Pengikut Radikalisme dan Terorisme Diminta Segera Bertobat
A
A
A
JAKARTA - Mantan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar mengajak kepada semua yang terkena pengaruh radikalisme dan terorisme segera bertobat dan kembali pada ajaran Islam sesuai Alquran dan hadis. Apalagi sekarang umat muslim di seluruh dunia tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Menurutnya, tindakan radikal dan teror mengatasnamakan agama Islam yang pernah terjadi di Indonesia dan seluruh muka bumi, sebagai kesalahan besar dan konyol. Dia menilai, para pelaku tindakan radikalisme dan terorisme tidak memiliki pemahaman agama yang benar sesuai kitab suci Alquran dan hadis.
"Jika mereka paham betapa murahnya Allah SWT dalam mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, saya yakin mereka tidak akan melakukan jalan pintas yang dimurkai oleh Allah SWT,” ujar Nasaruddin, Selasa (7/7/2015)
Senada dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Usman Saud Nasution. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan, dia menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang masih terjebak radikalisme dan terorisme untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
“Momentum bulan puasa ini kita benar-benar bisa menahan hawa nafsu dan bersikap sabar. Marilah kita ciptakan perdamaian dan kedamaian dengan memperkuat iman dan Islam kita serta menjauhi ajaran menyimpang seperti radikalisme dan terorisme,” seru Saud.
Dia juga mengaku sedih dan malu mendengar kabar adanya anggota polisi dari Jambi yang terkena bujuk rayu dan propaganda dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Itu sangat memalukan kita dan tidak boleh terjadi lagi. Untuk kepada seluruh keluarga besar BNPT dan seluruh masyarakat Indonesia, saya minta agar mewaspadai propaganda ISIS," ucapnya.
Menurutnya, tindakan radikal dan teror mengatasnamakan agama Islam yang pernah terjadi di Indonesia dan seluruh muka bumi, sebagai kesalahan besar dan konyol. Dia menilai, para pelaku tindakan radikalisme dan terorisme tidak memiliki pemahaman agama yang benar sesuai kitab suci Alquran dan hadis.
"Jika mereka paham betapa murahnya Allah SWT dalam mengampuni dosa hamba-hamba-Nya, saya yakin mereka tidak akan melakukan jalan pintas yang dimurkai oleh Allah SWT,” ujar Nasaruddin, Selasa (7/7/2015)
Senada dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Usman Saud Nasution. Bertepatan dengan bulan suci Ramadan, dia menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang masih terjebak radikalisme dan terorisme untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
“Momentum bulan puasa ini kita benar-benar bisa menahan hawa nafsu dan bersikap sabar. Marilah kita ciptakan perdamaian dan kedamaian dengan memperkuat iman dan Islam kita serta menjauhi ajaran menyimpang seperti radikalisme dan terorisme,” seru Saud.
Dia juga mengaku sedih dan malu mendengar kabar adanya anggota polisi dari Jambi yang terkena bujuk rayu dan propaganda dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Itu sangat memalukan kita dan tidak boleh terjadi lagi. Untuk kepada seluruh keluarga besar BNPT dan seluruh masyarakat Indonesia, saya minta agar mewaspadai propaganda ISIS," ucapnya.
(kur)