Tekan Angka Kecelakaan Sepeda Motor

Minggu, 05 Juli 2015 - 10:27 WIB
Tekan Angka Kecelakaan...
Tekan Angka Kecelakaan Sepeda Motor
A A A
Sepeda motor dikenal sebagai ”penyumbang” terbesar kecelakaan lalu lintas. Dengan asumsi ada sesuatu yang harus dibenahi dari sisi pengendara, Go-Jek pun menjalin kerja sama dengan Rifat Drive Labs milik pembalap nasional Rifat Sungkar menggelar program Street Smart.

Program yang mengampanyekan keselamatan berkendara ini digelar sejak November 2014. ”Semua driver Go-Jek harus mengikuti program ini karena kita ingin membuat standar keamanan kelas dunia,” kata pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim. Pengemudi Go-Jek yang telah mengikuti pelatihan akan mendapat sertifikat lulus ujian praktik mengemudi aman. Apabila ada laporan pengemudi mitra berkendara ugal-ugalan, Go-Jek akan melakukan penyelidikan.

Jika terbukti, akan diberikan surat peringatan hingga pemutusan hubungan kemitraan. Go-Jek juga memberikan asuransi kepada pengemudi dan penumpang. Pada 2015 ini ada dua kasus kecelakaan ringan yang dialami penumpang, yaitu terkena knalpot dan terkena panel gigi. Go-Jek melakukan tes wawancara dan navigasi terhadap mereka yang ingin menjadi pengemudi mitra. Saat registrasi, calon mitra harus menunjukkan KTP asli, kartu keluarga, atau ijazah. Calon mitra dari luar daerah akan diidentifikasi lagi latar belakang dan surat domisilinya.

Dalam operasionalnya, operator dan konsumen diarahkan untuk interaktif. Konsumen diedukasikan untuk menilai pelayanan pengemudi dengan memberi tanda bintang dan memberi saran melalui aplikasi di ponsel. Data pelayanan para pengemudi terekam secara digital. ”Semua ini kami lakukan dengan komitmen menekanangkakecelakaansepeda motor,” ujarNadiem. Sejak Januari 2015 hingga pekan lalu, tercatat sudah lebih dari 650.000 orang mengunduh aplikasi Go-Jek.

Sebagian besar memang masih di Jakarta dan sekitarnya. Seiring semakin populernya Go-Jek, Nadiem optimistis semakin banyak orang yang menggunakan aplikasi ini. Semakin banyaknya pelanggan menjadi tantangan tersendiri bagi Go-Jek. Ketika semua pesanan yang masuk sekaligus harus terakomodasi, kerja sistem pendukung menjadi lebih lambat.

Tantangan lainnya, lanjut dia, adalah bagaimana menyerap begitu banyak pengemudi ojek yang ingin bergabung menjadi mitra dan menghindarkan mereka dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang berniat memanfaatkan situasi. Terlebih, saat ini persentase bagi hasil begitu menggiurkan pengemudi ojek, yakni 80% untuk pengemudi dan 20% untuk Go-Jek. Rata-rata penghasilan pengemudi ojek yang menjadi mitra Rp4-6 juta, bergantung pada rajin tidaknya yang bersangkutan. Bahkan pada Ramadan ini, perusahaannya memberikan subsidi kepada para pengemudi ojek agar bisa berpenghasilan lebih banyak untuk bekal berlebaran.

”Beberapa pangkalan ojek mendadak sepi lantaran para pengemudi ojek yang biasa mangkal telah bergabung dengan Go-Jek. Biasanya mereka harus ke pangkalan menunggu penumpang, tapi kini mereka kebanjiran orderan hanya dengan memantau ponselnya,” tutur Nadiem. Pangkalan hanya menjadi tempat beristirahat ketika pengemudi lelah.

Aman, Nyaman, Cepat

Adanya kebutuhan bersama untuk memperbaiki sistem transportasi umum menjadi salah satu pertimbangan kehadiran GrabTaxi di Indonesia. Head of Marketing Grab Taxi Kiki Rizki mengatakan, dalam bisnis transportasi, yang terpenting adalah keselamatan atau keamanan penumpang, kenyamanan, dan kecepatan. Ketiga pilar ini harus terintegrasi. Di sisi lain yang tak kalah penting adalah peningkatan kesejahteraan pengemudi.

”Itu misi sosial pada bisnis kami,” tegas Kiki. Sejak hadir di Indonesia pada Juni 2014, jumlah pelanggan dan pengemudi GrabTaxi sama-sama terus meningkat pesat. Banyak pengemudi taksi konvensional yang mendaftar agar bisa bergabung sebagai mitra. Baru satu bulan beroperasi di Jakarta, jumlah pengemudiGrabTaxisudahmencapairibuanorang. Rekor lainnya, hanya dalam hitungan tujuh hari, GrabTaxi dapat menyelesaikan lebih dari 8.000 perjalanan.

Kiki menjamin, pihaknya melakukan seleksi ketat dalam merekrut pengemudi mitra. Untuk menjamin keamanan, terdapat fitur share my ride untuk menginformasikan keberadaan penumpang maupun pengemudi baik melalui media sosial, SMS, e-mail maupun messenger. GrabTaxi pun memberikan asuransi kecelakaan dan asuransi jiwa bagi penumpang serta pengemudi.

GrabTaxi memiliki pula pelayanan ojek, yakni GrabBike yang diluncurkan sejak2012. Hinggakini, kata Kiki, sudah ribuan pengemudi ojek yang bergabung. GrabTaxi berasal dari Malaysia. Indonesia menjadi negara keenam yang menjadi tempat operasional setelah Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Kiki mengungkapkan, GrabTaxi melihat pasar Indonesia dengan fenomena lalu lintas perkotaannya sebagai pasar yang cukup besar dan sangat bagus untuk bisnis.

Hermansah
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8353 seconds (0.1#10.140)