Warga Diimbau Cegah Dini Kejahatan
A
A
A
JAKARTA - Kepolisian meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi tingginya angka kejahatan pada Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri.
Sistem pengamanan internal dinilai efektif untuk mencegah lebih dini timbulnya kejahatan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto menilai tingginya kejahatan pada Ramadan maupun Idul Fitri selain karena alasan ekonomi dari pelaku juga karena longgarnya kesempatan. Dia menilai saat Ramadan atau hari raya, pelaku kejahatan bisa leluasa menjalankan aksinya lantaran pengamanan dari korbannya memang longgar.
Pada Ramadan, jenis kriminalitas didominasi aksi pencurian. Biasanya pelaku memanfaatkan waktu-waktu tertentu seperti saat korban sibuk dengan aktivitas ibadah. ”Pada bulan Ramadan, orang banyak pergi ke masjid saat salat subuh misalnya, rumah ditinggalkan, waktu tersebut juga masih sepi sehingga pelaku kejahatan leluasa menjalankan aksi,” katanya. Menjelang akhir Ramadan atau mendekati Lebaran, kata Agus, kerawanan terhadap aksi pencurian patut juga diwaspadai.Sebab, pada waktu itu, banyak rumah ditinggal penghuninya lantaran mudik ke kampung halaman. Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya mengajak masyarakat berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan tempat tinggalnya.
”Polri tetap akan melakukan patroli selama Ramadan,” tandasnya. Selain aksi pencurian, aksi kriminalitas lain yang perlu diwaspadai adalah tawuran antar pemuda dan geng motor. Banyaknya aktivitas masyarakat pada malam Ramadan, terutama pemuda, juga rawan menimbulkan gesekan yang berujung pertikaian. Tak hanya di Ibu Kota, Mabes Polri juga menginstruksikan peningkatan pengamanan di seluruh Tanah Air.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian memastikan kepolisian akan berupaya maksimal untuk melaksanakan Operasi Cipta Kondisi demi menjaga ketertiban dan keamanan selama Ramadan hingga Lebaran. Operasi ini akan menindak tegas segala bentuk kejahatan, termasuk menindak tegas mereka yang melanggar peraturan. Salah satunya aksi penyisiran (sweeping) oleh organisasi kemasyarakatan.
”Jika ada tempat hiburan malam yang melanggar peraturan, yang berhak melakukan tindakan adalah polisi. Bukan ormas-ormas tertentu,” katanya di Mapolda Metro Jaya kemarin. Di Provinsi Riau, jajaran Polres Kabupaten Kuantan Singingi mengoptimalkan pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Edy Sumardi P, Sik mengatakan berbagai upaya dilakukan jajaran kepolisian baik siang maupun malam secara preemptif dan preventif.
Dari evaluasi sementara, kegiatan ini berhasil. Hal ini ditandai dengan minimnya tindakan kriminalitas dan kasus kecelakaan lalu lintas ini jelang puasa. ”Jajaran polres tetap menggelar penertiban secara berkesinambungan di sejumlah lokasi strategis,” katanya. Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak AKP Nana Supriatna juga mengintensifkan pengamanan menyusul banyaknya kasus pencurian di kapal.
Para korbannya adalah para penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Dia memperkirakan kejahatan di atas kapal pada arus mudik 2015 meningkat sehingga perlu dilakukan antisipasi untuk mencegah kasus kriminal itu. Berdasarkan laporan para korban kejahatan yang dialami penumpang itu antara lain pembiusan, pencopetan, pencongkelan mobil, penodongan dan pencurian.
Namun sebagian besar kejahatan itu berupa pembobolan pintu kendaraan yang ditinggal oleh pemiliknya. ”Kami akan mengoptimalkan razia dan operasi guna meminimalisasi kejahatan di atas kapal,” katanya. Pada Januari sampai Mei 2015, petugas telah mengamankan 20 tersangka dari 8 kasus.
Perampok Toko Emas Brebes Dibekuk
Kurang dari 12 jam setelah beraksi, aksiperampokandiToko Emas Jaya Putra di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berhasil dibongkar. Perampokan pada Selasa (16/6) sore itu ternyata diotaki penjual helm. Enamtersangkaditangkap jajaran Kepolisian Polda Jawa Tengah di sebuah hotel di Kawasan Wisata Baturraden, Banyumas, dini hari kemarin. Salah satu tersangkanya, Hadi, 35, warga asli Surabaya adalah penjual helm yang jadi otak perampokan.
”Saya yang tahu lokasinya. Saya sehari-hari usaha jual helm di daerah Jatibarang Brebes,” kata tersangka Ridwan, 35, yang mengaku sudah pernah dipenjara di Lapas Tangerang karena kasus serupa. Tersangka lainnya adalah Arun Yusuf, 32, warga Surabaya; Asep, 51, warga Bogor; Jarwo, 29, warga Grobogan dan M Rofi alias Syarif, 40, warga asli Kudus.
Khoirul muzakki/ helmi syarif/ eka setiawan/ant
Sistem pengamanan internal dinilai efektif untuk mencegah lebih dini timbulnya kejahatan. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto menilai tingginya kejahatan pada Ramadan maupun Idul Fitri selain karena alasan ekonomi dari pelaku juga karena longgarnya kesempatan. Dia menilai saat Ramadan atau hari raya, pelaku kejahatan bisa leluasa menjalankan aksinya lantaran pengamanan dari korbannya memang longgar.
Pada Ramadan, jenis kriminalitas didominasi aksi pencurian. Biasanya pelaku memanfaatkan waktu-waktu tertentu seperti saat korban sibuk dengan aktivitas ibadah. ”Pada bulan Ramadan, orang banyak pergi ke masjid saat salat subuh misalnya, rumah ditinggalkan, waktu tersebut juga masih sepi sehingga pelaku kejahatan leluasa menjalankan aksi,” katanya. Menjelang akhir Ramadan atau mendekati Lebaran, kata Agus, kerawanan terhadap aksi pencurian patut juga diwaspadai.Sebab, pada waktu itu, banyak rumah ditinggal penghuninya lantaran mudik ke kampung halaman. Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya mengajak masyarakat berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan tempat tinggalnya.
”Polri tetap akan melakukan patroli selama Ramadan,” tandasnya. Selain aksi pencurian, aksi kriminalitas lain yang perlu diwaspadai adalah tawuran antar pemuda dan geng motor. Banyaknya aktivitas masyarakat pada malam Ramadan, terutama pemuda, juga rawan menimbulkan gesekan yang berujung pertikaian. Tak hanya di Ibu Kota, Mabes Polri juga menginstruksikan peningkatan pengamanan di seluruh Tanah Air.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian memastikan kepolisian akan berupaya maksimal untuk melaksanakan Operasi Cipta Kondisi demi menjaga ketertiban dan keamanan selama Ramadan hingga Lebaran. Operasi ini akan menindak tegas segala bentuk kejahatan, termasuk menindak tegas mereka yang melanggar peraturan. Salah satunya aksi penyisiran (sweeping) oleh organisasi kemasyarakatan.
”Jika ada tempat hiburan malam yang melanggar peraturan, yang berhak melakukan tindakan adalah polisi. Bukan ormas-ormas tertentu,” katanya di Mapolda Metro Jaya kemarin. Di Provinsi Riau, jajaran Polres Kabupaten Kuantan Singingi mengoptimalkan pelaksanaan Operasi Cipta Kondisi untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Edy Sumardi P, Sik mengatakan berbagai upaya dilakukan jajaran kepolisian baik siang maupun malam secara preemptif dan preventif.
Dari evaluasi sementara, kegiatan ini berhasil. Hal ini ditandai dengan minimnya tindakan kriminalitas dan kasus kecelakaan lalu lintas ini jelang puasa. ”Jajaran polres tetap menggelar penertiban secara berkesinambungan di sejumlah lokasi strategis,” katanya. Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak AKP Nana Supriatna juga mengintensifkan pengamanan menyusul banyaknya kasus pencurian di kapal.
Para korbannya adalah para penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Dia memperkirakan kejahatan di atas kapal pada arus mudik 2015 meningkat sehingga perlu dilakukan antisipasi untuk mencegah kasus kriminal itu. Berdasarkan laporan para korban kejahatan yang dialami penumpang itu antara lain pembiusan, pencopetan, pencongkelan mobil, penodongan dan pencurian.
Namun sebagian besar kejahatan itu berupa pembobolan pintu kendaraan yang ditinggal oleh pemiliknya. ”Kami akan mengoptimalkan razia dan operasi guna meminimalisasi kejahatan di atas kapal,” katanya. Pada Januari sampai Mei 2015, petugas telah mengamankan 20 tersangka dari 8 kasus.
Perampok Toko Emas Brebes Dibekuk
Kurang dari 12 jam setelah beraksi, aksiperampokandiToko Emas Jaya Putra di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berhasil dibongkar. Perampokan pada Selasa (16/6) sore itu ternyata diotaki penjual helm. Enamtersangkaditangkap jajaran Kepolisian Polda Jawa Tengah di sebuah hotel di Kawasan Wisata Baturraden, Banyumas, dini hari kemarin. Salah satu tersangkanya, Hadi, 35, warga asli Surabaya adalah penjual helm yang jadi otak perampokan.
”Saya yang tahu lokasinya. Saya sehari-hari usaha jual helm di daerah Jatibarang Brebes,” kata tersangka Ridwan, 35, yang mengaku sudah pernah dipenjara di Lapas Tangerang karena kasus serupa. Tersangka lainnya adalah Arun Yusuf, 32, warga Surabaya; Asep, 51, warga Bogor; Jarwo, 29, warga Grobogan dan M Rofi alias Syarif, 40, warga asli Kudus.
Khoirul muzakki/ helmi syarif/ eka setiawan/ant
(bhr)