Bebas dari Foto Kandidat

Jum'at, 24 Juli 2015 - 09:11 WIB
Bebas dari Foto Kandidat
Bebas dari Foto Kandidat
A A A
SURABAYA - Panitia Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) memastikan bahwa arena muktamar akan bebas dari atribut maupun gambar kandidat.

Bahkan, panitia menyiapkan petugas khusus untuk melakukan penertiban jika ada gambar calon ketua tanfidziyah maupun rois aam terpasang di jalan-jalan menuju arena muktamar di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus. Penegasan itu disampaikan Ketua Panitia Daerah Saifullah Yusuf(GusIpul) pada konferensi pers pra- muktamar di kantor PWNU Jawa Timur di Surabaya, kemarin.

Menurut Gus Ipul, larangan tersebut merupakan perintah dari PBNU dan akan dijalankan oleh panitia. ”Ini sudah keputusan PBNU. Kami tidak ingin terjadi seperti di Muktamar Ke-32 NU di Makassar (Sulawesi Selatan) 2010 lalu. Jika ada gambar kandidat, maka akan langsung ditertibkan panitia,”tegasnya.

Wakil Gubernur Jatim ini menyatakan, Muktamar NU adalah forum khidmat para ulama dan warga NU untuk menjalankan aktivitas organisasi sekaligus membahas masalah kebangsaan. Jadi, bukan forum dukung-mendukung calon. Pesan ini disampaikan Gus Ipul menyusul banyaknya kandidat yang muncul di permukaan.

Kondisi itu berpotensi menimbulkan persaingan antarpendukung, sehingga bukan tidak mungkin gambar kandidat pun akan banyak bertebaran. Sebagai bukti, proses pemilihan rois aam pun masih menjadi perdebatan antara voting dan ahlull halli wal aqdi (Ahwa).

Diketahui, sejumlah nama disebut-sebut bakal bersaing menduduki jabatan ketua umum dan rois aam PBNU. Untuk calon rois aam ada KH Mustofa Bisri dan KH Hasyim Muzadi (mantan ketum PBNU). Sementara untuk posisi calon ketua umum PBNU akan bersaing KH Said Aqil Siradj, KH As’ad Ali, dan KH Solahuddin Wahid (Gus Solah).

Dia menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan tenda besar berkapasitas 5.000 peserta di tengah alunalun Kabupaten Jombang. Bahkan, empat pesantren juga telah siap menerima peserta muktamar sebagai lokasi menginap.

Keempat pesantren itu adalah Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Darul Ulum Peterongan, Tebuireng, dan Ponpes Mambaul Maarif Denanyar. Peserta muktamar sendiri dijadwalkan akan datang ke Jombang pada 30 Juli.

Muktamar Muhammadiyah

Sementara Yogyakarta, Din Syamsuddin menyatakan bahwa dia masih siap mengabdi untuk Muhammadiyah setelah melepas jabatan ketua umum Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, SulawesiSelatan, 3-8 Agustus.

Namun, ketua umum Muhammadiyah dua periode itu(2005-2010,2010-2015) itu hanya ingin menjadi ketua ranting di tempat tinggalnya di Pondok Labu, Jakarta. Menurut Din, sesuai AD/- ART dia sebenarnya masih bisa menduduki jabatan sekretaris atau jabatan lain di luar ketua.

Tetapi, dia sudah memutuskan untuk memberikan kesempatan itu kepada kader-kader lain. ”Kami ingin memberikan kesempatan dan pemerataan untuk beribadah di Muhammadiyah. Saya sendiri siap menjadi ketua ranting di Pondok Labu, Cilandak, tempat saya tinggal. Dan, tidak masalah dari atas langsung ke jabatan paling bawah sepanjang semuanya dilakukan dengan dasar ibadah,” ujar Din di selasela peresmian klinik pratama PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit Wates, kemarin.

Dari 13 kandidat bakal calon ketua umum, Din tidak akan menjagokan satu orang pun sebagai calon ketua untuk menggantikan posisinya. Semua bakal calon memiliki peluang yang sama. ”Muhammadiyah tidak ada watak demikian (mencalonkan),” ujarnya.

Semua bakal calon dianggap mumpuni untuk memimpin Muhammadiyah, baik yang ada di dalam kepengurusan saat ini maupun di luar struktur. Menurutnya, Muhammadiyah dalam melakukan penjaringan melalui tahapan dan proses yang tidak mudah, sehingga siapa pun yang terpilih merupakan yang terbaik.

Ihya ulumuddin/ Kuntadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7400 seconds (0.1#10.140)