Ribuan Warga Hadiri Pemakaman Angeline

Rabu, 17 Juni 2015 - 08:28 WIB
Ribuan Warga Hadiri Pemakaman Angeline
Ribuan Warga Hadiri Pemakaman Angeline
A A A
BANYUWANGI - Ribuan orang menyambut haru kedatangan jenazah Angeline di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, tadi malam. Setelah disalatkan, jenazah bocah malang itu pun langsung dimakamkan.

Jenazah Angeline diberangkatkan dari Rumah Sakit Sanglah Denpasar, Bali, pada pukul 15.45 Wita dengan diantar ratusan orang baik dari pihak keluarga, kerabat, pejabat maupun warga yang bersimpati.

Jenazah bocah delapan tahun itu diantar dengan mobil ambulans milik Ikawangi (Ikatan Keluarga Banyuwangi) Dewata, perkumpulan warga Banyuwangi di Bali. Amar, kakak Hamidah, ibu kandung Angeline, mendampingi peti jenazah Angeline di mobil ambulans, sedangkan orang tua Angeline, Hamidah dan Rosyidi, berada di mobil persis di belakang ambulans.

Bahkan rombongan guru SD 12 Sanur, tempat Angeline sekolah, turut mengiringi mobil jenazah ke Banyuwangi. Iring-iringan jenazah tiba di Banyuwangi sekitar pukul 19.00 WIB dengan pengawalan ketat puluhan personel dari Polsek Glenmore dan Polres Banyuwangi. Kedatangan jenazah itu juga disambut isak tangis ribuan warga. Jenazah Angeline diserahkan langsung Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kepada keluarga kandungnya di rumah duka di Dusun Wadungpal, Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

”Semoga seluruh keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan dan ketabahan. Semoga Angeline juga diterima di sisi Allah SWT,” kata Khofifah. Setelah disalatkan di Musala Al Hidayah, jenazah Angeline langsung dimakamkan di TPU Tulungrejo. Khofifah berharap, tidak ada lagi peristiwa serupa di kemudian hari. Karena itu, dia meminta masyarakat peka jika ada kejadian di tempat masing-masing.

Diketahui, Angeline tewas dibunuh oleh pembantu di rumah ibu angkatnya, Margareith Megawe. Polisi menemukan jasadnya terkubur di pekarangan rumah Margareith di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, pada 10 Juni 2015. Penemuan mayat itu merupakan titik terang setelah dia dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015. Sejauh ini, polisi baru menetapkan satu tersangka atas kasus pembunuhan itu, yakni Agustinus Hamdamai, 25, pembantu di rumah Margareith.

Sementara Margareith ditetapkan sebagai tersangka karena kasus penelantaran anak. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hery Wiyanto mengatakan, keduatersangkamenjalani pemeriksaan lie detector sejakpagi danhinggapetanghari belum selesai. ”Hasil dari pemeriksaan alat deteksi kebohongan itu akan menjadi langkah untuk penyidikan berikutnya,” kata Hery.

Hingga hari keenam setelah Angeline ditemukan tewas, polisi belum menemukan motif pasti kasus itu, termasuk dugaan keterlibatan Margareith dan orang lainnya. Petugas memang sempat memeriksa pria berinisial AA yang dianggap tahu banyak tentang Agustinus.

Apalagi, AA juga yang merekomendasikan Agustinus bekerja di rumah Margareith. Namun, Hery mengatakan, AA hanya perantara saat Margareith mencari pembantu.

Miftahul chusna/ okezone
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3300 seconds (0.1#10.140)