H-2 Lebaran, Puncak Mudik di Tol
A
A
A
BEKASI - Puncak arus mudik dari Jabodetabek yang melalui jalan tol Jakarta- Cikampek menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, diperkirakan terjadi pada H-3 dan H-2 Lebaran.
Para pemudik mulai melintas pada Minggu (12/7) dengan puncaknya pada Rabu (15/7). Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto memprediksi jumlah kendaraan yang melintas pada puncak arus mudik sekitar 129.854 unit, meningkat 10% dari tahun lalu.
Gelombang arus mudik mulai terjadi pada H-7 Lebaran. Sedangkan, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 Lebaran dengan kendaraan yang melintas mencapai 114.355 unit. ”Ratusan ribu pemudik diperkirakan akan menggunakan jalan tol dan melintasi wilayah tol Bekasi,” katanya kemarin.
Demi kelancaran arus mudik dan balik, Jasa Marga akan menambah petugas pelayanan transaksi di dua gerbang tol Cikarang Utama dan Cikampek sebanyak 130 orang dan petugas pengaturan lalu lintas ditambah sebanyak 128 orang. Instansi lain juga akan membantu peningkatan pelayanan tol. ”Bantuan juga diberikan pihak kepolisian dan instansi lainnya untuk melancarkan mudik kali ini,” tuturnya.
Adapun, pantauan kepadatan arus lalu lintas dilakukan dengan memasang 126 kamera pengawas. Sedangkan untuk memudahkan pengguna jalan mengetahui kondisi lalu lintas, Jasa Marga memasang delapan variable message sign (VMS). ”Informasi di seluruh ruas jalan tol terdapat di papan VMS,” imbuhnya.
PT Jasa Marga juga akan menyiapkan uang receh Rp2,67 miliar untuk kembalian pembayaran pada musim mudik Lebaran 2015. Rencananya, uang receh tersebut akan disiapkan di tiga gerbang tol. ”Uang ini untuk memudahkan pelayanan di gerbang tol,” tambahnya.
Di Cikarang Utama disiapkan Rp1,5 miliar, Dawuan Rp245 juta, dan Cikampek Rp825 juta. Adapun, uang receh yang disiapkan antara lain pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000, dan Rp500. Iwan menuturkan, saat mudik tahun lalu pihaknya kewalahan menyiapkan uang receh untuk pelayanan di setiap gerbang tol. ”Persiapan uang kembalian untuk mengantisipasi antrean lama. Biasanya, kemacetan di gerbang tol selalu terjadi,” ungkapnya.
Rambu Jalur Mudik
Menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2015, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi menyiapkan 50 rambu lalu lintas portable. Ramburambu tersebut dipasang di sejumlah titik jalur mudik. ”Rambu lalu lintas ini akan dipasang mulai H-7 hingga H+7 Lebaran,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman.
Pemasangan rambu guna memberikan kelancaran pengguna jalan. Rambu-rambu itu akan menunjukkan arah di empat koridor mudik yang menghubungkan DKI Jakarta dengan Pantai Utara (Pantura). Pemasangan rambu akan dilakukan di Jalan KH Noer Alie Kalimalang-Jalan M Hasibuan- Chairil Anwar, dan Jalan I Gusti Ngurah Rai-Jalan Sudirma- Jalan Ir H Djuanda.
Selanjutnya, Jalan Siliwangi- Jalan Cut Meutia-Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Sultan Agung-Jalan Sudirman-Jalan Ir H Djuanda. Rambu-rambu tersebut akan dipasang di sejumlah persimpangan dan lokasi peristirahatan di sekitar Jalan Juanda, simpang Pasar Pondok Gede, serta simpang Jalan M Hasibuan. ”Rata-rata pemudik dari arah Bogor dan Jakarta biasanya melintasi empat koridor jalur mudik di Kota Bekasi menuju Pantura,” ujarnya.
Dishub Kota Bekasi pun akan berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Bekasi Kota untuk melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan. Misalnya, rekayasa lalu lintas di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang.
Rekayasa lalu lintas di Kota Bekasi dilakukan dengan cara menutup seluruh putaran di koridor utama jalur mudik bagi sepeda motor. Bila kemacetan terjadi, maka arus lalu lintas akan dialihkan ke arah Jalan Bintara, Bekasi Barat, untuk melalui I Gustri Ngurah Rai masuk ke Jalan Juanda.
Di Kabupaten Bekasi, Dishub setempat mulai memasang rambu portable di sepanjang lintasan mudik di wilayahnya, mulai perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi hingga wilayah Kecamatan Kedungwaringin yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. ”Pemasangan rambu kami lakukan mulai Tambun hingga Kedungwaringin,” kata Kepala Dishub Kabupaten Bekasi, Herman Hanafi.
Pemasangan rambu ini memang dikonsentrasikan di jalur mudik dengan status jalan negara. Pemasangan rambu juga dilakukan di Jalan Inspeksi Kalimalang yang ada di wilayah Kabupaten hingga wilayah Tegal Gede, Cikarang Pusat, dan menyambung ke perbatasan Karawang untuk masuk Pantura. ”Beberapa median jalan akan kami tutup untuk menghindari kemacetan,” ungkapnya.
Abdullah m surjaya
Para pemudik mulai melintas pada Minggu (12/7) dengan puncaknya pada Rabu (15/7). Humas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto memprediksi jumlah kendaraan yang melintas pada puncak arus mudik sekitar 129.854 unit, meningkat 10% dari tahun lalu.
Gelombang arus mudik mulai terjadi pada H-7 Lebaran. Sedangkan, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 Lebaran dengan kendaraan yang melintas mencapai 114.355 unit. ”Ratusan ribu pemudik diperkirakan akan menggunakan jalan tol dan melintasi wilayah tol Bekasi,” katanya kemarin.
Demi kelancaran arus mudik dan balik, Jasa Marga akan menambah petugas pelayanan transaksi di dua gerbang tol Cikarang Utama dan Cikampek sebanyak 130 orang dan petugas pengaturan lalu lintas ditambah sebanyak 128 orang. Instansi lain juga akan membantu peningkatan pelayanan tol. ”Bantuan juga diberikan pihak kepolisian dan instansi lainnya untuk melancarkan mudik kali ini,” tuturnya.
Adapun, pantauan kepadatan arus lalu lintas dilakukan dengan memasang 126 kamera pengawas. Sedangkan untuk memudahkan pengguna jalan mengetahui kondisi lalu lintas, Jasa Marga memasang delapan variable message sign (VMS). ”Informasi di seluruh ruas jalan tol terdapat di papan VMS,” imbuhnya.
PT Jasa Marga juga akan menyiapkan uang receh Rp2,67 miliar untuk kembalian pembayaran pada musim mudik Lebaran 2015. Rencananya, uang receh tersebut akan disiapkan di tiga gerbang tol. ”Uang ini untuk memudahkan pelayanan di gerbang tol,” tambahnya.
Di Cikarang Utama disiapkan Rp1,5 miliar, Dawuan Rp245 juta, dan Cikampek Rp825 juta. Adapun, uang receh yang disiapkan antara lain pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, Rp1.000, dan Rp500. Iwan menuturkan, saat mudik tahun lalu pihaknya kewalahan menyiapkan uang receh untuk pelayanan di setiap gerbang tol. ”Persiapan uang kembalian untuk mengantisipasi antrean lama. Biasanya, kemacetan di gerbang tol selalu terjadi,” ungkapnya.
Rambu Jalur Mudik
Menghadapi arus mudik dan balik Lebaran 2015, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi menyiapkan 50 rambu lalu lintas portable. Ramburambu tersebut dipasang di sejumlah titik jalur mudik. ”Rambu lalu lintas ini akan dipasang mulai H-7 hingga H+7 Lebaran,” kata Kepala Dishub Kota Bekasi Sopandi Budiman.
Pemasangan rambu guna memberikan kelancaran pengguna jalan. Rambu-rambu itu akan menunjukkan arah di empat koridor mudik yang menghubungkan DKI Jakarta dengan Pantai Utara (Pantura). Pemasangan rambu akan dilakukan di Jalan KH Noer Alie Kalimalang-Jalan M Hasibuan- Chairil Anwar, dan Jalan I Gusti Ngurah Rai-Jalan Sudirma- Jalan Ir H Djuanda.
Selanjutnya, Jalan Siliwangi- Jalan Cut Meutia-Jalan Ir H Djuanda dan Jalan Sultan Agung-Jalan Sudirman-Jalan Ir H Djuanda. Rambu-rambu tersebut akan dipasang di sejumlah persimpangan dan lokasi peristirahatan di sekitar Jalan Juanda, simpang Pasar Pondok Gede, serta simpang Jalan M Hasibuan. ”Rata-rata pemudik dari arah Bogor dan Jakarta biasanya melintasi empat koridor jalur mudik di Kota Bekasi menuju Pantura,” ujarnya.
Dishub Kota Bekasi pun akan berkoordinasi dengan Satlantas Polresta Bekasi Kota untuk melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan. Misalnya, rekayasa lalu lintas di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang.
Rekayasa lalu lintas di Kota Bekasi dilakukan dengan cara menutup seluruh putaran di koridor utama jalur mudik bagi sepeda motor. Bila kemacetan terjadi, maka arus lalu lintas akan dialihkan ke arah Jalan Bintara, Bekasi Barat, untuk melalui I Gustri Ngurah Rai masuk ke Jalan Juanda.
Di Kabupaten Bekasi, Dishub setempat mulai memasang rambu portable di sepanjang lintasan mudik di wilayahnya, mulai perbatasan Kota dan Kabupaten Bekasi hingga wilayah Kecamatan Kedungwaringin yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. ”Pemasangan rambu kami lakukan mulai Tambun hingga Kedungwaringin,” kata Kepala Dishub Kabupaten Bekasi, Herman Hanafi.
Pemasangan rambu ini memang dikonsentrasikan di jalur mudik dengan status jalan negara. Pemasangan rambu juga dilakukan di Jalan Inspeksi Kalimalang yang ada di wilayah Kabupaten hingga wilayah Tegal Gede, Cikarang Pusat, dan menyambung ke perbatasan Karawang untuk masuk Pantura. ”Beberapa median jalan akan kami tutup untuk menghindari kemacetan,” ungkapnya.
Abdullah m surjaya
(ftr)