Tol Pejagan-Pemalang Mulai Dikebut

Senin, 06 Juli 2015 - 10:42 WIB
Tol Pejagan-Pemalang...
Tol Pejagan-Pemalang Mulai Dikebut
A A A
BREBES - Pemerintah terus berupaya menyelesaikan sejumlah prasarana mudik yang belum tuntas. Salah satunya penyelesaian pembangunan jalan tol Pejagan-Pemalang.

Hingga kemarin, sejumlah pekerja masih melakukan pemadatan material pasir dan batu di ruas jalan selebar sekitar delapan meter yang akan digunakan sebagai jalur alternatif tersebut. Ruas jalan yang sudah siap dilalui diberi pembatas menggunakan tali yang diikatkan di bambu. Sejumlah rambu peringatan dan petunjuk maksimal kecepatan kendaraan juga sudah dipasang di bagian kanan dan kiri ruas jalan.

”Hari ini rencananya semua pengerjaan mulai dihentikan sementara karena H-10 akan dibuka untuk jalur mudik. Hari Senin besok ada pengecekan dari pusat,” kata salah satu koordinator pekerja proyek Rudi kemarin. Dari pantauan KORAN SINDO yang menelusuri ruas jalan tol dari Pejagan hingga keluar tol Brebes timur, kemarin, dari sekitar 20 kilometer panjang jalan, masih terdapat sejumlah titik ruas jalan yang belum sepenuhnya siap dilalui karena kondisi pasir dan batu masih belum diratakan.

Adapun ruas jalan yang sudah diratakan tetap harus diwaspadai pemudik karena rawan membuat kendaraan tergelincir dan meninggalkan debu yang bisa menghalangi pandangan. Pemudik selain disarankan tidak memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, juga tetap menjaga jarak aman. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan pemudik saat melalui ruas jalan tol yang berada di Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba itu.

Hal ini karena ruas jalan menyempit dan bersimpangan dengan ruas jalan desa. Di titik tersebut, jembatan yang dibangun di atas jalan desa dipastikan belum bisa digunakan hingga arus mudik karena penyelesaian pengerjaannya masih terhalang tanah salah satu warga setempat yang belum dibebaskan. Seperti diketahui, tol Pejagan-Pemalang akan digunakan sebagai jalur alternatif pada H-10 Lebaran.

Ruas jalan yang akan difungsikan sepanjang sekitar 20 kilometer dari keluar tol Pejagan hingga wilayah Brebes timur. Ruas jalan tol akan dibuka hanya pada siang hari dengan arus kendaraan diberlakukan satu arah dari arah Jakarta saat arus mudik dan dari arah Semarang saat arus balik. Pengoperasian jalan tol yang seharusnya baru bisa dioperasikan pada 2017 ini untuk mengurangi kemacetan di jalur pantura.

Selain dipecah ke dalam jalan tol, arus kendaraan yang menuju arah Semarang juga akan diarahkan ke jalur alternatif Ketanggungan-Jatibarang- Slawi - Tegal. Sementaraitu, titikkemacetan di jalur pantura Kabupaten Brebes dipastikan bertambah pada arus mudik dan balik tahun ini menyusul pengoperasian tol Pejagan-Pemalang. Bahkan, diperkirakan tingkat ke-macetan menyamai kemacetan di keluar tol Pejagan yang menjadi tumpuan keluar kendaraan dari tol Cikopo-Palimanan (Cipali).

Berdasarkan pantauan KORAN SINDO pada H-12 kemarin, kondisi ruas jalan di pintu keluar tol masih berupa urukan material tanah kapur yang tengah dalam proses dipadatkan menggunakan alat berat. Puluhan dump truck terlihat masih hilir mudik ke kawasan proyek jalan tol mengangkut batu kapur. Jika nantinya jalan tol sudah dibuka sebagai jalur alternatif, diperkirakan akan terjadi kesemrawutan arus lalu lintas baik di lajur yang menuju ke Semarang maupun Jakarta.

Pasalnya, di lokasi tersebut belum ada traffict light untuk mengatur arus lalu lintas secara otomatis. Kasat Lantas Polres Brebes AKP Rendy Andy Julikhlas memperkirakan kemacetan yang terjadi di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang di Brebes timur akan menyamai kemacetan di pintu keluar tol Pejagan. ”Tingkat kemacetannya kemungkinan sama karena kondisinya hampir sama,” kata Rendy kemarin.

Menurut dia, hingga pengoperasian tol sebagai jalur alternatif pada H-10, kondisi keseluruhan jalan tol dipastikan masih belum memadai karena pengerjaan belum sepenuhnya selesai. Untuk itu, langkah antisipasi akan dilakukan dengan menempatkan personel di dalam maupun di pindahan tol.

”Pengaturan arus lalu lintas di exit tol yang berada di Brebes timur akan dilakukan secara manual dengan menempatkan personel di sana. Ada delapan personel yang akan ditempatkan di sana setiap harinya,” ujarnya. Rendy memaparkan, arus lalu lintas di titik tersebut akan dilakukan sistem buka-tutup dengan melihat tingkat kepadatan kendaraan di tiap arah.

Kendaraan dari arah dalam tol, Jakarta maupun Semarang, akan bergantian untuk melintas untuk mengurangi penumpukan kendaraan. ”Untuk memudahkan pengaturan lalu lintas, satu pos pengamanan mudik akan didirikan di sana. Kami juga sudah meminta Waskita (pelaksana proyek) untuk memasang rambu-rambu petunjuk,” paparnya.

Rendy menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Satlantas Polres Tegal Kota agar dilakukan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan panjang sampai di wilayah Kota Tegal. ”Utamanya untuk mengatur lalu lintas kendaraan dari arah Tegal,” ucapnya.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomonfo) Kabupaten Brebes Mayang Sri Herbimo mengatakan, antisipasi kemacetan di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang di wilayah Brebes hanya bisa dilakukan secara manual dengan menempatkan petugas. ”Sementara dilakukan manual karena belum bisa dibangun infrastruktur permanen dalam waktu dekat,” kata Mayang.

Sementara untuk ruas jalan yang bisa digunakan sebagai jalur alternatif di wilayah jalur pantura, Mayang menyebut keberadaannya tidak ideal karena jaraknya jauh dengan jalur pantura. ”Jaraknya sampai 15 kilometer, jadi tidak ideal,” tandasnya.

Kepala Dishubkominfo Kota Tegal Johardi mengatakan, bertambahnya titik kemacetan di jalur pantura menyusul digunakannya tol Pejagan-Pemalang diantisipasi dengan menyiapkan jalur lingkar utara (Jalingkut) di Kelurahan Pesurungan sebagai jalur alternatif. ”Jalingkut nanti untuk jalur alternatif jika terjadi kemacetan panjang di jalur pantura Kota Tegal,” kata Johardi.

Dia mengaku, kondisi Jalingkut belum sepenuhnya selesai dikerjakan dan sudah lama terbengkalai. Meski demikian, keberadaannya tetap masih bisa dilalui untuk kendaraan roda empat. ”Nanti dikhususkan untuk roda empat saja. Rambu petunjuk juga akan dipasang,” ujarnya.

Farid firdaus
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8860 seconds (0.1#10.140)