Desakan Najib Razak Mundur Menguat

Kamis, 30 Juli 2015 - 08:35 WIB
Desakan Najib Razak Mundur Menguat
Desakan Najib Razak Mundur Menguat
A A A
KUALA LUMPUR - Desakan terhadap Najib Razak untuk mundur dari jabatan perdana menteri (PM) Malaysia menguat, menyusul kasus dugaan korupsi yang menyeret namanya.

Jika sebelumnya mantan PM Mahathir Mohamad yang memintanya mundur, kini Bersih, organisasi nonpemerintah yang terkenal lantang, berencana menggelar aksi demonstrasi di tiga negara bagian, yakni Kuala Lumpur, Kuching, Sarawak; dan Kota Kinabalu, Sabah untuk mendesak Najib turun dari jabatannya. Aksi tersebut bakal digelar hari ini dan besok. Kelompok Pemilu Bersih dan Adil tersebut menuntut Najib untuk melepaskan jabatannya dan mereformasi institusi.

”Waktunya sudah tiba bagi orang Malaysia mendesak PM Najib Razak mengundurkan diri dan mereformasi institusi untuk mengakhiri korupsi PM beserta menteri bawahannya sejak masa Mahathir Mohamad. Semua orang Malaysia kini membayar biaya besar untuk skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB),” ungkap pernyataan Bersih, dikutip Channel News Asia, kemarin.

Desakan tersebut keluar sehari setelah Najib merombak kabinetnya dan mencopot Wakil PM Muhyiddin Yassin serta Jaksa Agung Abdul Gani Patail yang memimpin penyelidikan kasus dugaan korupsi perusahaan milik pemerintah 1MDB yang menyeret nama Najib Razak.

Banyak pihak yang menilai langkah pemecatan dan perombakan dilakukan untuk menutupi aib korupsi yang menimpa 1MDB, termasuk tuduhan aliran uang haram senilai USD700 juta ke rekening pribadi Najib. Bersih merupakan kelompok yang terkenal berani melakukan perlawanan. Mereka pernah menekan pemerintah pada 2 0 1 2 , 2011, dan 2007.

Dalam demonstrasi terakhir, Bersih didukung pul u h a n r i b u pengunjuk rasa. Sementara itu, Badrul Hisham dari Solidaritas Anak Muda Malaysia, memperkirakan kemungkinan Najib turun sekitar 50:50. ”Kita harus lihat dulu sejauh mana protes terhadap penurunan Najib berlangsung. Sampai semalam (Selasa) tidak ada protes besar,” kata Badrul saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Kantor SINDO Weekly , di Jakarta, kemarin.

Menurut Badrul, jika UMNO kalah dalam pemilu mendatang, banyak politisi UMNO yang kemungkinan akan diseret ke meja hijau. Pasalnya, semua kebobrokan pemerintah sebelumnya akan bisa dibuka. Karena itu, UMNO bersikeras tidak mau kalah dalam pemilu. ”Ke depannya, Malaysia memerlukan sistem yang lebih baik, bersih, dan jujur,” ujarnya.

Badrul menambahkan, isu mengenai skandal korupsi dan kesalahan manajemen 1MDB bagaimanapun tidak akan selesai. Pasalnya, Najib sudah menyapu bersih bawahnya yang tidak sejalan dengannya. ”Kami perlu menumbangkan UMNO terlebih dahulu untuk bisa mengubah sistem. Masalah negara tidak akan selesai jika hanya menurunkan Najib,” pungkasnya.

Tekanan ini tidak hanya mengganggu posisi Najib, tapi juga posisi Partai UMNO yang menguasai panggung politik sejak Malaysia merdeka pada 1957. UMNO terancam tergeser partai oposisi pada Pemilu 2018 mendatang. Kasus tuduhan korupsi yang menyeret nama Najib juga membuat UMNO mulai retak hingga membuat penyelidikan oleh parlemen ditunda.

Najib berulang kali menepis tu duhan korupsi. Dia mengatakan tuduhan itu sebagai fitnah untuk menggulingkan dirinya dari posisi PM. Senada dengan Najib, 1MDB juga membantah mencairkan uang kepada Najib. Pemerintah interim juga melaporkan tidak menemukan adanya hal-hal mencurigakan dalam penyelidikan mereka.

Mantan Wakil PM Muhyiddin Yassin yang baru saja dicopot mengatakan tidak ingin terlibat dalam lingkaran permasalahan yang akan menyebabkan perpecahan di UMNO. Dia mengatakan UMNO merupakan prioritas.

Muh shamil
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7133 seconds (0.1#10.140)