Abraham Samad Bantah Berniat Jadi Wapres

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif Abraham Samad membantah ada agenda politik di balik pertemuannya dengan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), termasuk Joko Widodo di Yogyakarta sebelum Pemilihan Presiden 2014.

"Tidak ada lah agenda-agenda politik. Enggak ada agenda politik," kata Samad usai menjalani pemeriksaan di Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (24/6/2015).

Penyidik Bareskrim Polri memeriksa Samad selama enam jam. Dia diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan penyalahgunaan wewenang terkait pertemuannya dengan pengurus PDIP.

Dia juga membantah pada saat itu dirinya berniat menjadi salah satu calon wakil presiden (cawapres). "Memang (saya) ada tampang wakil presiden?" tanya Samad berseloroh.

Samad mengungkapkan, pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri hanya mengklarifikasi laporan yang diterima polisi atas dugaan penyalahgunaan wewenang yang disangkakan kepadanya.

"Saya senang sekali diminta untuk menghadiri pemeriksaan, klarifikasi terhadap masalah ini karena saya menganggap justru ini akan semakin terbuka dan semakin memperlihatkan sebenarnya tidak ada masalah," kata dia.

Kuasa hukum Samad, Saor Siagian menjelaskan pertemuan Samad di Yogjakarta dengan pengurus PDIP Hasto Kristiyanto sebelum pilpres berasal dari gagasan Hasto.

"Justru Hasto yang menggagas pertemuan yang di Yogja itu dari Hasto. Justru ini sebenarnya namanya diklarifikasi," katanya.


PILIHAN :

Polisi Tanya Abraham Samad Soal Pertemuan dengan Jokowi

Polisi Periksa Abraham Samad di Kasus Rumah Kaca