Wapres Ajak Umat Bersatu

Kamis, 09 Juli 2015 - 09:58 WIB
Wapres Ajak Umat Bersatu
Wapres Ajak Umat Bersatu
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan pentingnya umat Islam selalu menjaga silaturahmi dengan sesama. Menurutnya, makna Islam yang sesungguhnya adalah silaturahmi sebagai bentuk dari ibadah.

Sekarang ini ramai dibicarakan IslamNusantara, IslamIndonesia yang semuanya sama. Makna dari Islam itu, ya seperti ini, ibadah jadi silaturahmi,” kata JK pada acara buka puasa bersama pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Istana Wapres, Jakarta, kemarin.

Dengan menjaga hubungan baik maka akan muncul sikap saling menghormati dan memahami antara satu sama lain. ”Inilah yang perlu kita jaga, ada harmonisasi dan pengertian kehidupan damai. Ada upaya kita semua untuk bersatu dalam ke-Indonesiaan ini,” kata Wapres.

Hadir dalam acara buka puasa tersebut antara lain politikus senior Partai Golkar Akbar Tandjung, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik, dan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa sidang penetapan Idul Fitri 1436 Hijriah akan digelar secara tertutup sebagaimana sidang istbat penetapan awal Ramadan. ”Istbat tertutup, seperti kemarin saat penetapan awal Ramadan,” kata Menag Lukman di Jakarta kemarin. Pernyataan Menag ini menjadi jawaban atas keinginan beberapa pihak yang meminta agar sidang istbat dilakukan terbuka sehingga dapat disaksikan masyarakat luas.

Ketua Lajnah Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH A Ghazalie Masroeri mengatakan, sidang istbat yang dipantau langsung oleh masyarakat luas sebenarnya mengarahkan semua pihak untuk mengikuti ketetapan pemerintah beserta berbagai ormas Islam, para tokoh masyarakat, dan pakar astronomi.

”Melalui sidang istbat terbuka yang diikuti semua ormas itu maka kemudian tidak ada lagi yang mengatakan kami mengikuti ormas kami. Semua mengikuti pemerintah,” kata dia. Melalui sidang terbuka yang disiarkan secara langsung, kata dia, masyarakat juga akan mendapatkan informasi secara cepat, tanpa menunggu lama.

Untuk diketahui, perayaan Idul Fitri mendatang kemungkinan berbeda antara NU dan Muhammadiyah. NU masih harus melakukan rukyat pada 29 Ramadan atau 16 Juli untuk memastikanpenampakanbulan. Ada kemungkinan 1 Syawal ditetapkan jatuh pada 18Juli atau 30 Ramadan. Adapun Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Syawal pada 17 Juli mendatang.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsudin meminta pelaksanaan sidang istbat dilakukan tertutup untuk menghindari konflik kepentingan.

Senada dengan Din Syamsuddin, Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa sidang istbat sebaiknya dilakukan secara tertutup. Alasannya, tidak semua anggota masyarakat memahami perbedaan yang mungkin terjadi dalam sidang istbat.

”Karena itu, biarlah persoalan istbat menjadi konsumsi tokoh-tokoh agama yang memahami ilmu falak secara baik, sehingga masyarakat yang tidak tahu tidak asal menjustifikasi kelompok tertentu yang berbeda pendapat dengan mayoritas,” kata dia.

Alfian faisal/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5865 seconds (0.1#10.140)