Diduga Pesta Narkoba, Vitalia Shesya Ditangkap
Diduga Pesta Narkoba, Vitalia Shesya Ditangkap
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menciduk seorang model majalah dewasa, Vitalia Shesya, 29. Vita, panggilan Vitalia, dibekuk karena terbukti positif menggunakan narkoba setelah polisi menggerebeknya di kamar 607, hotel kawasan Jakarta Utara, Sabtu (11/7) sekitar 15.30 WIB.
Saat penggerebekan, Vita bersama dengan enam rekannya, PF, DC, MF, YWSK, CK, dan SR. Dari penggerebekan itu, polisi menyita sejumlah narkoba, di antaranya 1 butir ekstasi, 1 bungkus plastik bening berisi 2,91 gram ganja, 50 butir happy five dan uang tunai USD100. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Vita terbukti menggunakan narkotika jenis pil ekstasi.
Dari enam yang ditangkap, imbuh Susetio, empat orang di antaranya terbukti membawa barang haram tersebut. Sementara Vita, CK, dan SR tidak membawa narkotika. Susetio tidak menampik keberadaan Vita dkk di kamar itu lantaran hendak pesta narkoba. Terkait asal-muasal barang haram tersebut, Susetio mengatakan berdasarkan pengakuan beberapa pelaku, diduga narkotika didapat dari salah satu tempat karaoke di Jakarta Barat.
”Jadi, dia (Vita) bersama saudara CK, PF dan saudari MF, DC berangkat ke tempat karaoke di Jakarta Barat. Lalu, pelaku YWSK ini memanggil pelayan karaoke dan bilang ‘Mau beli’,” jelas Susetio di Jakarta kemarin. Vita dan dua rekannya, CK dan SR, karena tidak terbukti memiliki narkoba akan dimasukkan ke panti rehabilitasi Lido milik BNN, sesuai dengan aturan pemerintah.
”Sementara tersangka lainnya, penyidik saya akan memproses terkait yang membawa barang untuk ditingkatkan statusnya,” tegasnya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menjelaskan, proses penangkapan Vita dimulai saat penyidik mendapatkan informasi ada beberapa orang yang diduga melakukan pesta narkoba di kamar hotel di kawasan wisata Ancol.
”Penyidik kemudian langsung melakukan pengintaian, akhirnya dipastikan ada dan di antaranya adalah Vitalia,” ujarnya. Selanjutnya, setelah dipastikan penggerebekan pun dilakukan. ”Awalnya, penyidik juga tidak mengetahui kalau ada Vitalia,” tegasnya. Sementara seusai menjalani pemeriksaan, Vita tak menampik akan melakukan rehabilitasi.
”Saya tidak memiliki narkoba, karena itu saya mau rehab,” ucapnya saat keluar dari Polsek Pademangan. Menurut Vita, keberadaannya di kamar hotel itu karena sedang melakukan temu kangen (reuni) bersamabeberapatemanteman lamanya. Dia pun menampik dirinya menggunakan narkoba.
”Saat itu lagi kumpul-kumpul saja. Saya memang tidak menggunakan,” katanya. Wanita yang pernah disangkutkan dengan terpidana kasus impor sapi, Ahmad Fathanah, ini meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang kecewa dengan dirinya. Terkait keberadaan narkoba, Vita menjelaskan dirinya tidak mengetahui jika temannya membawa narkoba sejak di karaoke.
”Saya hanya minum-minum dan karaoke,” katanya. Vita menduga salah satu temannya sengaja memasukkan narkoba ke dalam minumannya. ”Mungkin ada orang yang enggak suka sama saya,” ucapnya.
Yan yusuf/helmi syarif
Saat penggerebekan, Vita bersama dengan enam rekannya, PF, DC, MF, YWSK, CK, dan SR. Dari penggerebekan itu, polisi menyita sejumlah narkoba, di antaranya 1 butir ekstasi, 1 bungkus plastik bening berisi 2,91 gram ganja, 50 butir happy five dan uang tunai USD100. Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Susetio Cahyadi mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Vita terbukti menggunakan narkotika jenis pil ekstasi.
Dari enam yang ditangkap, imbuh Susetio, empat orang di antaranya terbukti membawa barang haram tersebut. Sementara Vita, CK, dan SR tidak membawa narkotika. Susetio tidak menampik keberadaan Vita dkk di kamar itu lantaran hendak pesta narkoba. Terkait asal-muasal barang haram tersebut, Susetio mengatakan berdasarkan pengakuan beberapa pelaku, diduga narkotika didapat dari salah satu tempat karaoke di Jakarta Barat.
”Jadi, dia (Vita) bersama saudara CK, PF dan saudari MF, DC berangkat ke tempat karaoke di Jakarta Barat. Lalu, pelaku YWSK ini memanggil pelayan karaoke dan bilang ‘Mau beli’,” jelas Susetio di Jakarta kemarin. Vita dan dua rekannya, CK dan SR, karena tidak terbukti memiliki narkoba akan dimasukkan ke panti rehabilitasi Lido milik BNN, sesuai dengan aturan pemerintah.
”Sementara tersangka lainnya, penyidik saya akan memproses terkait yang membawa barang untuk ditingkatkan statusnya,” tegasnya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal menjelaskan, proses penangkapan Vita dimulai saat penyidik mendapatkan informasi ada beberapa orang yang diduga melakukan pesta narkoba di kamar hotel di kawasan wisata Ancol.
”Penyidik kemudian langsung melakukan pengintaian, akhirnya dipastikan ada dan di antaranya adalah Vitalia,” ujarnya. Selanjutnya, setelah dipastikan penggerebekan pun dilakukan. ”Awalnya, penyidik juga tidak mengetahui kalau ada Vitalia,” tegasnya. Sementara seusai menjalani pemeriksaan, Vita tak menampik akan melakukan rehabilitasi.
”Saya tidak memiliki narkoba, karena itu saya mau rehab,” ucapnya saat keluar dari Polsek Pademangan. Menurut Vita, keberadaannya di kamar hotel itu karena sedang melakukan temu kangen (reuni) bersamabeberapatemanteman lamanya. Dia pun menampik dirinya menggunakan narkoba.
”Saat itu lagi kumpul-kumpul saja. Saya memang tidak menggunakan,” katanya. Wanita yang pernah disangkutkan dengan terpidana kasus impor sapi, Ahmad Fathanah, ini meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang kecewa dengan dirinya. Terkait keberadaan narkoba, Vita menjelaskan dirinya tidak mengetahui jika temannya membawa narkoba sejak di karaoke.
”Saya hanya minum-minum dan karaoke,” katanya. Vita menduga salah satu temannya sengaja memasukkan narkoba ke dalam minumannya. ”Mungkin ada orang yang enggak suka sama saya,” ucapnya.
Yan yusuf/helmi syarif
(bbg)
Explore More