2015 itu, dihadiri 200 peserta dari berbagai provinsi, serta pembicara dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Selandia Baru, Iran, Italia, Uni Emirat Arab, Jerman.

Dalam sambutannya, Lukman Hakim berharap konferensi tersebut dapat menjadi sarana untuk menyajikan khazanah baru bagi umat Islam dalam menerapkan isi kitab suci tersebut dengan konteks kekinian. ”Saya berharap forum kajian ini menjadi saran berbagi pandangan agar bagaimana Alquran ini selalu relevan dengan konteks kekinian,” kata dia.

Sebagai pedoman hidup umat Islam, Kajian Alquran, menurut dia, harus terus dilakukan sebab tantangan yang dihadapi masyarakat semakin beragam dan semakin kompleks. ”Oleh karena itu selalu dibutuhkan kemampuan kita untuk memahami ayat Alquran sesuai dengan konteks kekinian,” kata dia.

Sahiron Syamsuddin, ketua panitia konferensi, mengatakan bahwa dinamika masyarakat yang terus berkembang menjadi pemantik utama kajian Alquran, dengan harapan dapat mengikuti persoalan kontemporer seperti hak asasi manusia (HAM), hubungan antarumat beragama, serta gender.

Dalam kajian itu, menurut Sahiron, akan digunakan berbagai pendekatan baru melalui berbagai ilmu terapan seperti semiotik, hermeneutik, serta sejarah.

Ratih keswara/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6670 seconds (0.1#10.140)