Adriansyah Akui Terima Uang
Adriansyah Akui Terima Uang
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IV dari Fraksi PDIP Adriansyah mengaku menerima uang dari pemegang saham terbesar PT Mitra Maju Sukses (PT MMS) Andrew Hidayat.
Penegasan itu disampaikan Adriansyah saat bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Andrew Hidayat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta kemarin. Bersama Adriansyah, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan tiga saksi lain. Mereka adalah Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) sekaligus anak kandung Adriansyah, Bambang Alamsyah; anggota Polsek Metro Jakarta Pusat Briptu Agung Krisdiyanto; dan staf Bagian Keprotokoleran Bupati Tanah Laut Adi Wibowo.
Penerimaan uang oleh Adriansyah mulanya dibeberkan Briptu Agung Krisdiyanto. Menurut Agung, ada sekitar delapan kali Adriansyah menerima uang dari Andrew dalam bentuk rupiah, dolar Amerika Serikat (USD), dan dolar Singapura (SGD).
Rinciannya, pada 20 November 2013 di Hotel Ibis sebesar USD50.000, 16 April 2014 di Sari Pan Pasific Rp250 juta, 16 Mei 2014 sebesar USD75.000 di Pullman Hotel, 9 Oktober 2014 di Paragon yang tidak diketahui jumlahnya, 13 November 2014 sebesar SGD50.000 di Taman Anggrek, 21 November 2014 sebanyak Rp500 juta di Slipi, 28 Januari 2015 sebanyak Rp500 juta di Taman Anggrek, dan 9 April 2015 sebesar SGD50.000 di Swiss- Belhotel, Bali, Denpasar.
Agung mengakui penyerahan uang kepada Adriansyah atas perintah Andrew. Namun, dia tidak mengetahui tujuan pemberiannya. ”Dalam benak saya, ini rekan bisnis,” ungkap Agung di hadapan majelis hakim. Adriansyah membenarkan dirinya menerima Rp500 juta yang sebagiannya pecahan SGD50.000 dari Andrew yang diserahkan Agung di sela-sela Kongres PDIP di Bali, 8 April 2015. Adriansyah kemudian menyerahkan Rp1,5 juta kepada Agung atas jasanya.
Adriansyah juga mengakui secara keseluruhan ada sekitar 8 kali penerimaan dari Andrew. ”Saya tidak ingat persis pak hakim (nilai) keseluruhannya berapa. Saya bayang-bayang Rp4 miliar. Saya mengatakannya (ke Andrew) minta tolong, insya Allah nanti saya bayar,” kata Adriansyah.
Sabir laluhu
Penegasan itu disampaikan Adriansyah saat bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Andrew Hidayat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta kemarin. Bersama Adriansyah, Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan tiga saksi lain. Mereka adalah Bupati Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) sekaligus anak kandung Adriansyah, Bambang Alamsyah; anggota Polsek Metro Jakarta Pusat Briptu Agung Krisdiyanto; dan staf Bagian Keprotokoleran Bupati Tanah Laut Adi Wibowo.
Penerimaan uang oleh Adriansyah mulanya dibeberkan Briptu Agung Krisdiyanto. Menurut Agung, ada sekitar delapan kali Adriansyah menerima uang dari Andrew dalam bentuk rupiah, dolar Amerika Serikat (USD), dan dolar Singapura (SGD).
Rinciannya, pada 20 November 2013 di Hotel Ibis sebesar USD50.000, 16 April 2014 di Sari Pan Pasific Rp250 juta, 16 Mei 2014 sebesar USD75.000 di Pullman Hotel, 9 Oktober 2014 di Paragon yang tidak diketahui jumlahnya, 13 November 2014 sebesar SGD50.000 di Taman Anggrek, 21 November 2014 sebanyak Rp500 juta di Slipi, 28 Januari 2015 sebanyak Rp500 juta di Taman Anggrek, dan 9 April 2015 sebesar SGD50.000 di Swiss- Belhotel, Bali, Denpasar.
Agung mengakui penyerahan uang kepada Adriansyah atas perintah Andrew. Namun, dia tidak mengetahui tujuan pemberiannya. ”Dalam benak saya, ini rekan bisnis,” ungkap Agung di hadapan majelis hakim. Adriansyah membenarkan dirinya menerima Rp500 juta yang sebagiannya pecahan SGD50.000 dari Andrew yang diserahkan Agung di sela-sela Kongres PDIP di Bali, 8 April 2015. Adriansyah kemudian menyerahkan Rp1,5 juta kepada Agung atas jasanya.
Adriansyah juga mengakui secara keseluruhan ada sekitar 8 kali penerimaan dari Andrew. ”Saya tidak ingat persis pak hakim (nilai) keseluruhannya berapa. Saya bayang-bayang Rp4 miliar. Saya mengatakannya (ke Andrew) minta tolong, insya Allah nanti saya bayar,” kata Adriansyah.
Sabir laluhu
(ars)
Explore More