Gedung Empire State Menyala Hijau Sambut Idul Fitri

Selasa, 21 Juli 2015 - 10:06 WIB
Gedung Empire State Menyala Hijau Sambut Idul Fitri
Gedung Empire State Menyala Hijau Sambut Idul Fitri
A A A
Gedung pencakar langit Empire State di New York menyala hijau pada Jumat (17/7) lalu untuk merayakan hari Idul Fitri yang menandai akhir Ramadan. Lampu warna hijau itu terus menyala hingga pukul 2 pagi waktu setempat, saat gedung itu biasanya mematikan semua lampunya.

”Gedung pencakar langit itu telah melakukan tradisi ini selama beberapa tahun, ini agenda tahunan,” ungkap juru bicara pengelola gedung Empire State, dikutip kantor berita AFP . Gedung Empire State terkenal dengan berbagai warna khusus untuk menyambut hari libur keagamaan. Warna pastel untuk Paskah, biru dan putih untuk Hanukkah, warna merah dan hijau untuk Natal. Gedung itu juga turut menyambut berbagai event dengan nyala lampu khasnya.

Warna merah, putih dan biru untuk menyambut kemenangan World Cup Perempuan Amerika Serikat. Warna biru, putih dan ungu untuk Hari Maritim Dunia pada 8 Juni. Menara itu pun dihiasi dengan warna putih setiap malam. Gedung milik privat itu mendapat ratusan permintaan setiap tahun untuk menyalakan lampu dengan warna tertentu untuk berbagai event dan momen.

Meskipun tidak memublikasikan proses seleksi untuk berbagai permintaan tersebut, gedung itu tidak menerima permintaan untuk kampanye politik, tokoh dan organisasi agama, atau event pribadi. Adapun, salat Idul Fitri di AS diikuti ribuan orang di berbagai lokasi. Imam Mohamed Abdul-Azeez dalam khotbah salat Idul Fitri menyerukan kaum muslimin agar menolak ekstremisme, terutama terkait insiden penembakan yang menewaskan lima aparat di Tennessee.

Tersangka penembakan adalah seorang pemuda muslim yang besar di wilayah Chattanooga. Tersangka tewas dalam baku tembak yang terjadi pada Kamis (16/7) lalu. Imam Mohamed Abdul-Azeez mengajak umat Islam untuk tidak tergiur ideologi kekerasan yang dikampanyekan kelompok Negara Islam (ISIS) yang mengontrol sebagian wilayah Suriah.

”Saat mereka bicara tentang Suriah, saat mereka bicara tentang Tennessee, apa yang akan mereka katakan tentang komunitas muslim Amerika?” tanya Azeez pada 2.000 jamaah yang hadir dalam salat Idul Fitri di Sacramento, California, tersebut. Para pemimpin muslim di penjuru dunia mengkhawatirkan radikalisasi yang dialami para pemuda, yang rentan dengan paham kekerasan yang dibawa ISIS.

Di Inggris, seorang ulama terkenal mengembangkan kurikulum agama anti-ekstremisme setebal 900 halaman untuk diajarkan di sekolah-sekolah muslim. Sekitar 700 warga Inggris diperkirakan telah pergi ke Suriah dan Irak, sebagian besar bergabung ISIS. Di AS para imam dan pemimpin agama secara rutin mengunjungi berbagai SMA dan perguruan tinggi untuk memberi pengarahan pada para pemuda.

Di Chicago, aktivis anti-ekstremisme Ahmed Rehab memberikan kuliah di berbagai sekolah dan masjid untuk menolak radikalisme. ”Saat kita mampu mengungkapkan pendapat kita yang menentang ekstremisme itu sesuai dengan pesan asli Islam, saya pikir itu lebih efektif,” tutur Rehab.

Syarifudin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1947 seconds (0.1#10.140)