Daniel Sparingga Ngotot Minta Uang
A
A
A
JAKARTA - Mantan Staf Khusus (Stafsus) mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Daniel Sparingga, diketahui bersikeras meminta uang setoran bulanan dari hasil dugaan korupsi di Kementerian ESDM pada 2012.
Fakta itu disampaikan mantan Kepala Penyusunan Data dan Informasi pada PPBMN atau Gedung Aset ESDM Eko Sudarmawan saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta tadi malam. Eko Sudarmawan membenarkan ada kegiatan sosialisasi sektor energi dan sepeda sehat pada 2012 yang dilakukan secara fiktif.
Eko kemudian ditunjuk sebagai pengumpul dan pengelola uang hasil kegiatan fiktif itu oleh Sri Utami yang kala itu menjadi koordinator kegiatan satuan kerja Sekretariat Jenderal (Setjen) ESDM. Eko mengaku tahu kegiatan itu dibuat fiktif sebelum dilaksanakan. ”Setelah dihitung Bu Sri, ternyata uangnya ada kelebihan. Uang itu dari rekanan, pihak ketiga, ada dari Mbak Poppy dan Jasni.
Uang itu juga untuk menunjang operasional di depan dan saya terima. Bu Sri Utami menyebut pimpinan di depan itu Pak Sekjen (Waryono Karno),” kata Eko saat bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Waryono Karno. Andi Asmoro Putro selaku penasihat hukum Waryono dan Ketua Majelis Hakim Artha Theresia mendalami peruntukan uang dan pesan singkat (SMS) yangditerimadari SriUtamihasil forward dari Waryono.
SMS itu ternyata berisi protes dari Daniel Sparingga. Eko membenarkan, SMS itu pernah ditunjukkan penyidik saat pemeriksaan. SMS berasal dari ponsel Eko yang disita KPK. Inti SMS itu berisikan bahwa Daniel Sparingga komplain kepada Menteri ESDM Jero Wacik. Kemudian, Daniel mengirimkan SMS kepada Waryono karena Eko belum memberikan uang bulanan kepadanya dari hasil pengumpulan yang berasal dari pihak rekanan ESDM.
”Itu yang di BAP saya, poin 8 (SMS isinya soal Daniel), itu permintaan dari rangkaian-rangkaian uang yang saya keluarkan. Salah satunya untuk Daniel Sparingga. Saya pun setiap ada pengeluaran untuk Daniel Sparingga tiap bulan itu tidak setiap tanggal 1, tanggal 2, atau tanggal 3. Tergantung permintaan dari Bu Sri saja tanggalnya berapa. Jumlahnya tergantung.
Itu tahun 2012,” ungkap Eko. Eko membeberkan, kala itu dirinya diinformasikan bahwa Daniel Sparingga merupakan staf khusus presiden. Eko lupa jumlah total uang untuk Daniel.
Sabir laluhu
Fakta itu disampaikan mantan Kepala Penyusunan Data dan Informasi pada PPBMN atau Gedung Aset ESDM Eko Sudarmawan saat dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta tadi malam. Eko Sudarmawan membenarkan ada kegiatan sosialisasi sektor energi dan sepeda sehat pada 2012 yang dilakukan secara fiktif.
Eko kemudian ditunjuk sebagai pengumpul dan pengelola uang hasil kegiatan fiktif itu oleh Sri Utami yang kala itu menjadi koordinator kegiatan satuan kerja Sekretariat Jenderal (Setjen) ESDM. Eko mengaku tahu kegiatan itu dibuat fiktif sebelum dilaksanakan. ”Setelah dihitung Bu Sri, ternyata uangnya ada kelebihan. Uang itu dari rekanan, pihak ketiga, ada dari Mbak Poppy dan Jasni.
Uang itu juga untuk menunjang operasional di depan dan saya terima. Bu Sri Utami menyebut pimpinan di depan itu Pak Sekjen (Waryono Karno),” kata Eko saat bersaksi dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Waryono Karno. Andi Asmoro Putro selaku penasihat hukum Waryono dan Ketua Majelis Hakim Artha Theresia mendalami peruntukan uang dan pesan singkat (SMS) yangditerimadari SriUtamihasil forward dari Waryono.
SMS itu ternyata berisi protes dari Daniel Sparingga. Eko membenarkan, SMS itu pernah ditunjukkan penyidik saat pemeriksaan. SMS berasal dari ponsel Eko yang disita KPK. Inti SMS itu berisikan bahwa Daniel Sparingga komplain kepada Menteri ESDM Jero Wacik. Kemudian, Daniel mengirimkan SMS kepada Waryono karena Eko belum memberikan uang bulanan kepadanya dari hasil pengumpulan yang berasal dari pihak rekanan ESDM.
”Itu yang di BAP saya, poin 8 (SMS isinya soal Daniel), itu permintaan dari rangkaian-rangkaian uang yang saya keluarkan. Salah satunya untuk Daniel Sparingga. Saya pun setiap ada pengeluaran untuk Daniel Sparingga tiap bulan itu tidak setiap tanggal 1, tanggal 2, atau tanggal 3. Tergantung permintaan dari Bu Sri saja tanggalnya berapa. Jumlahnya tergantung.
Itu tahun 2012,” ungkap Eko. Eko membeberkan, kala itu dirinya diinformasikan bahwa Daniel Sparingga merupakan staf khusus presiden. Eko lupa jumlah total uang untuk Daniel.
Sabir laluhu
(bbg)