Din: Islam Luas, Tidak Bisa Direduksi Predikat Tertentu
A
A
A
MAKASSAR - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai Islam adalah agama yang luas. Sehingga tidak bisa direduksi oleh predikat tertentu.
Penyempitan makna Islam yang dibatasi ruang maupun waktu justru membuat geraknya menjadi terbatas. "Muhammadiyah yakin Islam yang luas, yang sebenarnya tidak bisa direduksi dengan predikat tertentu, tetapi melihat kenyataan, realitas umat Islam dan realitas kehidupan bangsa," ucap Din saat membuka Muktamar Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (3/8/2015).
Menurut Din, itu sebabnya Muhammadiyah lebih menggunakan istilah Islam berkemajuan, dimana visinya lebih menekankan pada dimensi gerak, yakni menggerakkan kehidupan umat dan bangsa. "Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari akan datang harus lebih baik dari hari ini," jelas Din.
Din menjelaskan, istilah Islam berkemajuan sendiri sebetulnya bukanlah hal baru. Sebab istilah ini lahir dari gagasan yang telah diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah.
"Maka pada muktamar ini dengan Tema tadi gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan akan menunjukkan sikap batin Muhammadiyah kepada negara, yang tidak perlu diragukan lagi," tuturnya.
Seperti diketahui, selain istilah Islam Berkemajuan, ada juga istilah Islam Nusantara yang digagas oleh Nahdlatul Ulama (NU). Makna ini sendiri diambil sebagai bentuk kebanggaan umat islam Indonesia atas harmonisasinya unsur agama yang menyatu dengan budaya Indonesia. Memiliki banyak kemajemukan namun bisa menjaga keharmonisan.
PILIHAN:
Din Ingin Muktamar Muhammadiyah Jadi Teladan
GP Ansor Tidak Ingin Masuk Kisruh Muktamar NU
Penyempitan makna Islam yang dibatasi ruang maupun waktu justru membuat geraknya menjadi terbatas. "Muhammadiyah yakin Islam yang luas, yang sebenarnya tidak bisa direduksi dengan predikat tertentu, tetapi melihat kenyataan, realitas umat Islam dan realitas kehidupan bangsa," ucap Din saat membuka Muktamar Muhammadiyah di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (3/8/2015).
Menurut Din, itu sebabnya Muhammadiyah lebih menggunakan istilah Islam berkemajuan, dimana visinya lebih menekankan pada dimensi gerak, yakni menggerakkan kehidupan umat dan bangsa. "Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari akan datang harus lebih baik dari hari ini," jelas Din.
Din menjelaskan, istilah Islam berkemajuan sendiri sebetulnya bukanlah hal baru. Sebab istilah ini lahir dari gagasan yang telah diperkenalkan oleh pendiri Muhammadiyah.
"Maka pada muktamar ini dengan Tema tadi gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan akan menunjukkan sikap batin Muhammadiyah kepada negara, yang tidak perlu diragukan lagi," tuturnya.
Seperti diketahui, selain istilah Islam Berkemajuan, ada juga istilah Islam Nusantara yang digagas oleh Nahdlatul Ulama (NU). Makna ini sendiri diambil sebagai bentuk kebanggaan umat islam Indonesia atas harmonisasinya unsur agama yang menyatu dengan budaya Indonesia. Memiliki banyak kemajemukan namun bisa menjaga keharmonisan.
PILIHAN:
Din Ingin Muktamar Muhammadiyah Jadi Teladan
GP Ansor Tidak Ingin Masuk Kisruh Muktamar NU
(kri)