Kapolda Baru Janji Tindak Para Penjahat

Sabtu, 13 Juni 2015 - 10:29 WIB
Kapolda Baru Janji Tindak Para Penjahat
Kapolda Baru Janji Tindak Para Penjahat
A A A
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Pol Tito Karnavian, berjanji akan menindak tegas seluruh pelaku kejahatan. Aksi ini demi memberikan rasa aman bagi masyarakat Ibu Kota.

”Kami akan lakukan tindakan tegas yang terukur untuk memberikan efek jera,” ujar Tito seusai dilantik di Mabes Polri, Jakarta, kemarin. Tito menggantikan Irjen Pol Unggung Cahyono yang bergeser menjadi Asisten Operasi (Asops) Kapolri yang sebelumnya dijabat Irjen Pol Arief Wachyunadi. Mantan Kadensus 88/Antiteror Polri itu tidak segan-segan menindak organisasi kemasyarakatan (ormas) preman yang kerap membuat onar.

Namun, tentu dengan cara persuasif terlebih dulu. Dalam menghadapi ormas, dia sudah menyiapkan beberapa strategi guna mengatasi ormas preman seperti melihat aspek legalitas, kemudian aspek sosialnya. Strateginya juga ada dua, yaitu soft dan persuasif. ”Kalau cara-cara persuasif tidak bisa dilakukan, maka dengan cara-cara penegakan hukum yang terukur,” ucapnya.

Tito yang sudah 18 tahun berdinas di Reserse Polda Metro Jaya cukup hafal dengan kondisi Jakarta. ”Peta-peta itu dan saya paham cukup banyak taktik- taktik, cuma mungkin perlu diperbaiki ya ,” kata mantan kepala Polda Papua itu. Tindakan yang menjadi prioritas utama yakni pengamanan pemilihan kepala desa di Tangerang, pengamanan Ramadan dan Operasi Ketupat.

Kemudian, pembenahan internal baik rekrutmen dan percaloan serta prioritas lain berupa penanganan kemacetan lalu lintas. ”Soal lalu lintas ini menyangkut sistem. Kita mesti bicara ke pemerintah daerah, langkah apa saja short term, middle term, and long term . Kita identifikasi kemacetan lebih dulu,” ujarnya.

Tito ini tergolong jenderal istimewa. Dia pernah dua kali menerima kenaikan pangkat luar biasa semasa menjadi perwira menengah. Salah satunya terjadi 13 tahun lalu, saat Tito memimpin Tim Cobra yang diperintahkan menangkap Tommy Soeharto. Saat itu Tommy menjadi buronan lantaran merencanakan pembunuhan Hakim Agung Syafiudin Kartasasmita. Atas kerjanya itu dia mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari komisaris polisi menjadi ajun komisaris besar polisi (AKBP).

Tito merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1987. Dia lulus dari Akpol sebagai adhi makayasa atau lulusan terbaik. Psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, polisi sebagai penegak hukum perlu membangun efek psikologis kewaspadaan di masyarakat sekaligus efek psikologis takut bagi para penjahat. ”Polisi harus show of force , konkretnya operasi besar-besaran dilakukan sejak sekarang,” ucapnya.

Operasi tersebut akan menunjukkan polisi dan masyarakat tetap waspada. Dengan begitu, penjahat akan berpikir lagi untuk melakukan aksinya. Aksi kriminalitas menjelang Ramadan hingga mendekati Lebaran diperkirakan meningkat. Masyarakat diimbau selalu waspada, terutama saat mengambil atau menyetor uang dalam jumlah yang sangat besar. ”Kami sarankan meminta pengawalan petugas kepolisian,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal.

Beberapa kejahatan yang harus diantisipasi seperti kejahatan jalanan, pencurian kendaraan bermotor, dan pencurian rumah kosong. Untuk itu, Ditreskrimum menyiagakan 300 personel serse untuk memantau lokasi-lokasi rawan kriminalitas. Lokasi keramaian juga menjadi fokus penempatan personel serse.

Berdasarkan catatan Polda Metro Jaya, terdapat 54 titik rawan kriminalitas saat Ramadan. Di Polda Metro Jaya ada 13 lokasi, 10 titik di Polres Jakarta Pusat, 3 titik di Polres Jakarta Utara, 3 titik di Polres Jakarta Timur, 6 titik di Polres Jakarta Barat, serta 3 titik di Polres Jakarta Selatan.

Di Polresta Bekasi Kota ada 1 lokasi, Polres Depok 1 titik, Polres Bandara Soekarno-Hatta 1 titik, Polres Pelabuhan Tanjung Priok 3 titik, Polres Bekasi Kabupaten 3 titik, Polresta Tangerang Kota 3 titik, dan Polres Tangerang Kabupaten 3 lokasi.

Untuk kawasan rawan kejahatan, yakni perempatan Coca-Cola, Jakarta Pusat; Taman Sari, Tambora, kolong jembatan Grogol, Jakarta Barat; Terminal Pulogadung, Jakarta Timur; Stasiun Senen, Jakarta Pusat; serta Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Untuk mengantisipasi titiktitik rawan kriminalitas itu Polda meminta masyarakat meningkatkan pengamanan internal seperti siskamling. Pada Ramadan biasanya para pelaku memanfaatkan waktu sahur dan salat tarawih untuk beraksi. ”Biasanya kesempatan ini dimanfaatkan oleh para penjahat karena aktivitas masyarakat keluar rumah lebih sering,” kata Iqbal.

Di tempat terpisah, jajaran Polresta Bekasi Kabupaten menangkap 24 tersangka dari 12 kasus kriminalitas yang terjadi di Kabupaten Bekasi. Para tersangka itu diamankan dalam Operasi Cipta Kondisi yang digelar di 182 desa dan 5 kelurahan yang tersebar di 23 kecamatan.

”24 tersangka ini, mulai kasus pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian rumah kosong dan toko, pengoplos tabung gas, hingga komplotan perampok dengan sasaran sepeda motor dan perhiasan,” ujar Wakil Kepala Polresta Bekasi Kabupaten AKBP Sonny Mulvianto Utomo.

Para tersangka ini melancarkan aksi dengan berbagai modus operandi. Penangkapan 24 tersangka ini berdasarkan bantuan dan laporan masyarakat kepada pihak kepolisian. Dari tangan mereka, barang bukti kejahatan yang disita mulai sepeda motor, puluhan gram perhiasan, puluhan STNK, barang elektronik, pakaian, telepon genggam, dan senjata tajam.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi Kabupaten Kompol Sukamto mengatakan, menjelang Ramadan masyarakat harus lebih berhatihati terhadap berbagai jenis cara yang dilancarkan para pelaku kejahatan. Modus yang paling umum yakni pencurian ketika rumah ditinggal penghuninya. Beberapa pelaku menggunakan cara sembunyi-sembunyi, sebagian lagi tak segan merusak bagian rumah korbannya. ”Bila tepergok mereka akan melukai korban,” ucapnya.

Untuk curanmor, cara yang paling umum menggunakan kunci T, baik kendaraan di dalam rumah maupun yang terparkir. Ada juga kasus di Cikarang Barat, pelaku pencurian menyamar sebagai anggota karang taruna, lalu pelaku dengan mudah mengambil laptop milik korban.

Helmi syarif/ abdullah m surjaya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3721 seconds (0.1#10.140)