Jalur Utama Masih Macet

Jum'at, 24 Juli 2015 - 09:01 WIB
Jalur Utama Masih Macet
Jalur Utama Masih Macet
A A A
SEBANYAK 800.224 kendaraan pemudik dari berbagai daerah di Jateng dan Jatim diperkirakan akan menyesaki sejumlah jalur utama mudik Brebes dan Tegal pada puncak kepadatan arus balik gelombang kedua akhir pekan ini.

Jumlah tersebut didasarkan pada data jumlah kendaraan pemudik yang melintasi wilayah Brebes dari arah Jakarta pada saat arus mudik dan kendaraan yang melintas saat arus balik hingga H+5 seperti dicatat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Brebes.

”Jumlah kendaraan yang masuk ke Brebes pada arus mudik mencapai 1.299.224, sedangkan yang sudah keluar Brebes mencapai 499.000,” kata Kepala Dishubkominfo Brebes Mayang Sri Herbimo kepada KORAN SINDO kemarin. Masih banyaknya kendaraan pemudik yang belum kembali ke Jakarta dan sekitarnya tersebut dipastikan akan membuat sejumlah jalur utama mudik di Brebes dan Kota Tegal mengalami kemacetan parah.

Pasalnya, pada H+4 Lebaran kemacetan parah di jalur pantura tak terhindarkan kendati belum separuh kendaraan pemudik kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Dari pantauan KORAN SINDO pada H+6 kemarin, kemacetan di sejumlah titik jalur pantura Pemalang, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, dan Brebes belum sepenuhnya surut kendati volume kendaraan relatif menurun.

Tidak hanya di jalur pantura, kemacetan juga terpantau terjadi di jalur tengah dan selatan. Titik kemacetan di jalur tengah terpantau sejak wilayah Songgom hingga Larangan, Brebes. Antrean kendaraan pemudik mobil pribadi mengular karena laju kendaraan lebih sering terhenti. Meski kepadatan kendaraan tinggi, kondisi arus lalu lintas diruas tersebut tidak sepenuhnya diberlakukan satu arah untuk kendaraan dari arah Purwokerto.

Sebab masih banyak kendaraan roda dua dan roda empat dari arah Pejagan yang melintas sehingga membuat pemudik roda dua tersendat. Arus kendaraan di ruas tersebut baru lancar ketika mulai memasuki wilayah Kubangwungu, Kecamatan Ketanggungan. Namun kendaraan kembali hanya bisa melaju perlahan ketika mendekati Pertigaan dan Jembatan Dermoleng.

Selain meningkatnya volume kendaraan dan adanya perlintasan kereta api, kemacetan di Dermoleng dipicu pertemuan arus kendaraan dari arah Pejagan dan dari arah Jatibarang. Kemacetan diperparah dengan lalu lalang warga dan kendaraan yang menyeberang. Adapun di jalur selatan, meningkatnya volume kendaraan dan keberadaan perlintasan kereta api menimbulkan penumpukan kendaraan di ruas jalan Ciregol sepanjang sekitar 2 km.

Kepadatan juga terjadi di wilayah Tonjong dan Bumiayu karena adanya perlintasan kereta api dan pasar tumpah. Dari jalur selatan Jawa Barat, arus kendaraan tersendat di kawasan Limbangan dan Kadungora, Kabupaten Garut. Arus lalu lintas dari arah Tasikmalaya menuju Nagreg terkendala di Limbangan karena adanya aktivitas masyarakat di Terminal dan Pasar Limbangan.

Adapun arus lalu lintas dari arah Garut Kota menuju Nagreg tersendat di Leles kemudian Kadungora karena adanya pasar, pertigaan jalan, dan perlintasan kereta api. Setelah melewati kawasan Limbangan dan Kadungora itu, laju kendaraan relatif lancar memasuki lingkar Nagreg, kemudian Cicalengka–Rancaekek hingga Cileunyi, Kabupaten Bandung. ”Hambatannya di Pasar Limbangan, terus ada juga yang turun-naikkan penumpang di Limbangan, jadinya macet,” kata Arul, pengendara sepeda motor di Limbangan.

Kepala Polres Bandung AKBP Erwin Kurniawan mengatakan kendaraan dari timur lintas Nagreg merupakan arus yang datang mulai dari Jateng, Ciamis, Tasikmalaya hingga Garut. Menurut dia, arus kendaraan selama Lebaran cukup banyak, sementara ruas jalan di jalur selatan Jabar itu hanya dapat dilalui dua lajur kendaraan secara dua arah. Kemacetan juga terjadi di lintas Gentong, Kabupaten Tasikmalaya menuju Malangbong, Kabupaten Garut.

Kepadatan arus kendaraan dari arah timur menuju barat itu mulai Jalan Raya Ciawi memasuki Pertigaan Pamoyanan. Laju kendaraan juga sempat tersendat saat keluar jalan lingkar Gentong dan Gentong atas, Kecamatan Kadipaten.

Yan yusuf/ Farid firdaus/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0947 seconds (0.1#10.140)