Pos Polisi Diserang, Satu Tewas
A
A
A
SUNGGUMINASA - Penyerangan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Lima anggota Sabhara Polres Gowa diserang sekelompok orang tak dikenal di pos penjagaan, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Somba Opu, Makassar, Sulawesi Selatan, dini hari kemarin.
Akibatnya, satu polisi tewas dan dua lainnya kritis.Anggota polisi yang tewas adalah Brigpol Irfanudin, 27. Dia mengembuskan napas terakhir setelah mengalami luka tebasan di leher belakang, telinga kiri (terputus), lengan kanan dan bahu kanan, serta terkena luka tembak di bagian paha kiri.
Sementara itu dua rekannya terluka. Brigpol Mus Muliadi mengalami luka bacok di bagian leher belakang, punggung serta luka tusuk pada paha kanan dan betis kiri. Lalu Brigpol Usman terluka di bagian kanan kepala. Dua polisi lainnya Brigpol Suleman dan Brigpol Firdaus berhasil menyelamatkan diri. Sebelum penyerangan, lima anggota Sabhara itu tengah beristirahat seusai patroli pengamanan bulan Ramadan di pos penjagaan Samata-Pattallassang, sekitar pukul 23.00 Wita.
Namun, sekitar pukul 00.45 Wita, sekelompok orang bertopeng dengan mengendarai 4 mobil minibus dan 2 orang mengendarai 2 sepeda motor berhenti. Sekitar 20 orang turun dari mobil dan motor sembari membawa parang. Mereka langsung menebas leher Brigpol Irfanudin dan Brigpol Mus Muliadi serta Bripda Usman. Sejumlah pria bertopeng lai-nnya juga mengejar Brigpol Sulaiman dan Brigpol Firdaus.
”Awalnya kami mengira hanya kelompok anak mobil. Namun tanpa disangka mereka langsung turun dan menyerang dengan membabi buta,” kata seorang saksi mata. Dia menambahkan, pelaku membacok Brigpol Irfanuddin dan Brigpol Mus Muliadi hingga terluka parah. Pelaku mengancam warga sekitar untuk tidak keluar rumah. Adapun Bripda Usman mengaku langsung melarikan diri melalui saluran air di bawah pos polisi saat menyaksikan kedua rekannya diserang.
Sementara itu, dua orang rekannya Brigadir Firdaus dan Brigadir Sulaeman selamat setelah tinggal di dalam warung. ”Saya juga sempat mengenali pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu. Mereka memiliki ciri-ciri berbadan tegap, rambut cepak, dan sebagian memakai celana jeans. Saya mendengar lima kali tembakan,” ungkap Bripda Usman.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, setelah menyerang lima polisi yang sedang patroli tersebut, para pelaku kemudian kabur ke arah Jalan Hertasning, Makassar menggunakan mobil yang ditumpanginya.
Sementara dua korban yang mengalami luka serius dibantu warga sekitar dilarikan ke rumah sakit. Kasar Reskrim Polres Gowa AKP Muhammad Yunus mengaku, polisi sudah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan para saksi. ”Selain mengidentifikasi ciri-ciri para pelaku, polisi juga telah menemukan selongsong peluru di sekitar lokasi kejadian. Belum bisa disebutkan mengenai spesifikasi selongsong peluru tersebut karena masih dalam pengembangan polisi,” kata dia.
Kapolres Gowa AKBP Heri Marwanto mengatakan, lima anggota polisi yang diserang orang tak dikenal itu sedang bertugas pengamanan. ”Anggota kami tidak pernah bermasalah dengan siapa pun. Kami berjanji akan mengusut tuntas kasus penyerangan yang mengakibatkan adanya korban meninggal dunia dan terluka ini,” ujar dia. Sementara itu Direktur Direktorat Sabhara Polda Sulsel Kombes Pol Ferdinand mengatakan aksi penyerangan terhadap 5 anggota polisi merupakan aksi terencana.
”Semua penyerang yang diperkirakan 20 orang bersenjatakan parang dan senjata api,” paparnya. Ferdinand menegaskan pihaknya masih menyelidiki kasus penyerangan ini. Dia juga mengaku sudah memeriksa saksisaksi di Polda Sulsel dan ada 2 orang juga sudah diamankan di Brimob, tetapi belum bisa dipastikan sebagai tersangka. ”Polisi tetap melakukan pengamanan dan dibekali senjata setiap polisi yang bertugas,” katanya.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Dia juga menyebutkan, setelah diambil alih, pihaknya akan berkordinasi dengan Polrestabes Makassar dan Polres Gowa untuk mengungkap para pelaku.
Baharuddin/ andi ilham
Akibatnya, satu polisi tewas dan dua lainnya kritis.Anggota polisi yang tewas adalah Brigpol Irfanudin, 27. Dia mengembuskan napas terakhir setelah mengalami luka tebasan di leher belakang, telinga kiri (terputus), lengan kanan dan bahu kanan, serta terkena luka tembak di bagian paha kiri.
Sementara itu dua rekannya terluka. Brigpol Mus Muliadi mengalami luka bacok di bagian leher belakang, punggung serta luka tusuk pada paha kanan dan betis kiri. Lalu Brigpol Usman terluka di bagian kanan kepala. Dua polisi lainnya Brigpol Suleman dan Brigpol Firdaus berhasil menyelamatkan diri. Sebelum penyerangan, lima anggota Sabhara itu tengah beristirahat seusai patroli pengamanan bulan Ramadan di pos penjagaan Samata-Pattallassang, sekitar pukul 23.00 Wita.
Namun, sekitar pukul 00.45 Wita, sekelompok orang bertopeng dengan mengendarai 4 mobil minibus dan 2 orang mengendarai 2 sepeda motor berhenti. Sekitar 20 orang turun dari mobil dan motor sembari membawa parang. Mereka langsung menebas leher Brigpol Irfanudin dan Brigpol Mus Muliadi serta Bripda Usman. Sejumlah pria bertopeng lai-nnya juga mengejar Brigpol Sulaiman dan Brigpol Firdaus.
”Awalnya kami mengira hanya kelompok anak mobil. Namun tanpa disangka mereka langsung turun dan menyerang dengan membabi buta,” kata seorang saksi mata. Dia menambahkan, pelaku membacok Brigpol Irfanuddin dan Brigpol Mus Muliadi hingga terluka parah. Pelaku mengancam warga sekitar untuk tidak keluar rumah. Adapun Bripda Usman mengaku langsung melarikan diri melalui saluran air di bawah pos polisi saat menyaksikan kedua rekannya diserang.
Sementara itu, dua orang rekannya Brigadir Firdaus dan Brigadir Sulaeman selamat setelah tinggal di dalam warung. ”Saya juga sempat mengenali pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang itu. Mereka memiliki ciri-ciri berbadan tegap, rambut cepak, dan sebagian memakai celana jeans. Saya mendengar lima kali tembakan,” ungkap Bripda Usman.
Berdasarkan informasi di lokasi kejadian, setelah menyerang lima polisi yang sedang patroli tersebut, para pelaku kemudian kabur ke arah Jalan Hertasning, Makassar menggunakan mobil yang ditumpanginya.
Sementara dua korban yang mengalami luka serius dibantu warga sekitar dilarikan ke rumah sakit. Kasar Reskrim Polres Gowa AKP Muhammad Yunus mengaku, polisi sudah mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Hal itu diketahui berdasarkan keterangan para saksi. ”Selain mengidentifikasi ciri-ciri para pelaku, polisi juga telah menemukan selongsong peluru di sekitar lokasi kejadian. Belum bisa disebutkan mengenai spesifikasi selongsong peluru tersebut karena masih dalam pengembangan polisi,” kata dia.
Kapolres Gowa AKBP Heri Marwanto mengatakan, lima anggota polisi yang diserang orang tak dikenal itu sedang bertugas pengamanan. ”Anggota kami tidak pernah bermasalah dengan siapa pun. Kami berjanji akan mengusut tuntas kasus penyerangan yang mengakibatkan adanya korban meninggal dunia dan terluka ini,” ujar dia. Sementara itu Direktur Direktorat Sabhara Polda Sulsel Kombes Pol Ferdinand mengatakan aksi penyerangan terhadap 5 anggota polisi merupakan aksi terencana.
”Semua penyerang yang diperkirakan 20 orang bersenjatakan parang dan senjata api,” paparnya. Ferdinand menegaskan pihaknya masih menyelidiki kasus penyerangan ini. Dia juga mengaku sudah memeriksa saksisaksi di Polda Sulsel dan ada 2 orang juga sudah diamankan di Brimob, tetapi belum bisa dipastikan sebagai tersangka. ”Polisi tetap melakukan pengamanan dan dibekali senjata setiap polisi yang bertugas,” katanya.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan duka mendalam atas peristiwa tersebut. Dia juga menyebutkan, setelah diambil alih, pihaknya akan berkordinasi dengan Polrestabes Makassar dan Polres Gowa untuk mengungkap para pelaku.
Baharuddin/ andi ilham
(bhr)