Beribadah Sambil Menikmati Keindahan Laut Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Makassar memiliki sejumlah masjid besar yang juga berfungsi sebagai ikon kota. Beberapa di antaranya adalah Masjid Al-Markaz Al-Islami Jenderal M Yusuf dan Masjid Raya.
Dalam beberapa tahun terakhir, ikon kota Anging Mammiri bertambah setelah Masjid Amirul Mukminin didirikan di Pantai Losari. Masjid ini tergolong unik karena dibangun di atas laut. Bagi warga Makassar dan sekitarnya, bangunan ini lebih dikenal dengan sebutan masjid terapung. Selama bulan Ramadan, masjid ini termasuk salah satu tempat ibadah yang disesaki warga untuk melakukan salat tarawih.
Di luar Ramadan, masjid berlantai tiga ini juga selalu ramai pengunjung, tidak hanya untuk beribadah, melainkan untuk berwisata melihat keunikan yang dimiliki masjid berkapasitas 500 jamaah. Selain keindahan arsitektur, masjid rancangan Mohammad Ramdhan Pomanto yang kini menjabat Wali Kota Makassar ini juga menyajikan pemandangan alam menakjubkan, terutama pada senja hari ketika matahari akan terbenam.
Maka, tak mengherankan, banyak pengunjung yang sengaja menikmati sunset dari masjid ini sambil menunggu datangnya waktu salat magrib atau berbuka puasa. Nama Amirul Mukminin yang disematkan pada masjid ini sarat akan makna. Amirul Mukminin memiliki arti pemimpin dari kaum yang beriman. Masjid ini juga memiliki julukan 99 Al-Makazzary.
Angka 99 menyimbolkan nama Allah pada Asmaul Husna, sedangkan Al-Makazzary merujuk pada nama tokoh dunia penyebar Islam asal Makassar Syekh Yusuf. Pengurus Masjid Amirul Mukminin, M Nashir Haq, mengutarakan, kepadatan jamaah pada Ramadan ini terutamaterjadipada waktumagrib menjelang buka puasa. “Untuk melayani umat muslim yang berpuasa, panitia menyediakan takjil gratis ,” ujarnya.
Daya tarik pengunjung terletak pada arsitektur bangunan masjid yang memiliki diameter 45 meter ini. Pada bangunan yang memadukan konsep Islam dan kontemporer ini terdapat dua kubah yang masing-masing berdiameter 9 meter. Tiga lantai pada bangunan masjid ini memiliki fungsi berbeda-beda.
Lantai pertama dikhususkan sebagai tempat beribadah jamaah laki-laki, sedangkan lantai dua untuk jamaah perempuan. Adapun lantai tiga diperuntukkan bagi jamaah yang ingin melakukan salat sunah secara khusyuk. Pada setiap bulan Ramadan, lantai tiga masjid ini lebih banyak digunakan oleh jamaah yang melakukan iktikaf.
Khairil anwar
Dalam beberapa tahun terakhir, ikon kota Anging Mammiri bertambah setelah Masjid Amirul Mukminin didirikan di Pantai Losari. Masjid ini tergolong unik karena dibangun di atas laut. Bagi warga Makassar dan sekitarnya, bangunan ini lebih dikenal dengan sebutan masjid terapung. Selama bulan Ramadan, masjid ini termasuk salah satu tempat ibadah yang disesaki warga untuk melakukan salat tarawih.
Di luar Ramadan, masjid berlantai tiga ini juga selalu ramai pengunjung, tidak hanya untuk beribadah, melainkan untuk berwisata melihat keunikan yang dimiliki masjid berkapasitas 500 jamaah. Selain keindahan arsitektur, masjid rancangan Mohammad Ramdhan Pomanto yang kini menjabat Wali Kota Makassar ini juga menyajikan pemandangan alam menakjubkan, terutama pada senja hari ketika matahari akan terbenam.
Maka, tak mengherankan, banyak pengunjung yang sengaja menikmati sunset dari masjid ini sambil menunggu datangnya waktu salat magrib atau berbuka puasa. Nama Amirul Mukminin yang disematkan pada masjid ini sarat akan makna. Amirul Mukminin memiliki arti pemimpin dari kaum yang beriman. Masjid ini juga memiliki julukan 99 Al-Makazzary.
Angka 99 menyimbolkan nama Allah pada Asmaul Husna, sedangkan Al-Makazzary merujuk pada nama tokoh dunia penyebar Islam asal Makassar Syekh Yusuf. Pengurus Masjid Amirul Mukminin, M Nashir Haq, mengutarakan, kepadatan jamaah pada Ramadan ini terutamaterjadipada waktumagrib menjelang buka puasa. “Untuk melayani umat muslim yang berpuasa, panitia menyediakan takjil gratis ,” ujarnya.
Daya tarik pengunjung terletak pada arsitektur bangunan masjid yang memiliki diameter 45 meter ini. Pada bangunan yang memadukan konsep Islam dan kontemporer ini terdapat dua kubah yang masing-masing berdiameter 9 meter. Tiga lantai pada bangunan masjid ini memiliki fungsi berbeda-beda.
Lantai pertama dikhususkan sebagai tempat beribadah jamaah laki-laki, sedangkan lantai dua untuk jamaah perempuan. Adapun lantai tiga diperuntukkan bagi jamaah yang ingin melakukan salat sunah secara khusyuk. Pada setiap bulan Ramadan, lantai tiga masjid ini lebih banyak digunakan oleh jamaah yang melakukan iktikaf.
Khairil anwar
(bbg)