Singapura Bekukan 2 Rekening Terkait Skandal PM Najib

Kamis, 23 Juli 2015 - 10:45 WIB
Singapura Bekukan 2...
Singapura Bekukan 2 Rekening Terkait Skandal PM Najib
A A A
SINGAPURA - Kepolisian Singapura membekukan dua rekening bank terkait penyelidikan skandal dugaan pencucian uang dan korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Perusahaan investasi milik Pemerintah Malaysia itu sedang dalam proses investigasi Kepolisian Malaysia, menyusul laporan transfer dana yang diduga melibatkan Perdana Menteri (PM) Najib Razak. Skandal itu mengguncang pemerintahan berkuasa Malaysia. Namun, Najib membantah menerima aliran uang senilai USD700 juta.

Unit kejahatan keuangan Pasukan Polisi Singapura (SPF) menyatakan, mereka mengeluarkan perintah penyelidikan terkait Kode Prosedur Kriminal yang melarang transaksi uang di dua rekening bank yang terkait penyelidikan 1MDB. Sayangnya, tidak disebutkan bank dan pemilik rekening tersebut karena penyelidikan masih berlangsung. SPF menegaskan, penyelidikan terkait pencucian uang.

”Kita mengetahui bahwa Pemerintah Malaysia sudah meluncurkan penyidikan terkait permasalahan 1MDB,” demikian keterangan SPF, dikutip AFP. ”Singapura akan membantu menyediakan bantuan penuh dan berbagi informasi dengan otoritas terkait di Malaysia sesuai hukum kita dan kewajiban internasional,” tambah keterangan tersebut. Sebelumnya tim gugus tugas penyelidikan 1MDB yang dibentuk Pemerintah Malaysia membekukan enamrekening.

Namun, tidakadasatu pun rekening milik Najib. Dia dituduh menerima transfer dana dari 1MDB di rekening pribadinya sebesar USD620 juta (Rp8,3 triliun) dan USD61 juta (Rp811 miliar) pada Maret 2013. Itu bersamaan dengan musim kampanye pemilu di Malaysia. Aliran dana tersebut pertama kali dikabarkan Wall Street Journal (WSJ) berdasarkan dokumen hasil penyelidikan satgas khusus terhadap 1MDB.

Najib pun membantah keras dia menerima uang dari 1MDB untuk kepentingan pribadi. Dia berulangkali menyatakan tuduhan korupsi itu sebagai skenario dan konspirasi untuk menggulingkannya dari kekuasaan. ”Tuduhan yang dibuat WSJ adalah perbuatan jahat dan didukung sejumlah pihak di Malaysia dengan tujuan untuk menggulingkan saya sebagai PM dan presiden UMNO,” kata Najib beberapa waktu lalu.

Bukan hanya tekanan dari oposisi, melainkan mantan PM Mahathir Mohamad juga menyerukan agar Najib mengundurkan diri untuk menyelamatkan Malaysia dan Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO). 1MDB merupakan perusahaan investasi yang memiliki utang mencapai 42 miliar ringgit (USD11,09 miliar). Banyak pihak menuding 1MDB tidak dikelola dengan baik dan hanya menjadi mesin uang bagi kelompok berkuasa diMalaysia.

Sementara itu, Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengungkapkan mereka masih mendalami apakah bank-bank yang rekeningnya dibekukan itu mengikuti aturan untuk mengidentifikasi nasabah dan sumber dana serta memeriksa transaksi janggal. ”Kita masih meneliti ke belakang untuk melihat apakah mereka (bank) melakukan semua aturan yang berlaku,” kata Direktur Operasional MAS Ravi Menon dalam konferensi pers pada Selasa (21/7).

Sementara di Malaysia, dua orang ditangkap terkait penyelidikan korupsi 1MDB. Kantor berita Malaysia, Bernama, melaporkan bahwa direktur pelaksana sebuah perusahaan yang terkait dengan 1MDB, Ihsan Perdana Sdn Bhd, ditangkap pada Selasa (21/7). Perusahaan tersebut menjalankan kewajiban sosial perusahaan dari 1MDB. Tersangka kemarin dihadirkan di pengadilan untuk mendengarkan kesaksian awal.

Pria yang bergelar Datuk itu ditahan selama lima hari untuk penyelidikan lebih mendalam. ”Tersangka itu ditangkap di pusat perbelanjaan pada Selasa malam. Dia langsung dibawa ke kantor pusat untuk diinterogasi,” kata Ahmad Sazilee Abdul Kahiri, deputi penuntut umum MACC, kepada The Star.

Dia mengungkapkan, tersangka yang berusia 54 tahun itu dituduh menerima suap. Penangkapan tersebut menyusul penahanan direktur perusahaan konstruksi di bandara internasional Kuala Lumpur pada Senin (20/7) lalu. Tim gugus tugas penyelidikan 1MDB yang beranggotakan kepolisian, kejaksaan, bank sentral, dan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) ini tidak membeberkan identitas dua orang yang ditangkap.

Sebelumnya laporan audit sementara Pemerintah Malaysia terhadap 1MDB tidak menemukan hal yang mencurigakan. Penegasan itu diungkapkan Komite Akuntan Publik (PAC) Parlemen Malaysia beberapa waktu lalu. Namun, mereka mengkritik lembaga investasi itu tidak dapat diajak kerja sama dalam penyelidikan. Tim gugus tugas penyelidikan 1MDB juga pernah menggeledah kantor perusahaan investasi tersebut.

Tim yang terdiri atas kepolisian, Jaksa Agung, dan lembaga antikorupsi itu membawa beberapa komputer selepas penggeledahan. WSJ melaporkan transfer uang kepada Najib itu berasal dari perusahaan yang terdaftar di British Virgin Islands melalui Falcon Private Bank Cabang Singapura. Adapun Falcon Private Bank, bank swasta yang dimiliki perusahaan investasi minyak internasional Abu Dhabi, menyatakan telah menghubungi Otoritas Keuangan Singapura.

Tak terima dengan tuduhan WSJ, Najib memerintahkan pengacaranya untuk menempuh langkah hukum terhadap WSJ. Najib mulai menggunakan kekuasaannya untuk menekan lawan politiknya yang menggunakan isu 1MDB sebagai senjata. Dua anggota oposisi di parlemen kemarin dicegah untuk bepergian ke luar negeri. Mereka adalah Tony Pua dan Rafizi Ramli yang kerap mengkritik Najib. Tapi, otoritas imigrasi enggan menyebutkan kenapa kedua politisi itu dicekal.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8833 seconds (0.1#10.140)