Kapal Terbalik, 36 Tewas
A
A
A
MANILA - Sedikitnya 36 penumpang tewas setelah kapal feri Kim Nirvana-B yang mengangkut 189 orang terbalik dan tenggelam di lepas pantai Pulau Leyte, Filipina kemarin.
Kim Nirvana-B dilaporkan bertolak dari Pelabuhan Kota Ormoc, Leyte. Kapal tersebut akan merapat ke Pelabuhan Kepulauan Camotes. Nahas, ketika baru berlayar sekitar 100 meter dari Pelabuhan Ormoc, kapal yang memuat 173 penumpang dan 16 kru tersebut justru terbalik. Hingga kemarin belum diketahui penyebab insiden tersebut.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat Kim Nirvana-B menukik saat hendak berbelok. Tak lama kemudian, kapal itu terbalik karena tak kuasa menahan terjangan angin dan ombak. Beberapa penumpang berhasil keluar dan berenang menuju tepi pantai. Namun, beberapa terperangkap di dalam kapal ikut tenggelam dan kehabisan oksigen. Tim penyelamat tiba beberapa saat kemudian.
Mereka meluncurkan perahu boat untuk mencapai tempat kejadian perkara (TKP). Menurut Ciriaco Tolibao dari Badan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana setempat, tim penyelamat berusaha menyelam dan mengevakuasi puluhan penumpang yang mampu bertahan hidup di lambung kapal. Tolibao melanjutkan, para penyelam dari tim penyelamat menghadapi berbagai tantangan.
Mereka perlu meningkatkan konsentrasi untuk mencari korban selamat di dalam kapal, mengingat air sekitar keruh. Belum lagi dihadang air yang berombak dan angin kencang. Jarak pandang mereka yang berada di atas kapal juga terbatas kabut. Penjaga Pantai Filipina (Philippine Coast Guard/PCG) mengonfirmasi jumlah penumpang sipil di atas Kim Nirvana- B mencapai 173 orang. Kapal itu terbalik sekitar pukul 12.12 waktu setempat. Saat diwawancarai The Freeman, Kepala PCG Enrico Evangelista mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan masih dilakukan.
PCG Cebu mengatakan siap membantu PCG Ormoc jika diperlukan. Sementara itu, menurut Kepala Palang Merah Filipina Richard Gordon, sekitar 50-70 penumpang berhasil dievakuasi dari dalam Kim Nirvana- B yang dapat dilihat dari tepi pantai. Beberapa korban selamat ada yang langsung pulang seusai diidentifikasi. ”Kira-kira, baru segitu yang berhasil kami selamatkan. Kami juga menyediakan mereka makanan, air minum, dan selimut di titik penampungan korban selamat,” sebut Gordon kepada BBC.
”Kami juga sudah mengirimkan ambulans ke area terdekat dari lokasi insiden itu terjadi untuk menyiapkan bantuan transportasi medis,” tambahnya. Gordon melanjutkan, kemarin sore tim pencarian dan penyelamatan tidak dapat menggunakan fasilitas udara karena cuaca buruk. ”Para penyelam lainnya tidak dapat diterbangkan ke sana,” kata Gordon.
Sampai kemarin setidaknya 53 korban selamat dibawa ke rumah sakit, sedangkan puluhan lainnya pulang ke rumah. Di dalam Kim Nirvana-B dilaporkan terdapat sedikitnya tiga warga negara Amerika Serikat (AS) dan satu warga Kanada. Salah satu warga AS Lawrence Drake, 48, mengaku berhasil menyelamatkan seorang perempuan hamil dan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Dia mengaku melihat tujuh jasad mengapung di atas air, termasuk dua anak.
Drake hendak menuju Camotes bersama istri dan ibu mertuanya. Mereka selamat setelah berenang ke tepi pantai. Jumlah korban hilang masih tidak diketahui. Menurut Tolibao, pihaknya akan terus melakukan pencarian. ”Kami berharap dapat menyelesaikan operasi ini sebelum malam tiba dan sebelum mulai hujan,” tandasnya.
Tolibao menambahkan, Kim Nirvana-B tenggelam setelah berlayar selama 30 menit karena ombak besar. Korban selamat juga mengaku kapal itu tiba-tiba naik, terbalik ke samping, dan tenggelam. Kapal merupakan salah satu moda transportasi utama di Filipina mengingat Filipina terdiri atas pulau-pulau. Namun, kondisi kapal di Filipina sebagian tidak mendapat perawatan dengan baik.
Akibatnya, tingkat keselamatan menurun karena laut di Filipina terbilang buas. Filipina sering menjadi wilayah yang diterjang angin topan. Pada November 2013 Leyte pernah diterjang Topan Haiyan yang menewaskan dan menghilangkan lebih dari 7.350 orang.
Muh shamil
Kim Nirvana-B dilaporkan bertolak dari Pelabuhan Kota Ormoc, Leyte. Kapal tersebut akan merapat ke Pelabuhan Kepulauan Camotes. Nahas, ketika baru berlayar sekitar 100 meter dari Pelabuhan Ormoc, kapal yang memuat 173 penumpang dan 16 kru tersebut justru terbalik. Hingga kemarin belum diketahui penyebab insiden tersebut.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat Kim Nirvana-B menukik saat hendak berbelok. Tak lama kemudian, kapal itu terbalik karena tak kuasa menahan terjangan angin dan ombak. Beberapa penumpang berhasil keluar dan berenang menuju tepi pantai. Namun, beberapa terperangkap di dalam kapal ikut tenggelam dan kehabisan oksigen. Tim penyelamat tiba beberapa saat kemudian.
Mereka meluncurkan perahu boat untuk mencapai tempat kejadian perkara (TKP). Menurut Ciriaco Tolibao dari Badan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana setempat, tim penyelamat berusaha menyelam dan mengevakuasi puluhan penumpang yang mampu bertahan hidup di lambung kapal. Tolibao melanjutkan, para penyelam dari tim penyelamat menghadapi berbagai tantangan.
Mereka perlu meningkatkan konsentrasi untuk mencari korban selamat di dalam kapal, mengingat air sekitar keruh. Belum lagi dihadang air yang berombak dan angin kencang. Jarak pandang mereka yang berada di atas kapal juga terbatas kabut. Penjaga Pantai Filipina (Philippine Coast Guard/PCG) mengonfirmasi jumlah penumpang sipil di atas Kim Nirvana- B mencapai 173 orang. Kapal itu terbalik sekitar pukul 12.12 waktu setempat. Saat diwawancarai The Freeman, Kepala PCG Enrico Evangelista mengatakan, operasi pencarian dan penyelamatan masih dilakukan.
PCG Cebu mengatakan siap membantu PCG Ormoc jika diperlukan. Sementara itu, menurut Kepala Palang Merah Filipina Richard Gordon, sekitar 50-70 penumpang berhasil dievakuasi dari dalam Kim Nirvana- B yang dapat dilihat dari tepi pantai. Beberapa korban selamat ada yang langsung pulang seusai diidentifikasi. ”Kira-kira, baru segitu yang berhasil kami selamatkan. Kami juga menyediakan mereka makanan, air minum, dan selimut di titik penampungan korban selamat,” sebut Gordon kepada BBC.
”Kami juga sudah mengirimkan ambulans ke area terdekat dari lokasi insiden itu terjadi untuk menyiapkan bantuan transportasi medis,” tambahnya. Gordon melanjutkan, kemarin sore tim pencarian dan penyelamatan tidak dapat menggunakan fasilitas udara karena cuaca buruk. ”Para penyelam lainnya tidak dapat diterbangkan ke sana,” kata Gordon.
Sampai kemarin setidaknya 53 korban selamat dibawa ke rumah sakit, sedangkan puluhan lainnya pulang ke rumah. Di dalam Kim Nirvana-B dilaporkan terdapat sedikitnya tiga warga negara Amerika Serikat (AS) dan satu warga Kanada. Salah satu warga AS Lawrence Drake, 48, mengaku berhasil menyelamatkan seorang perempuan hamil dan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun. Dia mengaku melihat tujuh jasad mengapung di atas air, termasuk dua anak.
Drake hendak menuju Camotes bersama istri dan ibu mertuanya. Mereka selamat setelah berenang ke tepi pantai. Jumlah korban hilang masih tidak diketahui. Menurut Tolibao, pihaknya akan terus melakukan pencarian. ”Kami berharap dapat menyelesaikan operasi ini sebelum malam tiba dan sebelum mulai hujan,” tandasnya.
Tolibao menambahkan, Kim Nirvana-B tenggelam setelah berlayar selama 30 menit karena ombak besar. Korban selamat juga mengaku kapal itu tiba-tiba naik, terbalik ke samping, dan tenggelam. Kapal merupakan salah satu moda transportasi utama di Filipina mengingat Filipina terdiri atas pulau-pulau. Namun, kondisi kapal di Filipina sebagian tidak mendapat perawatan dengan baik.
Akibatnya, tingkat keselamatan menurun karena laut di Filipina terbilang buas. Filipina sering menjadi wilayah yang diterjang angin topan. Pada November 2013 Leyte pernah diterjang Topan Haiyan yang menewaskan dan menghilangkan lebih dari 7.350 orang.
Muh shamil
(ars)