Kepala Daerah Harus Dorong Inovasi

Sabtu, 01 Agustus 2015 - 10:00 WIB
Kepala Daerah Harus...
Kepala Daerah Harus Dorong Inovasi
A A A
MAKASSAR - Peran kepala daerah dalam mendorong inovasi di berbagai sektor, khususnya sektor perekonomian, sangat penting. Apalagi situasi perekonomian hari ini dan ke depan akan terus berubah.

Pandangan demikian disampaikan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat memberikan sambutan pada penyerahan penghargaan Kepala Daerah Inovatif 2015 di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, tadi malam. ”Oleh karenanya itu perankepaladaerah sangat penting, khususnya bagaimana investasi bisa masuk sehingga perekonomian dapat tumbuh, dan untuk itu diperlukan inovasi-inovasi baru, ”ujar HT.

Dia menuturkan, saat ini kondisi perekonomian Indonesia sangat berubah jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Pada era 1970-an penopang perekonomian Indonesiaadalahadanya oilboom atau boom minyak, sedangkan pada 1980hingga1990-anpenopangnya adalah industri manufaktur. “Pada 2000 hingga 3 tahun lalu, harga komoditas ekspor naik.

Tapi 2 sampai 3 tahun ini pembangunan ekonomi mulai melambat,” katanya. Menurut dia, sektor industri di Indonesia saat ini mulai melemah, karena ekonomi bergeser dari produksi menjadi konsumsi, ditambah harga komoditi yang menurun. Karena itu sektor tersebut tidak bisa menjadi andalan penerimaan pendapatan negara. Berdasar kondisi itulah pengembangan inovasi di berbagai sektor sangat dibutuhkan.

Ketua Umum DPP Perindo ini lantas menuturkan, penganugerahan kepala daerah inovatif yang diselenggarakan oleh KORAN SINDO menjadi sangat relevan dan penting untuk mewujudkan budaya inovasi. Dia berharap ke depan penerima penghargaan bisa mempertahankan prestasinya dan menjadi contoh bagi kepala daerah lainnya.

“Selain sarana apresiasi pada kepala daerah yang punya inovasi juga supaya bekerja lebih baik dan menjadi contoh bagi kepala daerah lain. Indonesia akan menjadi lebih maju kalau kepala daerahnya berinovasi,” lanjutnya. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, yang diwakili Sekjen Kementerian Anwar Sanusi mengapresiasi langkah KORAN SINDO tersebut.

Dia meyakini kriteria dan penilaian yang dilaksanakan pada penganugerahan tersebut sangat teliti dan cermat. Dalam pandangannya, kepala daerah yang meraih penghargaan ini mampu keluar dalam himpitan persoalan melalui inovasi membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Himpitan dimaksud tentunya terkait dengan keterbatasan regulasi yang cenderung tidak memberikan ruang luar untuk inovasi.

“Tetapi kepala daerah bisa keluar dan memberi efek asas manfaat kepada daerah dan masyarakatnya,” kata Anwar. Lebih jauh dia menilai inovasi yang telah mereka lakukan memiliki nilai tambah yang baik dalam pemerintahan maupun pembangunan.

Anwar meyakini dan inovasi itu akan berlanjut pada pemerintahan berikutnya, sehingga masyarakat tetap akanmenikmati hasilnya walaupun kepala daerah tersebut sudah berakhir masa jabatannya Dia pun menyampaikan komitmen Kementerian Desa menjadi mitra, khususnya kepada kepala daerah yang memiliki inovasi. Apalagi pihaknya memiliki sejumlah tugas penting.

“Salah satunya adalah pembangunan desa tertinggal. Kalau transmigrasi, bagaimana meningkatkan status masyarakat melalui transmigrasi mandiri berbasis lokal,” katanya. Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Pung Purwanto menjelaskan bahwa perhelatan akbar ini sengaja mengambil tema khusus, yakni “Dari Daerah untuk Indonesia”. Tema ini merujuk pada Indonesia saat ini di tengah-tengah kondisi ekonomi yang belum membaik.

Dalam kondisi seperti ini kepala daerah diharapkan mampu melakukan inovasi untuk menyelesaikan berbagai persoalan. Menurut dia, daerah yang melakukan inovasi yang perlu diapresiasi karena hal tersebut bisa memberi energi positif yang dapat ditularkan ke daerah lain. Penganugerahan ini melalui proses analisis, observasi, serta reportase lapangan, dan dengan pertimbangan melihat faktor bagaimana inovasi ini melibatkan masyarakat dan daya terima masyarakat.

”Ada 12 kategori penilaian, beberapa di antaranya adalah pelayanan publik, pembangunan infrastruktur dan agrobisnis, serta kemaritiman,” jelas Pung. Penganugerahan Kepala Daerah Inovatif 2015 dengan tema Dari Daerah untuk Indonesia oleh KORAN SINDO diberikan kepada 4 gubernur, 7 wali kota, dan 13 bupati di Indonesia.

Empat gubernur penerima masing-masing Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo (masingmasing kategori good governance), Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh (kategori perkebunan) serta Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kategori infrastruktur). Sementara wali kota penerima penghargaan adalah Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Wali Kota Malang,

Muhammad Anton, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk, Wali Kota Batu Eddy Rumpoko, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wali Kota Cimahi Atty Suharty. Untuk bupati yang mendapat penghargaan adalah Bupati Simalungun JR Saragih, Bupati Nunukan Basri, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, Bupati Batu Bara OK Arya Zulkarnain,

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Bupati Berau Makmur, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf, Bupati Bolaang Mongondow Utara Depri Pontoh, Bupati Wajo Burhanuddin Unru, Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, dan Bupati Sleman Sri Purnomo.

Wali Kota Makassar Ramdhan Pomanto selaku tuan rumah sekaligu ssalah satu kepala daerah penerima penghargaan menilai kegiatan pemberian penghargaan kepala daerah inovatif tersebut sangat sesuai dengan KORAN SINDO sebagai media cetak yang inovatif. Dia menilai tema Dari Daerah untuk Indonesia sangat tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini.

”Peran kota atau daerah sangat penting dalam pertarungan era Masyarakat Ekonomis ASEAN (MEA) saat ini. Jika sebuah kota memiliki daya ketahanan ekonomi yang baik, maka tidak akan goyah kendati perekonomian bangsa memburuk,” paparnya. Dia mencontohkan, Kota New York yang tetap stabil perekonomiannya beberapa tahun lalu, kendati Amerika Serikat saat itu tengah diguncang krisis ekonomi.

Dengan beberapa terobosan, di antaranya dalam hal pelayanan kesehatan, kini perekonomian di Makassar juga semakin baik. Bahkan ditopang dengan sejumlah kelebihan yang dimiliki Makassar, perekonomian kini tetap stabil meski daerah lain mengalami perlambatan. “Alhamdulillah Sulsel dan Makassar masih baik-baik saja, terbukti hunian hotel mencapai 100%, itu tandanya tidak ada penurunan ekonomi,” ujar dia.

Kurniawan eka mulyana/ budi santoso
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8625 seconds (0.1#10.140)