Aquino Tunjuk Mar Roxas Kandidat Presiden Filipina
A
A
A
MANILA - Presiden Filipina Benigno Aquino menunjuk Manuel ”Mar” Araneta Roxas II sebagai kandidat presiden Filipina dalam pemilu 2016 mendatang.
Aquino berharap Roxas yang masih menjabat menteri dalam negeri ini bisa meneruskan program antikorupsi yang sedang digencarkan. ”Kami memilih seseorang yang dapat menjalankan pemerintahan di jalan yang lurus dan sempit,” ujar Aquino dilansir AFP, kemarin. Menurut Aquino, perang melawan antikorupsi akan dapat meningkatkan perekonomian negara.
”Saya percaya orang yang tepat untuk mewujudkan itu adalah Mar Roxas,” tutur Aquino di hadapan anggota Partai Liberal. Pemilihan Presiden Filipina akan berlangsung pada Mei 2016. Pendaftaran kandidat dibatasi sampai pertengahan Oktober. Roxas diperkirakan bakal menjadi lawan bagi Wakil Presiden Jejomar Binay yang sedang menjalani pemeriksaan oleh jaksa khusus terkait tuduhan korupsi.
Cucu presiden pertama Filipina, Manuel Roxas, ini mengungkapkan terima kasihnya kepada Aquino sembari meneteskan air mata. ”Saya menerima tantangan ini,” ujar Roxas. ”Saya tak akan pernah menyimpang dari jalan yang lurus dan sempit,” janjinya. Manuel ”Mar” Araneta Roxas II lahir pada 13 Mei 1957 di Manila, Filipina.
Ibunya, Judy Araneta berasal dari Bago City dan ayahnya, Gerardo Roxas, merupakan anak lelaki satusatunya Manuel Roxas, mantan presiden Filipina. Ayah Roxas pernah menjadi senator pada periode 1963-1972. Roxas menempuh pendidikan dasar dan menengah di Sekolah Ateneo de Manila. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan tingginya pada bidang ekonomi di Sekolah Ekonomi Wharton di Universitas Pennsylvania dan lulus pada 1979.
Arvin
Aquino berharap Roxas yang masih menjabat menteri dalam negeri ini bisa meneruskan program antikorupsi yang sedang digencarkan. ”Kami memilih seseorang yang dapat menjalankan pemerintahan di jalan yang lurus dan sempit,” ujar Aquino dilansir AFP, kemarin. Menurut Aquino, perang melawan antikorupsi akan dapat meningkatkan perekonomian negara.
”Saya percaya orang yang tepat untuk mewujudkan itu adalah Mar Roxas,” tutur Aquino di hadapan anggota Partai Liberal. Pemilihan Presiden Filipina akan berlangsung pada Mei 2016. Pendaftaran kandidat dibatasi sampai pertengahan Oktober. Roxas diperkirakan bakal menjadi lawan bagi Wakil Presiden Jejomar Binay yang sedang menjalani pemeriksaan oleh jaksa khusus terkait tuduhan korupsi.
Cucu presiden pertama Filipina, Manuel Roxas, ini mengungkapkan terima kasihnya kepada Aquino sembari meneteskan air mata. ”Saya menerima tantangan ini,” ujar Roxas. ”Saya tak akan pernah menyimpang dari jalan yang lurus dan sempit,” janjinya. Manuel ”Mar” Araneta Roxas II lahir pada 13 Mei 1957 di Manila, Filipina.
Ibunya, Judy Araneta berasal dari Bago City dan ayahnya, Gerardo Roxas, merupakan anak lelaki satusatunya Manuel Roxas, mantan presiden Filipina. Ayah Roxas pernah menjadi senator pada periode 1963-1972. Roxas menempuh pendidikan dasar dan menengah di Sekolah Ateneo de Manila. Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan tingginya pada bidang ekonomi di Sekolah Ekonomi Wharton di Universitas Pennsylvania dan lulus pada 1979.
Arvin
(bbg)