Pria Bersenjata Tembak Dua Orang di Bioskop
A
A
A
CHICAGO - Seorang pria bersenjata menembaki penonton film Trainwreck di bioskop kawasan Lafayette, Louisiana, Amerika Serikat (AS), Kamis malam (23/7) waktu setempat.
Dua orang tewas dan 11 orang terluka dalam tragedi itu. Penembak berusia 58 tahun itu memilih mengakhiri hidupnya setelah melakukan tindakan biadab tersebut. Aksi itu terjadi pukul 07.00 malam waktu setempat di Bioskop Grand 16. Saat insiden penembakan tersebut, 100 orang sedang menonton film Trainwreck.
”Dua orang meninggal dunia sebelum tersangka bunuh diri dengan senjatanya sendiri,” kata Kepala Polisi Lafayette Jim Craft seperti dikutip Reuters. Dia menambahkan, 7 orang terluka termasuk 3 orang dalam kondisi kritis. ”Satu orang masih di ruang operasi dan kondisinya memburuk,” imbuhnya. Polisi sudah mengetahui identitas penembak. Dia lelaki kulit putih yang berusia 58 tahun.
Namun mereka belum merilis namanya karena masih dalam tahap awal penyelidikan. Polisi juga tidak mengungkapkan motif atau petunjuk awal yang ditemukan. ”Si penembak sudah bunuh diri. Kita tidak mungkin tahu motif penembakan,” kata Craft. Dia menambahkan, pria penembak itu pernah memiliki catatan kriminal. ”Tersangka itu orang tua yang cantik,” imbuhnya.
Para penyidik, menurut Craft, langsung memeriksa rumah tersangka. Polisi juga menginterogasi keluarga dan teman tersangka. Craft menuturkan polisi langsung datang ke lokasi penembakan satu menit setelah menerima panggilan darurat. ”Empat petugas masuk ke bioskop dan mencari penembak,” katanya. Namun polisi tidak mendengar tembakan.
”Mereka hanya menemukan tersangka yang sudah tergeletak,” imbuhnya. Berbagai bukti di bioskop telah dikumpulkan polisi. Mereka kemarin juga menginterogasi beberapa saksi. ”Polisi sudah pula menyisir gedung bioskop dan memeriksa mobil tersangka untuk mengantisipasi adanya bahan peledak,” kata Sersan Brooks David dari Kepolisian Negara Bagian Louisiana.
Menurut para saksi mata, pria bersenjata itu berdiri di tengah kegelapan Bioskop Grand 16 setelah 20 menit film dimainkan. Tersangka langsung melancarkan tembakan. ”Dia (tersangka) tidak berkata apa pun. Saya tidak mendengar suara teriakan (dari tersangka),” kata Katie Domingue yang menonton film bersama tunangannya kepada koran lokal Advertiser.
Tragedi itu memicu ketakutan di Lafayettte, kota berpenduduk 120.000 jiwa. Gubernur Louisiana Bobby Jindal langsung bertemu dengan korban selamat dan aparat penegak hukum. ”Ini menjadi malam yang menakutkan bagi warga Lafayette, Louisiana, dan AS,” kata Jindal. Jindal menuding pelaku serangan melakukan tindakan yang tidak memiliki rasa kemanusiaan.
”Tidak ada alasan kenapa setan jenis itu dapat masuk ke kehidupan masyarakat yang sedang mencari hiburan,” katanya seperti dikutip AFP. Dia mengatakan dua korban luka adalah guru. ”Korban selamat itu bercerita bahwa dia selamat karena ditarik kawannya ketika terdengar tembakan. Guru tersebut juga menekan alarm kebakaran,” terangnya.
Jindal memuji aksi penyelamatan guru tersebut karena pada situasi sulit dapat memberikan solusi terbaik bagi semua orang. Penembakan itu terjadi 3 tahun setelah 12 orang tewas terbunuh di bioskop di Aurora, Colorado, dan serangkaian penembakan massal di AS dalam beberapa pekan terakhir. James Holmes, 27, melakukan aksi tak berperikemanusiaan itu di bioskop yang memutar film The Dark Knight Rises.
Andika hendra m
Dua orang tewas dan 11 orang terluka dalam tragedi itu. Penembak berusia 58 tahun itu memilih mengakhiri hidupnya setelah melakukan tindakan biadab tersebut. Aksi itu terjadi pukul 07.00 malam waktu setempat di Bioskop Grand 16. Saat insiden penembakan tersebut, 100 orang sedang menonton film Trainwreck.
”Dua orang meninggal dunia sebelum tersangka bunuh diri dengan senjatanya sendiri,” kata Kepala Polisi Lafayette Jim Craft seperti dikutip Reuters. Dia menambahkan, 7 orang terluka termasuk 3 orang dalam kondisi kritis. ”Satu orang masih di ruang operasi dan kondisinya memburuk,” imbuhnya. Polisi sudah mengetahui identitas penembak. Dia lelaki kulit putih yang berusia 58 tahun.
Namun mereka belum merilis namanya karena masih dalam tahap awal penyelidikan. Polisi juga tidak mengungkapkan motif atau petunjuk awal yang ditemukan. ”Si penembak sudah bunuh diri. Kita tidak mungkin tahu motif penembakan,” kata Craft. Dia menambahkan, pria penembak itu pernah memiliki catatan kriminal. ”Tersangka itu orang tua yang cantik,” imbuhnya.
Para penyidik, menurut Craft, langsung memeriksa rumah tersangka. Polisi juga menginterogasi keluarga dan teman tersangka. Craft menuturkan polisi langsung datang ke lokasi penembakan satu menit setelah menerima panggilan darurat. ”Empat petugas masuk ke bioskop dan mencari penembak,” katanya. Namun polisi tidak mendengar tembakan.
”Mereka hanya menemukan tersangka yang sudah tergeletak,” imbuhnya. Berbagai bukti di bioskop telah dikumpulkan polisi. Mereka kemarin juga menginterogasi beberapa saksi. ”Polisi sudah pula menyisir gedung bioskop dan memeriksa mobil tersangka untuk mengantisipasi adanya bahan peledak,” kata Sersan Brooks David dari Kepolisian Negara Bagian Louisiana.
Menurut para saksi mata, pria bersenjata itu berdiri di tengah kegelapan Bioskop Grand 16 setelah 20 menit film dimainkan. Tersangka langsung melancarkan tembakan. ”Dia (tersangka) tidak berkata apa pun. Saya tidak mendengar suara teriakan (dari tersangka),” kata Katie Domingue yang menonton film bersama tunangannya kepada koran lokal Advertiser.
Tragedi itu memicu ketakutan di Lafayettte, kota berpenduduk 120.000 jiwa. Gubernur Louisiana Bobby Jindal langsung bertemu dengan korban selamat dan aparat penegak hukum. ”Ini menjadi malam yang menakutkan bagi warga Lafayette, Louisiana, dan AS,” kata Jindal. Jindal menuding pelaku serangan melakukan tindakan yang tidak memiliki rasa kemanusiaan.
”Tidak ada alasan kenapa setan jenis itu dapat masuk ke kehidupan masyarakat yang sedang mencari hiburan,” katanya seperti dikutip AFP. Dia mengatakan dua korban luka adalah guru. ”Korban selamat itu bercerita bahwa dia selamat karena ditarik kawannya ketika terdengar tembakan. Guru tersebut juga menekan alarm kebakaran,” terangnya.
Jindal memuji aksi penyelamatan guru tersebut karena pada situasi sulit dapat memberikan solusi terbaik bagi semua orang. Penembakan itu terjadi 3 tahun setelah 12 orang tewas terbunuh di bioskop di Aurora, Colorado, dan serangkaian penembakan massal di AS dalam beberapa pekan terakhir. James Holmes, 27, melakukan aksi tak berperikemanusiaan itu di bioskop yang memutar film The Dark Knight Rises.
Andika hendra m
(bbg)