Ceramah Politik Ical Jelang Buka Puasa Bersama Fraksi Golkar
A
A
A
JAKARTA - Keluarga besar Fraksi Partai Golkar di DPR melaksanakan acara buka puasa bersama. Acara dilaksanakan di kediaman Ketua Fraksi Ade Komarudin di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Acara dimulai sekitar pukul 17.15 WIB itu diisi dengan ceramah oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tandjung dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical dan ditutup oleh Ade Komarudin selaku tuan rumah.
Dalam ceramahnya, Ical mengingatkan pentingnya bagi kalangan internal partai tetap tegar dalam menghadapi berbagai ujian politik.
"Partai ini memang terus-menerus mendapat cobaan. Kita tahu cobaan terkahir dianggap partai punya dua kepengurusan. Padahal menurut UU Partai Politik, bisa disebut kepengurusan ganda jika ada 50 persen lebih suara tidak setuju dengan kepengurusan hasil Munas," ujar Ical, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).
Pada kesempatan itu dia juga menyinggung peran pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) dalam persoalan internal Partai Golkar.
"Kita akan berjuang terus dan sudah memasuki tahap akhir. Saya berdoa persoalan ini bisa berakhir dengan baik. Saya yakin setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan," tukasnya.
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua MPR Mahyudin, dan jajaran pengurus serta politikus Partai Golkar seperti, Tantowi Yahya, dan Theo L Sambuaga.
Baca: Penguasa Diduga Sengaja Pelihara Konflik Golkar.
Acara dimulai sekitar pukul 17.15 WIB itu diisi dengan ceramah oleh Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tandjung dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical dan ditutup oleh Ade Komarudin selaku tuan rumah.
Dalam ceramahnya, Ical mengingatkan pentingnya bagi kalangan internal partai tetap tegar dalam menghadapi berbagai ujian politik.
"Partai ini memang terus-menerus mendapat cobaan. Kita tahu cobaan terkahir dianggap partai punya dua kepengurusan. Padahal menurut UU Partai Politik, bisa disebut kepengurusan ganda jika ada 50 persen lebih suara tidak setuju dengan kepengurusan hasil Munas," ujar Ical, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).
Pada kesempatan itu dia juga menyinggung peran pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) dalam persoalan internal Partai Golkar.
"Kita akan berjuang terus dan sudah memasuki tahap akhir. Saya berdoa persoalan ini bisa berakhir dengan baik. Saya yakin setiap ada kesulitan pasti ada kemudahan," tukasnya.
Turut hadir dalam acara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua MPR Mahyudin, dan jajaran pengurus serta politikus Partai Golkar seperti, Tantowi Yahya, dan Theo L Sambuaga.
Baca: Penguasa Diduga Sengaja Pelihara Konflik Golkar.
(kur)