ESQ Gelar Santunan Anak Yatim
A
A
A
BOGOR - Lembaga kemanusiaan (LK) ESQ menggelar santunan anak yatim dan duafa dengan cara berbeda.
Sebanyak 1.000 anak diajak mengisi Ramadan dengan mengenal lingkungan dan go green. Program Manager LK ESQ Eky Muryadi mengatakan, ESQ pada dasarnya ingin memberikan layanan maksimal khususnya kepada anak yatim piatu dan duafa. Namun selama empat tahun berturut-turut pihaknya menawarkan konsep santunan berbeda, yakni santunan dengan pendekatan alam.
Setiap tahunnya ada 1.000 anak-anak yang diundang dalam kegiatan Semesta Ramadan. Tahun ini kegiatan dilangsungkan di Taman Buah Mekarsari, Jawa Barat. ”Bulan Ramadan identik dengan cuaca panas. Namun bukan berarti anak tidak bisa belajar. Dengan kegiatan Semesta Ramadan ini anakanak tidak hanya dapat santunan anak yatim, tetapi juga santunan ilmu,” katanya di sela Semesta Ramadan di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, kemarin.
Eky menjelaskan, acara santunan lain biasanya pasif hanya ada panggung lalu anak-anak hanya melihat bintang tamu saja. Namun Semesta Ramadan mengajak anak-anak untuk belajar secara atraktif di wahana-wahana yang tersedia. Misalnya anak diajarkan untuk menanam pohon dalam pot, melukis caping, mewarnai, melihat kebun buah dengan kereta keliling, presentasi kompos, dan penjelasan tentang 3R (reduce, reuse, recyle).
Sebanyak 1.000 anak dari Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi ini ditemani 250 relawan. GM LK ESQ Thesiana Budisetianti menambahkan, lembaganya sedang fokus mengangkat isu lingkungan. Itu terlihat dari beberapa program yang telah dibuat, yakni Semesta Ramadan, untuk menyosialisasikan cinta lingkungan kepada anak-anak sebagai generasi muda.
Selain itu kegiatan ini juga untuk menyambut Hari Buah dan Hari Anak Nasional. Dia menerangkan, ada nilai-nilai yang paling mendasar dari acara ini, yakni membentuk karakter anak bangsa dengan nilai tujuh budi utama. Tujuh budi utama itu adalah jujur, tanggungjawab, kerjasama, disiplin, adil, visioner, dan peduli.
Thesi menuturkan, pihaknya tidak akan berhenti mengangkat masalah-masalah lingkungan. Sebab bicara tentang lingkungan tidak akan ada habisnya. Semisal masalah sampah, banjir, kebakaran, dan penggundulan hutan.
Neneng zubaidah
Sebanyak 1.000 anak diajak mengisi Ramadan dengan mengenal lingkungan dan go green. Program Manager LK ESQ Eky Muryadi mengatakan, ESQ pada dasarnya ingin memberikan layanan maksimal khususnya kepada anak yatim piatu dan duafa. Namun selama empat tahun berturut-turut pihaknya menawarkan konsep santunan berbeda, yakni santunan dengan pendekatan alam.
Setiap tahunnya ada 1.000 anak-anak yang diundang dalam kegiatan Semesta Ramadan. Tahun ini kegiatan dilangsungkan di Taman Buah Mekarsari, Jawa Barat. ”Bulan Ramadan identik dengan cuaca panas. Namun bukan berarti anak tidak bisa belajar. Dengan kegiatan Semesta Ramadan ini anakanak tidak hanya dapat santunan anak yatim, tetapi juga santunan ilmu,” katanya di sela Semesta Ramadan di Taman Buah Mekarsari, Cileungsi, kemarin.
Eky menjelaskan, acara santunan lain biasanya pasif hanya ada panggung lalu anak-anak hanya melihat bintang tamu saja. Namun Semesta Ramadan mengajak anak-anak untuk belajar secara atraktif di wahana-wahana yang tersedia. Misalnya anak diajarkan untuk menanam pohon dalam pot, melukis caping, mewarnai, melihat kebun buah dengan kereta keliling, presentasi kompos, dan penjelasan tentang 3R (reduce, reuse, recyle).
Sebanyak 1.000 anak dari Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi ini ditemani 250 relawan. GM LK ESQ Thesiana Budisetianti menambahkan, lembaganya sedang fokus mengangkat isu lingkungan. Itu terlihat dari beberapa program yang telah dibuat, yakni Semesta Ramadan, untuk menyosialisasikan cinta lingkungan kepada anak-anak sebagai generasi muda.
Selain itu kegiatan ini juga untuk menyambut Hari Buah dan Hari Anak Nasional. Dia menerangkan, ada nilai-nilai yang paling mendasar dari acara ini, yakni membentuk karakter anak bangsa dengan nilai tujuh budi utama. Tujuh budi utama itu adalah jujur, tanggungjawab, kerjasama, disiplin, adil, visioner, dan peduli.
Thesi menuturkan, pihaknya tidak akan berhenti mengangkat masalah-masalah lingkungan. Sebab bicara tentang lingkungan tidak akan ada habisnya. Semisal masalah sampah, banjir, kebakaran, dan penggundulan hutan.
Neneng zubaidah
(ftr)