Waspadai Macet di Brebes Timur
A
A
A
BREBES - Antisipasi bertambahnya titik kemacetan arus mudik di jalur pantura Brebes menyusul pengoperasian tol Pejagan-Pemalang terus dilakukan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memasang enam traffic light di titik keluar (exit) tol kawasan Brebes Timur tersebut.
Persiapan pemasangan lampu pengatur lalu lintas tersebut dilakukan kemarin oleh petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomionfo) Brebes, Sat Lantas Polres Brebes, dan PT Waskita. Persiapan yang dilakukan yaitu pengecekan titik-titik yang akan dijadikan lokasi pemasangan tiang traffic light. Pemasangan traffic light merupakan instruksi langsung dari Kemenhub.
”Pengoperasian tol Pejagan-Pemalang sebagai jalur alternatif pada arus mudik dan balik tahun ini menjadi perhatian Kemenhub. Dari Pak Jonan (Menteri Perhubungan) langsung minta dipasang traffic light di bagian exit tol,” kata Kasi Angkutan Darat Bidang Perhubungan Darat Dishubkominfo Kabupaten Brebes Muhammad Reza Prisman kemarin. Enam traffic light akan dipasang di sejumlah titik di exit tol.
Dua unit dipasang di bagian ruas jalan dari arah dalam tol, dua unit dipasang ruas arah Semarang, dan dua unit lainnya dipasang di ruas arah Jakarta. ”Hari ini kita survei dan lakukan pengukuran titik pemasangan dulu agar setelah dipasang keberadaannya bisa optimal. Setelah itu dilakukan pengecoran untuk memasang tiang dan besok kemungkinan baru dilakukan pemasangan,” papar Reza.
Keberadaan traffic light untuk membantu pengaturan arus lalu lintas jika ruas jalan tol sudah dibuka untuk pemudik. Traffict light tersebut bersifat sementara selama arus mudik dan balik. ”Ini sifatnya untuk memperingan petugas di lapangan. Jika arus lalu lintas belum terjadi kepadatan maka traffic light akan difungsikan normal,” tandas Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Brebes Iptu Suroto kemarin.
Jika sudah terjadi kepadatan kendaraan akan dilakukan sistem buka-tutup. Kendaraan dari arah Jakarta, Semarang, dan dari dalam tol akan bergantian melintas melihat kondisi kepadatan kendaraan di masing-masing ruas tersebut. ”Nantinya juga dilakukan rekayasa lalu lintas berupa contra flow untuk arus lalu lintas dari arah barat (Jakarta),” paparnya. Dengan adanya pemasangan traffic light, kemungkinan jalan tol baru akan dibuka untuk kendaraan pemudik pada H-7 Lebaran dari rencana semula H- 10 Lebaran. ”Pemasangan traffic light kemungkinan baru selesai dua hari,” ujar Suroto.
Sementara itu, perwakilan dari PT Waskita Surya Albar memastikan kesiapan tol Pejagan- Pemalang dioperasikan sebagai jalur alternatif saat arus mudik dan balik. Upaya pengerjaan ruas jalan agar aman dilalui pemudik sudah hampir rampung dikerjakan. ”H-10 Lebaran sudah bisa dibuka untuk jalur alternatif,” ucapnya.
Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas memperkirakan kemacetan yang terjadi diexit tol Pejagan-Pemalang di Brebes timur akan menyamai kemacetan di exit tol Pejagan. ”Tingkat kemacetannya kemungkinan sama karena kondisinya serupa,” kata dia. Kemacetan tersebut timbul karena faktor pertemuan tiga arus kendaraan dari arah dalam tol, Semarang, dan Jakarta.
Di sisi lain, infrastruktur pendukung di exit tol yang berada di wilayah Banjaranyar belum memadai. Sebagian besar kondisinya masih dilakukan pemadatan tanah kapur. Hingga pengoperasian tol sebagai jalur alternatif pada H- 10, kondisi keseluruhan jalan tol dipastikan masih belum memadai karena pengerjaan belum sepenuhnya selesai.
Langkah antisipasi akan dilakukan dengan menempatkan personel di dalam maupun di exit tol. ”Pengaturan arus lalu lintas di exit tol yang berada di Brebes timur akan dilakukan secara manual dengan menempatkan personel di sana. Ada delapan personel yang akan ditempatkan di sana setiap harinya,” ujar Rendy.
Arus lalu lintas di titik tersebut akan dilakukan sistem buka-tutup dengan melihat tingkat kepadatan kendaraan di tiap arah. Kendaraan dari arah dalam tol, Jakarta maupun Semarang akan bergantian melintas untuk mengurangi penumpukan kendaraan. ”Untuk memudahkan pengaturan lalu lintas, satu pos pengamanan mudik akan didirikan di sana. Kami juga sudah meminta Waskita (pelaksana proyek) untuk memasang rambu-rambu petunjuk,” papar Rendy.
Polres Brebes juga akan berkoordinasi dengan Sat Lantas Polres Tegal Kota agar dilakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan panjang sampai di wilayah Kota Tegal. ”Utamanya untuk mengatur lalu lintas kendaraan dari arah Tegal,” ucapnya. Seperti diketahui, tol Pejagan- Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif pada H-10 Lebaran.
Ruas jalan yang akan difungsikan sepanjang sekitar 20 kilometer (km) dari exit tol Pejagan hingga wilayah Brebes timur. Ruas jalan tol akan dibuka hanya siang dengan arus kendaraan diberlakukan satu arah dari arah Jakarta saat arus mudik dan dari arah Semarang saat arus balik. Pengoperasian jalan tol yang seharusnya baru bisa dioperasikan pada 2017 ini untuk mengurangi kemacetan di jalur pantura.
Selain dipecah ke dalam jalan tol, arus kendaraan yang menuju ke arah Semarang juga akan diarahkan ke jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang- Slawi-Tegal.
Farid firdaus
Persiapan pemasangan lampu pengatur lalu lintas tersebut dilakukan kemarin oleh petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomionfo) Brebes, Sat Lantas Polres Brebes, dan PT Waskita. Persiapan yang dilakukan yaitu pengecekan titik-titik yang akan dijadikan lokasi pemasangan tiang traffic light. Pemasangan traffic light merupakan instruksi langsung dari Kemenhub.
”Pengoperasian tol Pejagan-Pemalang sebagai jalur alternatif pada arus mudik dan balik tahun ini menjadi perhatian Kemenhub. Dari Pak Jonan (Menteri Perhubungan) langsung minta dipasang traffic light di bagian exit tol,” kata Kasi Angkutan Darat Bidang Perhubungan Darat Dishubkominfo Kabupaten Brebes Muhammad Reza Prisman kemarin. Enam traffic light akan dipasang di sejumlah titik di exit tol.
Dua unit dipasang di bagian ruas jalan dari arah dalam tol, dua unit dipasang ruas arah Semarang, dan dua unit lainnya dipasang di ruas arah Jakarta. ”Hari ini kita survei dan lakukan pengukuran titik pemasangan dulu agar setelah dipasang keberadaannya bisa optimal. Setelah itu dilakukan pengecoran untuk memasang tiang dan besok kemungkinan baru dilakukan pemasangan,” papar Reza.
Keberadaan traffic light untuk membantu pengaturan arus lalu lintas jika ruas jalan tol sudah dibuka untuk pemudik. Traffict light tersebut bersifat sementara selama arus mudik dan balik. ”Ini sifatnya untuk memperingan petugas di lapangan. Jika arus lalu lintas belum terjadi kepadatan maka traffic light akan difungsikan normal,” tandas Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Brebes Iptu Suroto kemarin.
Jika sudah terjadi kepadatan kendaraan akan dilakukan sistem buka-tutup. Kendaraan dari arah Jakarta, Semarang, dan dari dalam tol akan bergantian melintas melihat kondisi kepadatan kendaraan di masing-masing ruas tersebut. ”Nantinya juga dilakukan rekayasa lalu lintas berupa contra flow untuk arus lalu lintas dari arah barat (Jakarta),” paparnya. Dengan adanya pemasangan traffic light, kemungkinan jalan tol baru akan dibuka untuk kendaraan pemudik pada H-7 Lebaran dari rencana semula H- 10 Lebaran. ”Pemasangan traffic light kemungkinan baru selesai dua hari,” ujar Suroto.
Sementara itu, perwakilan dari PT Waskita Surya Albar memastikan kesiapan tol Pejagan- Pemalang dioperasikan sebagai jalur alternatif saat arus mudik dan balik. Upaya pengerjaan ruas jalan agar aman dilalui pemudik sudah hampir rampung dikerjakan. ”H-10 Lebaran sudah bisa dibuka untuk jalur alternatif,” ucapnya.
Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas memperkirakan kemacetan yang terjadi diexit tol Pejagan-Pemalang di Brebes timur akan menyamai kemacetan di exit tol Pejagan. ”Tingkat kemacetannya kemungkinan sama karena kondisinya serupa,” kata dia. Kemacetan tersebut timbul karena faktor pertemuan tiga arus kendaraan dari arah dalam tol, Semarang, dan Jakarta.
Di sisi lain, infrastruktur pendukung di exit tol yang berada di wilayah Banjaranyar belum memadai. Sebagian besar kondisinya masih dilakukan pemadatan tanah kapur. Hingga pengoperasian tol sebagai jalur alternatif pada H- 10, kondisi keseluruhan jalan tol dipastikan masih belum memadai karena pengerjaan belum sepenuhnya selesai.
Langkah antisipasi akan dilakukan dengan menempatkan personel di dalam maupun di exit tol. ”Pengaturan arus lalu lintas di exit tol yang berada di Brebes timur akan dilakukan secara manual dengan menempatkan personel di sana. Ada delapan personel yang akan ditempatkan di sana setiap harinya,” ujar Rendy.
Arus lalu lintas di titik tersebut akan dilakukan sistem buka-tutup dengan melihat tingkat kepadatan kendaraan di tiap arah. Kendaraan dari arah dalam tol, Jakarta maupun Semarang akan bergantian melintas untuk mengurangi penumpukan kendaraan. ”Untuk memudahkan pengaturan lalu lintas, satu pos pengamanan mudik akan didirikan di sana. Kami juga sudah meminta Waskita (pelaksana proyek) untuk memasang rambu-rambu petunjuk,” papar Rendy.
Polres Brebes juga akan berkoordinasi dengan Sat Lantas Polres Tegal Kota agar dilakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan panjang sampai di wilayah Kota Tegal. ”Utamanya untuk mengatur lalu lintas kendaraan dari arah Tegal,” ucapnya. Seperti diketahui, tol Pejagan- Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif pada H-10 Lebaran.
Ruas jalan yang akan difungsikan sepanjang sekitar 20 kilometer (km) dari exit tol Pejagan hingga wilayah Brebes timur. Ruas jalan tol akan dibuka hanya siang dengan arus kendaraan diberlakukan satu arah dari arah Jakarta saat arus mudik dan dari arah Semarang saat arus balik. Pengoperasian jalan tol yang seharusnya baru bisa dioperasikan pada 2017 ini untuk mengurangi kemacetan di jalur pantura.
Selain dipecah ke dalam jalan tol, arus kendaraan yang menuju ke arah Semarang juga akan diarahkan ke jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang- Slawi-Tegal.
Farid firdaus
(ftr)