Siap Menghadapi Perdagangan Bebas

Selasa, 30 Juni 2015 - 08:51 WIB
Siap Menghadapi Perdagangan Bebas
Siap Menghadapi Perdagangan Bebas
A A A
Perdagangan bebas ASEAN yang akan dimulai pada penghujung tahun ini memacu pelaku industri untuk aktif mencari pasar. Pemberlakuan perdagangan bebas menjadikan peluang sekaligus tantangan bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan pertumbuhan.

Bagi industri yang sudah siap, pasar bebas ASEAN tampaknya bukan masalah, apalagi bagi mereka yang sudah terbiasa memasarkan produknya di luar negeri. Yang diperlukan hanyalah memperkuat penetrasi dan jaringan agar tidak kehilangan momentum.

Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius berpendapat, ASEAN merupakan pasar regional paling dekat dengan Indonesia yang harus dimanfaatkan. Untuk itu, harus ada langkah antisipatif menjelang perdagangan bebas 2015. ”Strategi paling sederhana yang dilakukan dengan pengembangan marketing . Keunggulan Kalbe di Indonesia akan dibawa ke pasar global,” ujar Vidjongtius.

Dia menambahkan, secara rinci beberapa langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan farmasi tersebut pada tahun ini. Pertama, memperkuat portofolio bisnis melalui inovasi produk, maupun melalui penjajakan merger dan akuisisi. Kedua , mencanangkan untuk mempercepat go regional dan akhirnya mengarah ke go global. Saat ini Kalbe sudah hadir di Filipina dan Myanmar.

Di Filipina, Kalbe sudah beroperasi sejak empat tahun lalu dengan mendirikan perusahaan joint venture untuk memasarkan produk Extra Joss. ”Pada awal tahun lalu sudah ada Diabetasol, sedangkan beberapa minggu lalu masuk Hydro Coco,” kata Vidjongtius beberapa waktu lalu. Sementara itu di Myanmar, emiten berkode KLBF itu memasarkan Hydro Coco dan Diabetasol.

Menurut Vidjongtius, pemilihan Filipina dan Myanmar merupakan strategi pasar. Selain dengan joint venture untuk masuk ke pasar negara lain bisa juga dilakukan melalui merger atau akuisisi, tergantung kondisi di suatu negara tersebut. Dia mengakui beberapa tahun lalu untuk masuk ke Filipina hanya melakukan trading. Namun, cara ini diubah karena biasanya tidak berkelanjutan.

Berbeda dengan konsep marketing yang lebih fokus mengelola pasar. Sebelum masuk ke pasar, terlebih dahulu melakukan survei, baik dari pengenalan pasar, konsumen, sistem perdagangan di negara tersebut serta aturan-aturan yang berlaku. Menurut Vidjongtius, saat ini hampir semua pasar kesehatan sudah sangat terbuka. Hal ini juga yang terjadi di Indonesia.

Terbukti dari puluhan perusahaan multinasional yang masuk ke pasar domestik. Namun, terbukti pemain lokal seperti Kalbe bisa menjadi tuan rumah di Indonesia. ”Persaingan global terjadi di mana pun. Pertemuannya bisa saja terjadi di Indonesia atau juga Filipina,” ujarnya. Dalam persaingan global, Kalbe telah mempunyai Kalbe internasional. Anak usaha ini sangat strategis, terutama untuk penetrasi ke negara yang memerlukan badan usaha.

Selain itu, keberadaannya juga bisa mempercepat dan lebih fokus karena mereka tidak memikirkan pasar dalam negeri sehingga bisa bertindak lebih efektif dan fleksibel. Menurut Vidjongtius, tahun ini Kalbe memasang target kontribusi ekspor sebesar 4% dan diharapkan dapat terus ditingkatkan menjadi 5-6% dalam dua tahun ke depan.

Tahun ini juga menargetkan peningkatan efektivitas pemasaran dan penjualan, membuka peluang pasar baru, serta memperkuat distribusi. Pasar kesehatan Indonesia semakin baik dan makin mencerahkan. Salah satu usaha yang bisa ditingkatkan di Indonesia adalah bisnis alat kesehatan yang saat ini juga digarap Kalbe.

Perseroan melihat kebutuhan untuk alat kesehatan sangat besar karena semakin majunya perekonomian akan mendorong kebutuhan kesehatannya. ”Jika dulu orang tidak pernah tes gula darah, sekarang melakukan tes. Jika sebelumnya tidak reguler, sekarang mulai reguler. Ditambah pendidikan dan informasi yang lebih mudah didapat sehingga kebu-tuhan alat kesehatan semakin besar,” ujar Vidjongtius.

Terkait kinerja perseroan tahun ini, Kalbe menargetkan penjualan dan laba bersih tumbuh sebesar 15-18%, dengan tingkat margin laba usaha sekitar 16-17% Menurut Vidjongtius, perusahaan sejak lama sudah menerapkan bahwa pertumbuhan harus melebihi pertumbuhan rata-rata industri. ”Pada tahun ini strategi Kalbe akan difokuskan untuk mendorong pertumbuhan penjualan yang baik,” ujar Vidjongtius.

Sementara itu, sebagai perusahaan terbuka, Kalbe menilai pasar modal juga mempunyai peran. Pasar modal membuka wawasan untuk mengakses banyak sekali sumber daya, khususnya sumber daya finansial. Perusahaan terbuka umumnya lebih disukai pihak lain, khususnya jika untuk mencari partner bisnis.

Hafid fuad
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0024 seconds (0.1#10.140)